54 pengujian Durbin Watson DW. Dalam model regresi ini tidak terjadi
autokorelasi apabila nilai du d 4 – du.
Tabel 4.6 Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .786
a
.617 .604
4.02503 1.822
a. Predictors: Constant, MVA, PER, EVA b. Dependent Variable: RETURNSAHAM
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Hasil uji autokorelasi pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai
Durbin-Watson sebesar 1,822. Nilai d dibandingkan dl dan du pada n= 90 dan k=3 sehingga diperoleh nilai dl sebesar 1,5889 dan du sebesar 1,7264.
Hal ini ini sesuai dengan ketentuan du d 4-du yaitu 1,7264 1,822 2,2736. Hali ini berarti dalam penelitian ini tidak terdapat autokorelasi.
4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Penelitian ini menggunakan regresi linear berganda, dimana semua variabel dimasukkan untuk menguji pengaruh satu atau lebih variabel independen
terhadap variabel dependen. Berdasarkan uji asumsi klasik yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa model regresi dapat digunakan layak dilakukan
analisis statistik. Berikut ini merupakan hasil pengolahan data dengan analisis regresi linear berganda.
Universitas Sumatera Utara
55
Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant -.066
.661 -.099
.921 MVA
1.635E-13 .000
.118 1.246
.216 .494
2.023 PER
.021 .019
.078 1.138
.258 .958
1.044 EVA
3.440E-11 .000
.707 7.337
.000 .480
2.083 a.
Dependent Variable: RETURNSAHAM
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Berdasarkan data pada Tabel 4.7 maka diperoleh model persamaan regresi linear sebagai berikut:
Y = - 0,066 + 1,635 X1 + 0,021 X2 + 3,440 X3 Persamaan regresi diatas dapat dideskripsikan sebagai berikut:
a. Nilai konstanta sebesar -0,066 menunjukkan bahwa apabila MVA, PER, EVA = 0 cateris paribus, maka nilai return saham menurun sebesar
0,066. b. Nilai koefisien MVA sebesar 1,635 menunjukkan bahwa setiap kenaikan
MVA sebesar 1, maka akan diikuti kenaikan Return saham sebesar 1.635 dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan.
Universitas Sumatera Utara
56 c. Nilai koefisien PER sebesar 0,021 menunjukkan bahwa setiap terjadi
kenaikan PER sebesar 1 maka akan diikuti oleh kenaikan return saham sebesar 0,021 dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan.
d. Nilai koefisien EVA sebesar 3,440 menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan EVA sebesar 1 maka akan diikuti oleh kenaikan return saham
sebesar 3,440 dengan asumsi variabel independen lain dianggap konstan.
4.2.4 Uji Hipotesis 4.2.4.1 Uji-F Uji Secara Simultan
Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama simultan terhadap variabel dependen Ghozali,
2005. Uji F dapat dilakukan dengan melihat nilai F hitung dari output SPSS dan juga membandingkan hasil dari probability value. Bentuk
pengujiannya adalah: a. H
: b
1
= b
2
= b
3
= 0, artinya variabel Market Value Added, Price Earning Ratio
, Economic Value Added tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham pada perusahaan Property dan Real
Estate yang terdaftar di BEI.
b. H
a
: Minimal satu bi ≠ 0, artinya minimal ada satu berpengaruh
variabel independen Market Value Added, Price Earning Ratio, Economic Value Added
yang berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di BEI.
Universitas Sumatera Utara
57 Dengan menggunakan tingkatan α 5, jika nilai sig F 0,05 maka
H diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan
dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai sig F 0,05 maka H
a
diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengambilan
keputusan juga dapat dilakukan dengan membandingkan nilai F
hitung
dan nilai F
tabel
. Dimana kriterianya, yaitu: a. H
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α 5 b. H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α 5
Tabel 4.8 Uji-F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
2245.184 3
748.395 46.195
.000
a
Residual 1393.275
86 16.201
Total 3638.459
89 a. Predictors: Constant, MVA, PER, EVA
b. Dependent Variable: RETURNSAHAM
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Dari hasil uji statistic F pada Tabel 4.8 menunjukkan nilai sig 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan F
hitung
46,195 F
tabel
2,71 sehingga dapat dinyatakan H
ditolak dan H
a
diterima. Artinya secara bersamaan variabel bebas yaitu Market Value Added MVA, Price Earning Ratio PER, dan
Universitas Sumatera Utara
58 Economic Value Added
EVA berpengaruh serempak terhadap variabel terikat yaitu return saham .
4.2.4.2 Uji Signifikan Parsial Uji-t
Uji-t dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Dalam uji-t
digunakan hipotesis sebagai berikut: H
: bi = 0 artinya variabel Market Value Added, Price Earning Ratio, dan Economic Value Added secara parsial tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI.
Ha : bi ≠ 0 artinya variabel Market Value Added, Price Earning Ratio
, dan Economic Value Added secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan property dan
real estate yang terdaftar di BEI.
Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: - Jika Sig 0,05 dan t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak dan H
a
diterima - Jika Sig 0,05 dan t
hitung
t
tabel
, makaH diterima dan H
a
ditolak
Universitas Sumatera Utara
59
Tabel 4.9 Hasil Uji Parsial Uji-t
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -.066
.661 -.099
.921 MVA
1.635E-13 .000
.118 1.246
.216 PER
.021 .019
.078 1.138
.258 EVA
3.440E-11 .000
.707 7.337
.000 a. Dependent Variable: RETURNSAHAM
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Dari hasil uji parsial uji t pada tabel 4.9 ditunjukkan bahwa: 1. Pengujian Market Value Added MVA terhadap return saham menun
jukkan signifikansi 0,216 0,05 dan t
hitung
adalah 1,246, dimana t
hitung
1,246 t
tabel
1,662, maka H
a
ditolak dan H diterima. Artinya karena
tingkat signifikansi 0,05 dan t
hitung
bertanda positif, maka secara parsial MVA berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap peringkat return
saham pada perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia.
2. Pengujian Price Earning Ratio PER terhadap return saham menunjukkan signifikansi 0,258 0,05 dan t
hitung
adalah 1,138, dimana t
hitung
1,138 t
tabel
1,662, maka H
a
ditolak dan H diterima. Artinya karena tingkat
signifikansi 0,05 dan t
hitung
bertanda positif, maka secara parsial Price Earning Ratio
PER berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
Universitas Sumatera Utara
60 return
saham pada perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia.
3. Pengujian Economic Value Added EVA terhadap return saham menunjukkan signifikansi 0,000 0,05 dan t
hitung
adalah 7,337, dimana t
hitung
7,337 t
tabel
1,662, maka H
a
diterima dan H ditolak. Artinya
karena tingkat signifikansi 0,05 dan t
hitung
bertanda positif, maka secara parsial Economic Value Added EVA berpengaruh positif dan signifikan
terhadap return saham. pada perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia.
4.2.5 Koefisien Determinasi R
2
Pengujian koefisien determinan menyatakan besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Batas nilai dari R square adalah 0 sampai dengan 1.
Apabila nilai R square mendekati 0 berarti model tidak baik atau kemampuan variabel-variabel independen untuk menjelaskan variasi variabel sangat terbatas.
Sebaliknya nilai R square mendekati 1 berarti model semakin baik karena variabel-variabel independen mendekati semua informasi yang dibutuhkan dalam
memprediksi variasi variabel dependen. Berikut merupakan output SPSS untuk koefisien determinan penelitian:
Universitas Sumatera Utara
61
Tabel 4.10 Uji Koefisien Determinan
Model Summary
b
Model R
R Square Std. Error of the
Estimate 1
.786
a
.617 4.02503
a. Predictors: Constant, EVA, PER, MVA b. Dependent Variable: RETURNSAHAM
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
Dari table 4.10 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi R 0,786 atau 78,6 yang menunjukkan keeratan hubungan return saham dengan variabel
bebasnya yaitu MVA, PER, EVA adalah erat. Nilai koefisien determinasi R Square
adalah 0,604. Hal ini berarti variabel MVA, PER, dan EVA mampu menjelaskan return saham sebesar 78,6, sedangkan sisanya 21,4 dijelaskan
oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
4.3 Pembahasan 4.3.1 Pengaruh Market Value Added MVA terhadap Return Saham
Berdasarkan pengujian secara pasrsial diperoleh hasil bahwa variabel Market Value Added
MVA berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return
saham pada perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 yaitu 0,216 dan
nilai t
hitung
lebih kecil dari nilai t
tabel
1,246 1,662. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Dodd
dan Chen 1996 yang menyatakan MVA telah dipilih sebagai alat ukur kinerja perusahaan dengan keyakinan bahwa MVA berpengaruh terhadap return saham.
Universitas Sumatera Utara