Analisis Sub Rute Distribusi

No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-03A; Tgl. Efektif : 02 Juli 2012; Revisi : 0 Halaman : 1 dari 1

BAB VI ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Sub Rute Distribusi

Perbandingan antara sub rute distribusi yang digunakan oleh perusahaan dengan sub rute distribusi yang diusulkan diuraikan pada Tabel 6.1. Tabel 6.1. Perbandingan Sub Rute Distribusi Rute Perusahaan Rute Usulan Subrut e Urutan Apotik Sub Rute Urutan Apotik 1 P-A1-P 1 Pabrik → A7→ A11 → A6→ Pabrik 2 P-A2- P 2 Pabrik → A12 → A4 → Pabrik 3 P-A3- P 3 Pabrik → A15 → A16→ Pabrik 4 P-A4-P 4 Pabrik → A14→ A5 → A13→ Pabrik 5 P-A5- P 5 Pabrik → A8→ A3 → A10→ Pabrik 6 P-A6- P 6 Pabrik → A1→ A2 → A9→ Pabrik 7 P-A7-P 8 P-A8- P 9 P-A9- P 10 P-A10-P 11 P-A11- P 12 P-A12- P 13 P-A13-P 14 P-A14- P 15 P-A15-P 16 P-A16- P Dari Tabel 6.1. terlihat bahwa terjadi pengurangan sub rute yang terbentuk pada rute distribusi yang diusulkan dibandingkan dengan sub rute yang dijalankan perusahaan selama ini. Pada rute distribusi yang diusulkan terdapat 6 sub rute, sedangkan rute distribusi perusahaan terdapat 16 sub rute. Terjadi penggabungan beberapa apotikdalam satu sub rute. Hal ini dapat terjadi karena dalam Universitas Sumatera Utara No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-03A; Tgl. Efektif : 02 Juli 2012; Revisi : 0 Halaman : 1 dari 1 pembentukan sub rute yang diusulkan dengan menggunakan metode saving matriks telah mempertimbangkan jarak tempuh perjalanan dan penggunaan kapasitas alat angkut. Pembentukan sub rute dimulai dari penggabungan dua apotik yang memiliki penghematan jarak terbesar dan penggabungan tersebut disesuaikan dengan kapasitas alat yang digunakan. Jika permintaan dari penggabungan tersebut melebihi dari kapasitas alat angkut maka penggabungan tersebut tidak layak, tetapi jika tidak melebihi dari kapasitas maka penggabungan tersebut layak dilakukan. Penggabungan apotik berikutnya dilakukan melalui penghematan jarak terbesar selanjutnya yang dibatasi oleh kapasitas alat angkut sehingga terbentuk 6 sub rute distribusi. Pada sub rute 1 terdiri dari 3 apotik yang akan dilalui, sub rute 2 terdiri dari 2 apotik yang akan dikunjungi, subrute 3 terdiri dari 2 apotik, kemudian subrute 4 terdiri dari 3 apotik, subrute 5 terdiri dari 3 apotik, dan sub rute 6 terdiri dari 3 apotik yang akan dikunjungi. Semua sub rute akan menggunakan mobil dengan kapasitas 7 m 3 . Kelebihan dari metode ini adalah pembentukan sub rute dilakukan dengan perhitungan yang relatif mudah dan singkat, sedangkan kelemahan dari metode ini adalah tidak mempertimbangkan arah dari lokasi yang akan dituju dan jika sub rute yang terbentuk memiliki banyak cabang, metode ini kurang menghasilkan subrute dengan jarak yang paling minimum, sehingga perlu menggunakan metode lain yang lebih baik. Universitas Sumatera Utara No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-03A; Tgl. Efektif : 02 Juli 2012; Revisi : 0 Halaman : 1 dari 1

6.2. Analisis Jarak Tempuh dan Biaya Bahan Bakar