Subjek Penelitian METODE PENELITIAN

52 2. Wawancara Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tak terstruktur. Wawancara tak terstruktur dilakukan tanpa menggunakan pedoman wawancara berupa daftar pertanyaan tertentu. Wawancara yang dilakukan hanya menggunakan garis besar permasalahan sebagai acuan untuk menggali data yang ingin diketahui. Hal ini dikarenakan penelitian ini masih belum mengetahui secara pasti data apa yang diperoleh sehingga penelitian ini lebih banyak mendengarkan penjelasan dari subyek penelitian, kemudian berdasarkan jawaban yang didapat, mengajukan pertanyaan selanjutnya yang lebih terarah pada fokus penelitian. Tujuan teknik wawancara adalah untuk mengetahui tanggapan dan jawaban secara langsung dari informan. Hal tersebut dikarenakan tanggapan dan jawaban langsung dari informan tidak dapat diperoleh peneliti melalui pengamatan secara langsung. Dengan demikian, akan diperoleh data dan informasi yang diperlukan serta dapat mengklarifikasi informasi yang diberikan dari informan yang berbeda. Teknik wawancara tersebut dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data tentang sejauh mana peran komite SD Unggulan Aisyiyah Bantul dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran. 3. Dokumentasi Dokumentasi adalah teknikpengumpulan data menggunakan dokumen- dokumen atau arsip yang berkaitan dengan subyek penelitian. Pada penelitian ini dokumentasi difokuskan pada pengumpulan dokumen-dokumen tentang 53 dengan Komite Sekolah, khususnya yang berkaitan dengan perannya dalam peningkatan mutu pembelajaran. 4. Catatan Lapangan Catatan lapangan diperlukan dalam penelitian ini guna mendukung pengumpulan data yang tidak ada pada observasi, wawancara, maupun dokumentasi. Menurut Moleong 2013: 208 Catatan lapangan berupa coretan seperlunya yang dipersingkat berisi kata-kata kunci, frasa, pokok-pokok isi pembicaraan, gambar, sketsa, sosiogram, diagram dan lain-lain. Catatan ini berguna hanya sebagai alat perantara kemudian baru diubah menjadi catatan lengkap yang sebenarnya dan dinamakan catatan lapangan. Berdasarkan pengertian tersebut, penelitian ini menggunakan catatan penelitian guna mendapatkan data tentang peran komite sekolah dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran yang tidak didapat melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.

E. Instrumen Penelitian

Penelitian padadasarnya merupakan kegiatan pengukuran terhadap suatu fenomena. Sugiyono 2012: 147-148 menyatakan bahwa alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Sebagai suatu alat ukur, instrumen penelitian memengaruhi kualitas hasil penelitian. Pada penelitian kualitatif, instrumen penelitian adalah peneliti sendiri. Sugiyono 2012: 307 menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian 54 sederhana. Instrumen tersebut diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara. Melihat pentingnya suatu instrumen dalam penelitian, maka penelitian ini menggunakan instrumen yang akan menjadi pedoman dalam mendapatkan data. Berikut ini terlampir kisi-kisi instrumen yang peneliti kembangkan berdasarkan variabel terkait yang diteliti. 1. Pedoman Observasi Partisipatif Pedoman Observasi partisipatif digunakan untuk membantu dalam mendapatkan data tentang peran komite dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran. Pada penelitian ini observasi berfokus pada profil sekolah dan proses pembelajaran SD Unggulan Aisyiyah Bantul. Adapun Kisi-kisi observasi yang disusun peneliti adalah sebagai berikut. Tabel 1. Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Observasi SD Unggulan Aisyiyah Bantul Aspek Indikator Jumlah Butir Nomor Butir Profil SD Unggulan Aisyiyah Bantul 1. Kondisi Fisik 2. Visi dan Misi 3. Struktur organisasi 4. Kurikulum 5. Fasilitas 6. Lingkungan sekolah 7. Potensi Pendidik 8. Potensi Peserta Didik 9. Potensi Tenaga Kependidikan 10. Ekstrakulikuler 11. Organisasi sekolah 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 3 4 5 6,7 8 9 10 11 12