Gambaran Umum Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan

BAB IV PERJANJIAN PERLINDUNGAN KESEHATAN TERHADAP STAF,

KARYAWAN, DAN PENSIUNAN PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT PPKS MEDAN

A. Gambaran Umum Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan

32 Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS merupakan lembaga penelitian nirlaba milik pemerintah yang bergerak dalam bidang penelitian dan pengembangan litbang kelapa sawit. PPKS senantiasa berupaya memegang teguh komitmen dalam berkontribusi terhadap pembangunan industri kelapa sawit Indonesia. Komitmen ini diwujudkan dalam rangkaian kegiatan penelitian, pelayananjasa, diseminasi, dan penciptaan inovasiteknologi baru serta sumbangsih pemikirian untuk pemecahan masalah yang dihadapi pelaku industri ini, pemerintah, maupun masalah-masalah dalam kegiatan litbang sendiri. Atas perananya tersebut, PPKS telah ditetapkan sebagai Pusat Unggulan Iptek oleh Kementerian Riset dan Teknologi sejak tahun 2011. Cikal bakal Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS didirikan oleh Algemeene Proefstation der AVROS APA pada tanggal 26 september 1916, yang dikemudian hari dikenal dengan nama RISPA Research Institute of the Sumatera Planters Association. Pada tahun 1968 RISPA berubah menjadi Balai Penelitian Perkebunan BPP Medan. Pada tahun 1987, BPP ditempatkan di bawah koordinasi AP3I Asosiasi Penelitian Dan Pengembangan Perkebunan 32 Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Op.Cit, hal. 5. Universitas Sumatera Utara Indonesia dan Badan Penelitian dan Pengembangan Litbang Pertanian, dengan sebutan Pusat Penelitian Perkebunan Puslitbun. Sejak BPP ditempatkan di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, maka BPP berubah namanya menjadi Pusat Penelitian Perkebunan. Pada Tahun 1992, Pusat Penelitian Perkebunan ini berubah nama lagi menjadi Pusat Penelitian Kelapa Sawit PPKS. PPKS dibentuk pada tahun 1992, sebagai penggabungan dari Puslitbun Medan, Puslitbun Marihat dan Puslitbun Bandar Kuala. PPKS berada dalam koordinasi Lembaga Riset Perkebunan Indonesia LRPI di bawah Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia APPI yang beranggotakan PT. Perkebunan Nusantara I – XIV dan PT. Rajawali Nusantara Indonesia. Pada 22 desember 2009 terbentuk PT. Riset Perkebunan Nusantara PT. RPN yang merupakan transformasi dari LRPI. PPKS merupakan satu-satunya lembaga penelitian milik pemerintah yang bergerak dalam penelitian semua aspek kelapa sawit. Pentingnya peran PPKS dalam menunjang perkembangan industri kelapa sawit nasional, telah diakui oleh berbagai pihak sehingga PPKS memperoleh penghargaan berupa Achmad Bakrie Award bidang Teknologi pada tahun 2008 dan Anugerah Iptek dari Kementerian Riset dan Teknologi Kemenristek pada tahun 2011. Selain itu, PPKS Medan ditetapkan sebagai Pusat Unggulan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi PUI oleh Kemenristek sejak tahun 2011. Universitas Sumatera Utara Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan sebagai Pusat Unggulan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam menjalankan kegiatannya mempunyai visi dan misi yang mendukung terlaksananya program-program penelitian untuk meningkatkan kualitas bibit tanaman kelapa sawit di Indonesia. Adapun Visi dari PPKS Medan yaitu, menjadi lembaga penelitian yang bertaraf internasional yang mampu menjadi acuan center of excellence bagi dunia perkelapasawitan, yang dalam kegiatannya mampu mandiri secara finansial dan memiliki sumber daya insani yang berkualitas dan sejahtera. Misi dari PPKS Medan, antara lain sebagai berikut : 1. Mengembangkan teknologi unggul perkelapasawitan melalui penelitian yang efektif dan efisien dan melakukan kegiatan pelayanan tepat sasaran. 2. Menunjang pengembangan perkelapasawitan nasional melalui penyediaan produk dan jasa pelayanan, dan konseppemikiran penanganan masalah kelapa sawit. 3. Mendorong pengembangan SDM, lapangan kerja dan pelestarian sumber data alamlingkungan. 4. Menggali potensi usaha sendiri dalam kerangka institusi nirlaba yang berbadan hukum, yang tidak mengutamakan keuntungan untuk dapat mandiri dan sejahtera secara berkesinambungan. Universitas Sumatera Utara B. Pengaturan Tentang Pemberian Perlindungan Kesehatan Terhadap Staf, Karyawan dan Pensiunan Balai Rispa Medan Manusia tidak jarang memerlukan pertolongan sesamanya, khususnya bila sedang sakit. Sakit adalah rasa yang tidak nyaman baik pada bagian tubuh tertentu maupun pada seluruh bagian tubuh. Rasa sakit tidak selalu muncul sesudah terjadinya suatu luka, tetapi sakit yang dialami oleh manusia bisa datang kapan saja dan dimana saja tanpa memandang usia, pendidikan dan status ekonomi. Adanya gangguan kesehatan yang menyebabkan rasa sakit ini, membuat manusia memerlukan jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh suatu rumah sakit, kebutuhan akan pertolongan suatu rumah sakit melalui ahli medisnya mengakibatkan timbulnya kontrak dan komunikasi antara mereka. Pengaturan tentang pemberian perlindungan kesehatan terhadap staf, karyawan dan pensiunan Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan terdapat di dalam buku Perjanjian Kerja Bersama PKB antara Direktur Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan dengan Serikat Pekerja Perkebunan Pusat Penelitian Kelapa Sawit SPBUN PPKS tahun 2010-2013 Bab IX Tentang Perawatan Kesehatan dan Pengobatan yaitu pada Pasal 45, yang mengatur tentang perawatan kesehatan dan pengobatan, antara lain, sebagai berikut : 1. Perawatan kesehatan dan pengobatan karyawan beserta keluarga batihnya menjadi tanggungan perusahaan yang ketentuan pelaksanaanya diatur lebih lanjut dalam Peraturan Perusahaan. Bagi karyawan wanita yang suaminya bekerja di luar PPKS, perawatan Universitas Sumatera Utara kesehatan dan pengobatan anak dapat menjadi tanggungan perusahaan apabila mengajukan surat permohonan kepada pimpinan perusahaan dengan melampirkan surat keterangan bahwa anak tersebut ditanggung fasilitas pengobatannya di perusahaan instansi tempat suami karyawan wanita dimaksud bekerja dan disetujui oleh pimpinan perusahaaninstansi dan sesuai kemampuan perusahaan. 2. Perawatanpengobatan karyawan pensiun ditunda atau pensiun dipercepat atas permintaan sendiri, tidak ditanggung oleh perusahaan. 3. Perawatanpengobatan pensiunan karyawan dan batihnya tidak ditanggung oleh perusahaan, selama yang bersangkutan masih menempati rumah dinas milik perusahaan. 4. Biaya perobatan dan alat-alat kesehatan yang dianjurkan oleh dokter untuk digunakan karyawan selama masa perawatan, maka segala biaya atasnya menjadi tanggungan perusahaan. 5. Biaya perawatanpengobatan karyawan dan batihnya, atas permintaan karyawan yang bersangkutan, dapat diminta untuk dibayar sekaligus. Besarnya biaya perawatanpengobatan yang dibayar seklaigus tergantung kemampuan perusahaan. 6. Karyawan yang telah menerima biaya perawatanpengobatan yang dibayar sekaligus, tidak dapat meminta penggantian biaya perawatanperobatan sampai karyawan yang bersangkutan meninggal dunia. Universitas Sumatera Utara 7. Setiap karyawan yang meninggal dunia yang disebabkan karena membela dan mempertahankan perusahaan, istri dapat dipekerjakan di perusahaan sedangkan anak yang masih sekolah dibantu sampai pendidikan SMU dan sederajat, sepanjang istrisuami karyawan tersebut tidak menikah lagi. 8. Biaya pengobatan bagi karyawan dan batihnya secara progresif diatur sebagai berikut 33 No : Biaya Berobat RpKeluargaTahun Ditanggung PPKS 1. ≤ 75.000.000 100 2. 75.000.000 s.d. 100.000.000 50 3. 100.000.000 s.d. 150.000.000 25 4. 150.000.000 Masih dalam ruang lingkup perjanjian perlindungan kesehatan, khususnya untuk kesehatan mata para staf, karyawan, dan pensiunan PPKS Medan, dalam perjanjian diatur secara rinci tentang ketentuan hal tersebut, yaitu PPKS Medan akan memberikan penggantian biaya untuk staf, karyawan dan pensiunan yang harus menggunakan kaca mata, dengan ketentuan sebagai berikut : 33 Untuk kondisi tertentu, dimana penanganan pengobatan membutuhkan perlakuan khusus dan memerlukan biaya pengobatan yang melebihi dari ketentuan ayat 8 delapan di atas maka dengan pertimbangan khusus biaya perobatan yang ditanggung oleh PPKS sewaktu-waktu dapat disesuaikam dengan kondisi yang ada. Universitas Sumatera Utara 1. Karyawan dan batihnya yang berdasarkan pemeriksaan dokter dianjurkan untuk menggunakan kaca mata, memperoleh penggantian biaya kaca mata yang besar biayanya disesuaikan dengan harga kaca mata dan disesuaikan dengan peraturan perusahaan. 2. Pemasangan mata palsu yang tidak disebabkan kecelakaan kerja dan pemasangan lensa kontak tidak ditanggung oleh perusahaan. 3. Masa penggantian kaca mata maksimum 1 satu tahun sekali, kecuali karena alasan medis yang dikuatkan oleh keterangan dokter yang dihunjuk oleh perusahaan. Dalam perjanjian perlindungan kesehatan antara PPKS dengan Serikat Pekerja Perkebunan diatur pula tentang biaya perawatan dan pengobatan lainnya. Adapun yang termasuk dalam kategori pengobatan lainnya, antara lain, sebagai berikut : 1. Alat pendengar dan orthopedy untuk karyawan sendiri atas resep dokter disediakan oleh perusahaan. 2. Obat atau alat kontrasepsi termasuk vasektomi dan tubektomi dalam menunjang program pemerintah di bidang keluarga berencana menjadi beban perusahaan dengan ketentuan pemeriksaan pada tahap pertama harus melalui poliklinik perusahaan. 3. Terapi Akupuntur dan Fisioterapi dalam hal yang benar-benar diperlukan harus ditetapkan dokter perusahaan dan dengan seizin Universitas Sumatera Utara pimpinan perusahaan dan biaya pengobatannya ditanggung oleh perusahaan. 4. Gigigeligi palsu : a. Pada dasarnya pengobatan gigi dilaksanakan di poliklinik, rumah sakir, atau dokter gigi yang ditunjuk oleh perusahaan, sesuai dengan ketentuan perusahaan. b. Pengobatanperawatan gigi karyawan beserta keluarga batihnya termasuk pembelian gigigeligi palsu, hanya ditanggung sebatas harga gigigeligi palsu biasa. Yang dimaksud gigigeligi palsu biasa adalah yang bukan dibuat dari bahan porselen dan bukan logam. c. Untuk pemasangan pesawat orthodentil tidak ditanggung oleh perusahaan. 5. Infertiliti kemandulan Hanya dapat dilaksanakan di Poliklinik Perusahaan serta spesialis kebidanan yang dirujuk atau ditunjuk oleh dokter perusahaan kecuali bayi tabung, di luar dari ketentuan ini tidak ditanggung oleh perusahaan. 6. Dalam hal karyawan menderita sakit, dan sakitnya tersebut akan atau dapat membahayakan bagi kelangsungan proses produksi atau terhadap proses lainnya, maka karyawan tersebut dapat dipindahkan untuk sementara waktu ke bagian lain, atau diperkenankan untuk tidak masuk bekerja atas petunjuk dokter perusahaan. Universitas Sumatera Utara 7. Dalam hal keadaan sebagai berikut : a. Karyawan Wanita atau Istri Karyawan yang terpaksa melahirkan dengan memakai tenaga bidan Rumah Sakit terdekat di luar Rumah Sakit rujukan; b. Karyawan dan batihnya yang sakit pada waktu menjalani cuti berada di luar daerah perusahaan dan memerlukan perawatanperobatan di Rumah Sakit terdekat di luar Rumah Sakit rujukan; c. Batih karyawan yang disebabkan pendidikannya di Perguruan Tinggi atau di sekolah terpaksa bertempat tinggal di luar wilayah kerja perusahaan dan setahu Pimpinan Perusahaan, yang berobat di Rumah Sakit terdekat di luar Rumah Sakit rujukan; maka biaya perawatanpengobatan ditanggung perusahaan sebesar kuitansi perawatanpengobatan di Rumah Sakit tersebut dengan maksimum penggantian sebesar tarif yang berlaku di perusahaan PPKS Medan. Perjanjian perlindungan kesehatan terhadap staf, karyawan dan pensiunan PPKS juga mengatur secara tegas tentang Perawatan Kesehatan dan Pengobatan yang tidak memperoleh penggantian biaya dari perusahaan, antara lain, sebagai berikut : 1. Perawatan dan pengobatan yang dilakukan tanpa rujukanperintah dari dokter perusahaan atau pejabat perusahaan yang berwenang, kecuali dalam keadaan darurat dan mendesak yang memerlukan perawatan atau Universitas Sumatera Utara pengobatan pada saat itu juga dengan persetujuan dari pimpinan perusahaan. 2. Pemeriksaan, pengobatan maupun perawatan yang berhubungan dengan kosmetikkecantikan dan atau memperindah tubuh. 3. Pembelian obat dan pengobatan yang tidak ada kaitannya secara langsung atas penyembuhan penyakit yang diderita oleh karyawan dan batihnya. 4. Pengajuan penggantian biayakwitansi bukan dari dokter maupun apotik yang terdaftar misalnya dukun, ahli pijat, shinse. 5. Pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan yang dilakukan oleh karena kesalahan karyawan sendiri atau batihnya misalnya penyakit kelamin, penyakit akibat penggunaan obat terlarang, percobaan bunuh diri atau hal lain yang dikategorikan untuk itu. 6. Pemeriksaan, pengobatan maupun perawatan yang berhubungan dengan masalah kejiwaan gila dan atau gangguan psikologis serta rawat inap di rumah sakit jiwa RSJ. PPKS Medan juga memberi perlindungan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja dengan memberikan perlengkapan keselamatan kerja, pencegahan dan keselamatan kerja, serta makanan ekstra. Khusus untuk perlengkapan keselamatan kerja, PPKS menyediakan perlengkapan kerja sebagai inventaris untuk karyawan yang bekerja pada unit Universitas Sumatera Utara yang membahayakan menurut sifat pekerjaannya sesuai dengan Undang-Undang Keselamatan Kerja. Perusahaan akan mentaati segala petunjuk dan anjuran dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengenai alat-alat keselamatan kerja seperti topi helm, sarung tangan, kaca mata untuk las, safety boot, masker dan alat-alat pengaman lainnya. Dalam upaya untuk mencegah kecelakaan kerja dan menjamin keselamatan kerja, maka PPKS Medan menyelenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja serta menjalankan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sebagai bagian integral dari manajemen perusahaan dan karyawan mentaatinya. Untuk bidang pekerjaan yang mempunyai resiko tinggi danatau yang berkaitan dengan bahan berbahaya dan beracun, kepada karyawan perlu diadakan medical check up minimal 1 satu tahun sekali atas permintaan karyawandan atas beban perusahaan. Karyawan yang melakukan perjalan dinas diikutsertakan dalam program asuransi keselamatan kerja dan preminya dibayar oleh perusahaan. Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan, juga memberikan makanan ekstra siap saji tidak diganti dengan uang kepada karyawan yang dalam melaksanakan tugasnya berhubungan dengan bahan berbahaya beracun BB dan mengandung radiasi dan petugas khusus lainnya yang dalam pelaksanaannya diatur dalam Peraturan Perusahaan. Universitas Sumatera Utara C. Pelaksanaan Perjanjian Perlindungan Kesehatan Terhadap Staf, Karyawan, dan Pensiunan Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan Pelaksanaan perjanjian perlindungan kesehatan terhadap staf, karyawan dan pensiunan PPKS Medan, dituangkan dalam perjanjian kerjasama yang berlangsung antara PPKS Medan dengan Rumah Sakit Umum RSU Permata Bunda Medan dan juga antara PPKS Medan dengan Rumah Sakit RS Martha Friska Medan. Yang dibuat dan ditandatangani oleh masing-masing pihak yang mewakili pihak perusahaan dan pihak rumah sakit. Dari pihak perusahaan dalam hal ini diwakili oleh kuasanya yaitu Direktur utama PPKS Medan, sedangkan pihak rumah sakit diwakili oleh Direktur Rumah Sakit tersebut. Pada bagian ini akan diuraikan tentang perjanjian perlindungan kesehatan antara pihak PPKS Medan dengan Pihak RSU Permata Bunda Medan. PPKS Medan dan RSU Permata Bunda, selanjutnya sepakat untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi karyawan PPKS dengan beberapa ketentuan, antara lain, sebagai berikut 34 a. Pihak RSU Permata Bunda, bersedia memberikan pelayanan rawat inap termasuk Unit Gawat Darurat UGD atau Emergency bagi karyawan, pensiunan serta keluarga karyawan PPKS dalam batas fasilitas kesehatan dan jasa yang ada di RSU Permata Bunda Medan. : b. Yang dimaksud dengan fasilitas kesehatan tersebut di atas, adalah rawat inap dan rawat jalan yang meliputi pemeriksaan, perawatan, 34 Perjanjian Kerjasama tentang Pelayanan Kesehatan antara RSU Permata Bunda dan RS Martha Friska dengan PPKS Medan. Universitas Sumatera Utara pembedahan, pengobatan dokter atau tindakan yang dianggap perlu dan menjadi hak karyawan. c. Karyawan PPKS, pensiunan dan batihnya yang memerlukan pelayanan rawat inap di RSU. Permata Bunda, pihak rumah sakit mengharuskan membawa surat jaminan dan perawatan dari pejabat PPKS yang berwenang menerbitkan surat pengantar pelayanan perawatan dan pengobatan rawat inaprawat jalan yaitu Manajemen PPKS dan atau Dokter Poliklinik PPKS Medan. d. Dalam keadaan darurat yang memerlukan pertolongan segera oleh dokter, maka karyawan PPKS, pensiunan serta keluarga batihnya, dapat langsung meminta pengobatan dan perawatan kepada Pihak RSU Permata Bunda dengan ketentuan surat jaminan dapat disusulkan dalam waktu selambat-lambatnya 2 x 24 jam kerja yang diurus langsung oleh keluarga pasien. e. Setiap biaya yang timbul diluar tindakan medis, antara lain pemakaian telepon dan lain-lain ditanggung dan ditagih langsung kepada pasien. f. Surat jaminan berlaku untuk 1 satu kali kunjungan. Prosedur untuk mendapat perawatan kesehatan bagi staf, karyawan dan pensiunan PPKS Medan, melalui cara, sebagai berikut 35 a. Perawatan kesehatan dalam hal ini harus diartikan sebagai suatu keadaan dimana karyawan, pensiunan serta keluarga, yang : 35 Hasil Wawancara dengan pihak PPKS Medan dengan merujuk pada isi perjanjian kerjasama tentang pelayanan kesehatan. Universitas Sumatera Utara memeriksakan kesehatannya, harus dibantu penyembuhannya dengan pengawasan dan perawatan secara terus menerus, sehingga perlu rawat inap di Rumah Sakit. b. Pada saat pasien pulang dari Rumah Sakit, yang bersangkutan pasien harus menandatangani surat keluar dari Rumah Sakit dan selanjutnya di fax ke perusahaan, pada saat pasien tersebut pulang serta dilampirkan pada lembar penagihan pasien untuk kelengkapan administrasi. c. Pihak Rumah Sakit diharuskan meminta ijin tertulis kepada dokter pengirim tentang tindakanpengobatan-pengobatan yang akan dilakukan terhadap pasien, bila harga di atas Rp. 1.000.000,- satu juta rupiah, ijin tertulis tersebut harus dilampirkan dalam lembar penagihan. Dalam menjalani perawatan kesehatan, karyawan, pensiunan dan keluarga dari PPKS Medan dibedakan atas beberapa kelas sesuai dengan penggolongan menurut peraturan dari Pihak Rumah Sakit Umum Permata Bunda, penggolongan tersebut akan dilampirkan dalam surat jaminan perawatan. Jika atas permintaan sendiri karyawan, pensiunan serta keluarag tersebut, untuk menempati kelas perawatan yang lebih tinggi dari haknya yang telah ditentukan, maka selisih biaya antara kelas yang ditempati dengan kelas yang ditentukan pada Surat Jaminan menjadi tanggung jawab pasien dan harus dibayar pada saat pasien pulang. Universitas Sumatera Utara Apabila karyawan, pensiunan serta keluarga memerlukan perawatan kesehatan, sedangkan tempat tidur di RSU Permata Bunda penuh, maka atas persetujuan PPKS Medan, karyawan, pensiunan serta keluarga dapat ditempatkan satu kelas lebih tinggi dari haknya tanpa dikenakan biaya dan secepatnya akan dipindahkan ke kelas yang sesuai dengan haknya. Pihak RSU Permata Bunda melalui dokter yang merawat pasien bersedia membantu memberikan keterangan segala sesuatu yang berhubungan dengan penyakit pasien baik untuk kepentingan perusahaan maupun kepentingan pasien dan keluarganya. Jika memang diperlukan dan demi alasan medis untuk menjaga kestabilan kesehatan pihak pasien, maka pihak RSU Permata Bunda akan menjaga rahasia medis pasien tentang jenis penyakit yang diderita dan hanya memberikan resume medis dari dokter kepada pihak perusahaan. Perjanjian perlindungan kesehatan antara PPKS Medan dengan pihak RSU Permata Bunda juga mengatur secara rinci tentang cara-cara penagihan pembayaran biaya pengobatan pasien yang merupakan staf, karyawan maupun pensiunan serta batihnya dari PPKS Medan. Penagihan pembayaran dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. RSU Permata Bunda akan memperhitungkan segala biaya yang timbul atas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada karyawan, pensiunan serta keluarga karyawan PPKS Medan. Universitas Sumatera Utara b. RSU Permata Bunda akan menerbitkan invoice tagihan kepada pihak PPKS Medan segala biaya yang timbul beserta bukti-bukti, kuitansi resmi dari RSU Permata Bunda. c. Kwitansi penagihan dibuat untuk masing-masing pasien dengan melampirkan surat jaminan perawatan dan resume medis serta tanda tangan pasien keluar dari RSU Permata Bunda. d. Pembayaran ditetapkan selambat-lambatnya 30 tiga puluh hari kerja sesudah berkas penagihan diterima Pihak PPKS Medan. e. Pelaksanaan pembayaran dilakukan melalui transfer ke rekening bank Pihak RSU Permata Bunda. f. Pembayaran dinyatakan sah apabila secara efektif pihak RSU Permata Bunda telah menerima pembayaran pada rekening Bank atas nama Pihak RSU Permata Bunda tersebut. Perjanjian kerjasama ini berlaku selama 1 satu tahun, terhitung sejak tanggal 01 Juni 2013 sd 31 Mei 2014. Apabila salah satu pihak ingin memutuskan perjanjian kerjasama ini sebelum waktunya, maka harus diberitahukan secara tertulis dan perjanjian kerja sama ini baru akan berakhir 60 enam puluh hari setelah surat pemberitahuan tersebut diterima oleh pihak yang bersangkutan. Pihak RSU Permata Bunda bersedia meneruskan pelayanan kesehatan kepada karyawan, serta keluarga karyawan yang sedang dalam perawatan pada Universitas Sumatera Utara saat berakhirnya kerjasama ini sampai pasien pulang dari rumah sakit dan Pihak PPKS Medan berkewajiban menangggung biaya tersebut. Perjanjian kerjasama tentang pelayanan kesehatan antara PPKS Medan dengan Pihak Rumah Sakit Martha Friska Medan, pada dasarnya isinya hampir sama dengan surat perjanjian pelayanan kesehatan antara PPKS Medan dengan RSU Permata Bunda. Namun ada beberapa bagian yang ditambahkan dalam ruang lingkup perjanjian antara PPKS dengan RS Martha Friska, diantaranya, dalam perjanjian tersebut diatur bahwa pihak PPKS Medan mengharuskan penggunaan obat generik sebagai dasar pemberian obat namun tidak menutup kemungkinan penggunaan obat di luar obat generik yang disertai dengan indikasi yang jelas. Pihak RS Martha Friska diharuskan untuk meminta izin terlebih dahulu kepada pihak PPKS Medan tentang tindakan-tindakan atau pengobatan-pengobatan yang akan dilakukan pada pasien dengan biaya lebih dari Rp. 500.000,- lima ratus ribu rupiah dan izin tertulis tersebut nantinya harus dilampirkan pada berkas tagihan pembayaran biaya perawatan. Apabila pasien meminta kelas perawatan yang lebih tinggi dari yang ditentukan oleh perusahaan, maka selisih biaya yang timbul merupakan tanggung jawab pasien yang bersangkutan dan harus diselesaikan pembayarannya pada saat pasien meninggalkan rumah sakit. Setiap biaya yang timbul di luar tindakan medis seperti biaya telepon, biaya laundry ditanggung oleh pasien yang bersangkutan dan dibayar tunai. Universitas Sumatera Utara

D. Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Perjanjian Perlindungan Kesehatan