- 33 - - Mengelola usaha perkebunannya secara
profesional, transparan, partisipatif, efektif dan efisien;
- Membuka lahan tanpa bakar dan mengelola sumber daya alam secara lestari.
- Melaporkan kegiatan diversifikasi usaha selain usaha pokoknya perkebunan,
seperti usaha agrowisata, kepada instansi pembina teknis perkebunan dan
memperoleh izin diversifikasi usaha perkebunan dari instansi terkait sesuai
ketentuan yang berlaku; - Menumbuhkan dan memberdayakan
masyarakatkoperasi setempat; - Melaporkan perkembangan usaha
perkebunan secara berkala setiap 6 enam bulan sekali kepada pemberi izin dengan
tembusan kepada Menteri Pertanian, dalam hal ini Direktorat Jenderal Bina Produksi
Perkebunan dan Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian.
e. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26PermentanOt.14022007 Tentang
Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan
Berdasarkan peraturan ini syarat untuk memperoleh IUP-Budidaya adalah dengan
mengajukan permohonan secara tertulis kepada BupatiWalikota atau Gubernur yang
dilengkapi dengan persyaratan sebagai berikut: - Akte pendirian perusahaan dan
perubahannya yang terakhir; - Nomor Pokok Wajib Pajak;
- Surat keterangan domisili; - Rekomendasi kesesuaian dengan rencana
tata ruang wilayah kabupatenkota dari BupatiWalikota untuk IUP-Budidaya
yang diterbitkan oleh gubernur; - Rekomendasi kesesuaian dengan rencana
makro pembangunan perkebunan provinsi dari gubernur untuk IUP-Budidaya yang
diterbitkan oleh BupatiWalikota; - Izin lokasi dari BupatiWalikota yang
dilengkapi dengan peta calon lokasi dengan skala 1 : 100.000 atau 1 : 50.000;
- Pertimbangan Teknis Ketersediaan Lahan dari instansi Kehutanan apabila calon
lokasi adalah kawasan hutan; - Rencana Kerja Pembangunan Perkebunan;
- Hasil Analisis Dampak Lingkungan Hidup AMDAL, atau Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup UKL dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup UPl
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
- Pernyataan kesanggupan memiliki sarana, prasarana dan sistem untuk melakukan
pengendalian organisme pengganggu tumbuhan OPT;
- Pernyataan kesanggupan memiliki sarana, prasarana dan sistem untuk melakukan
pembukaan lahan tanpa pembakaran serta pengendalian kebakaran:
- Pernyataan kesediaan membangun kebun untuk masyarakat sesuai Pasal 11 yang
dilengkapi dengan rencana kerjanya; - Pernyataan kesediaan untuk membentuk
kemitraan.
4. Peraturan mengenai Analisis Dampak Lingkungan AMDAL
AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting pembangunan yang
direncanakan untuk keperluan pengambilan keputusan tentang apakah dan di bawah
kondisi apa aktivitas usaha yang direncanakan dapat dialnjutkan.
Dokumen AMDAL terdiri dari:
Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup KA-ANDAL
Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup ANDAL
Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup RKL
Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup RPL
Prosedur AMDAL berbeda-beda pada setiap periode pengaturan seperti yang diperlihatkan
dalam bagan berikut: