Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor: 107Kpts-II1999

- 33 - - Mengelola usaha perkebunannya secara profesional, transparan, partisipatif, efektif dan efisien; - Membuka lahan tanpa bakar dan mengelola sumber daya alam secara lestari. - Melaporkan kegiatan diversifikasi usaha selain usaha pokoknya perkebunan, seperti usaha agrowisata, kepada instansi pembina teknis perkebunan dan memperoleh izin diversifikasi usaha perkebunan dari instansi terkait sesuai ketentuan yang berlaku; - Menumbuhkan dan memberdayakan masyarakatkoperasi setempat; - Melaporkan perkembangan usaha perkebunan secara berkala setiap 6 enam bulan sekali kepada pemberi izin dengan tembusan kepada Menteri Pertanian, dalam hal ini Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan dan Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian.

e. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 26PermentanOt.14022007 Tentang

Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan Berdasarkan peraturan ini syarat untuk memperoleh IUP-Budidaya adalah dengan mengajukan permohonan secara tertulis kepada BupatiWalikota atau Gubernur yang dilengkapi dengan persyaratan sebagai berikut: - Akte pendirian perusahaan dan perubahannya yang terakhir; - Nomor Pokok Wajib Pajak; - Surat keterangan domisili; - Rekomendasi kesesuaian dengan rencana tata ruang wilayah kabupatenkota dari BupatiWalikota untuk IUP-Budidaya yang diterbitkan oleh gubernur; - Rekomendasi kesesuaian dengan rencana makro pembangunan perkebunan provinsi dari gubernur untuk IUP-Budidaya yang diterbitkan oleh BupatiWalikota; - Izin lokasi dari BupatiWalikota yang dilengkapi dengan peta calon lokasi dengan skala 1 : 100.000 atau 1 : 50.000; - Pertimbangan Teknis Ketersediaan Lahan dari instansi Kehutanan apabila calon lokasi adalah kawasan hutan; - Rencana Kerja Pembangunan Perkebunan; - Hasil Analisis Dampak Lingkungan Hidup AMDAL, atau Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup UKL dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup UPl sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; - Pernyataan kesanggupan memiliki sarana, prasarana dan sistem untuk melakukan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan OPT; - Pernyataan kesanggupan memiliki sarana, prasarana dan sistem untuk melakukan pembukaan lahan tanpa pembakaran serta pengendalian kebakaran: - Pernyataan kesediaan membangun kebun untuk masyarakat sesuai Pasal 11 yang dilengkapi dengan rencana kerjanya; - Pernyataan kesediaan untuk membentuk kemitraan.

4. Peraturan mengenai Analisis Dampak Lingkungan AMDAL

AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting pembangunan yang direncanakan untuk keperluan pengambilan keputusan tentang apakah dan di bawah kondisi apa aktivitas usaha yang direncanakan dapat dialnjutkan. Dokumen AMDAL terdiri dari:  Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup KA-ANDAL  Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup ANDAL  Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup RKL  Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup RPL Prosedur AMDAL berbeda-beda pada setiap periode pengaturan seperti yang diperlihatkan dalam bagan berikut: