Keputusan Menteri Pertanian Nomor 229KptsKB.550491 dan Nomor

- 32 - - Persetujuan Prinsip Usaha Budidaya Perkebunan; - Keputusan Pemberian Hak Guna Usaha; - Analisis Dampak Lingkungan AMDAL atau Upaya Pengelolaan Lingkunga UKL dan Upaya Pemantuan Lingkungan UPL; - Studi Kelayakan Usaha Budidaya Perkebunan untuk izin yang dikeluarkan oleh Menteri Pertanian c.q Direktur Jenderal Perkebunan; - Dukungan rekomendasidukungan dari Kepala Dinas Perkebunan Provinsi atau Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten, yang dibuat berdasarkan hasil penelitian lapangan.

c. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor: 107Kpts-II1999

Tentang Perizinan Usaha Perkebunan Berdasarkan keputusan ini, syarat untuk mendapat IUP adalah sebagai berikut: - Arahan lahan dari Bupati; - Rekomendasi Pertimbangan Teknis tentang Ketersediaan Lahan dari Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan dan Perkebunan Provinsi setempat; - Dukungan rekomendasi dari Gubernur ke Kepala Dinas Perkebunan Provinsi setempat; - Rencana Kerja Usaha Perkebunan; - Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP; - Akte Pendirian Perusahaan Perkebunan, serta akte perubahan yang terakhir; - Peta calon lokasi dengan skala 1:100.000; - Pernyataan pemilikan lahan perusahaan atau grup bahwa perkebunannya belum melampaui luasan maksimum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 2. Setiap perusahaan perkebunan yang telah memperoleh IUP wajib: - Menyelesaikan hak atas tanah selambat- lambatnya 3 tiga tahun terhitung sejak IUP dikeluarkan; - Melaksanakan pembangunan paling lambat pada tahun keempat terhitung sejak IUP dikeluarkan; - Mengelola usaha perkebunannya secara profesional, transparan, partisipatif, efektif dan efisien; - Mengelola sumber daya alam secara lestari; - Melaksanakan AMDAL atau UPKLUPL; - Untuk usaha perkebunan skala besar: wajib bermitra dengan koperasi, dan usaha kecil, dan menengah; - Membuka lahan tanpa bakar; - Membuat proposal dan atau studi kelayakan; - Mengajukan permohonan persetujuan apabila akan mengadakan perubahan jenis tanaman atau perluasan operasi; - Melaporkan perkembangan usaha perkebunannya secara berkala setiap semester.

d. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 357KptsHk.35052002 Tentang

Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan Berdasarkan keputusan ini, syarat untuk mendapat IUP adalah sebagai berikut: - Akte pendirian dan perubahannya yang terakhir; - Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP; - Surat keterangan domisili; - Rencana Kerja Usaha Perkebunan; - Rekomendasi lokasi dari Bdan Pertanahan; - Pertimbangan teknis ketersediaan lahan dari Dinas Kehutanan; - Rekomendasi teknis kesesuaian lahan dari Kepala Dinas Perkebunan ProvinsiKabupatenKota setempat yang didasarkan pada Perencanaan Makro, Zoning Komoditi dan RUTR; - Pernyataan penguasaan lahan perusahaan atau grup bahwa usaha perkebunannya belum melampaui batas maksimum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7; - Pernyataan mengenai pola pengembangan yang dipilih dan ditandatangani notaris; - Peta calon lokasi dengan skala 1:100.000; - Surat Persetujuan Dokumen AMDAL dari Komisi AMDAL Daerah. Perusahaan perkebunan yang telah memperoleh izin usaha perkebunan wajib: - Menyelesaikan hak atas tanah selambat- lambatnya 2 dua tahun sejak diterbitkannya IUP; - Merealisasikan pembangunan kebun sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun dan sesuai dengan perencanaan makro pembangunan perkebunan tingkat nasional dan regional;