- 32 - - Persetujuan Prinsip Usaha Budidaya
Perkebunan; - Keputusan Pemberian Hak Guna Usaha;
- Analisis Dampak Lingkungan AMDAL atau Upaya Pengelolaan Lingkunga UKL
dan Upaya Pemantuan Lingkungan UPL; - Studi Kelayakan Usaha Budidaya
Perkebunan untuk izin yang dikeluarkan oleh Menteri Pertanian c.q Direktur
Jenderal Perkebunan; - Dukungan rekomendasidukungan dari
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi atau Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten, yang
dibuat berdasarkan hasil penelitian lapangan.
c. Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor: 107Kpts-II1999
Tentang Perizinan Usaha Perkebunan
Berdasarkan keputusan ini, syarat untuk mendapat IUP adalah sebagai berikut:
- Arahan lahan dari Bupati; - Rekomendasi Pertimbangan Teknis tentang
Ketersediaan Lahan dari Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehutanan dan
Perkebunan Provinsi setempat; - Dukungan rekomendasi dari Gubernur ke
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi setempat;
- Rencana Kerja Usaha Perkebunan; - Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP;
- Akte Pendirian Perusahaan Perkebunan, serta akte perubahan yang terakhir;
- Peta calon lokasi dengan skala 1:100.000; - Pernyataan pemilikan lahan perusahaan
atau grup bahwa perkebunannya belum melampaui luasan maksimum sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat 2. Setiap perusahaan perkebunan yang telah
memperoleh IUP wajib: - Menyelesaikan hak atas tanah selambat-
lambatnya 3 tiga tahun terhitung sejak IUP dikeluarkan;
- Melaksanakan pembangunan paling lambat pada tahun keempat terhitung sejak IUP
dikeluarkan; - Mengelola usaha perkebunannya secara
profesional, transparan, partisipatif, efektif dan efisien;
- Mengelola sumber daya alam secara lestari; - Melaksanakan AMDAL atau UPKLUPL;
- Untuk usaha perkebunan skala besar: wajib bermitra dengan koperasi, dan usaha kecil,
dan menengah; - Membuka lahan tanpa bakar;
- Membuat proposal dan atau studi kelayakan;
- Mengajukan permohonan persetujuan apabila akan mengadakan perubahan jenis
tanaman atau perluasan operasi; - Melaporkan perkembangan usaha
perkebunannya secara berkala setiap semester.
d. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 357KptsHk.35052002 Tentang
Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan
Berdasarkan keputusan ini, syarat untuk mendapat IUP adalah sebagai berikut:
- Akte pendirian dan perubahannya yang terakhir;
- Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP; - Surat keterangan domisili;
- Rencana Kerja Usaha Perkebunan; - Rekomendasi lokasi dari Bdan Pertanahan;
- Pertimbangan teknis ketersediaan lahan dari Dinas Kehutanan;
- Rekomendasi teknis kesesuaian lahan dari Kepala Dinas Perkebunan
ProvinsiKabupatenKota setempat yang didasarkan pada Perencanaan Makro,
Zoning Komoditi dan RUTR; - Pernyataan penguasaan lahan perusahaan
atau grup bahwa usaha perkebunannya belum melampaui batas maksimum
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7; - Pernyataan mengenai pola pengembangan
yang dipilih dan ditandatangani notaris; - Peta calon lokasi dengan skala 1:100.000;
- Surat Persetujuan Dokumen AMDAL dari Komisi AMDAL Daerah.
Perusahaan perkebunan
yang telah
memperoleh izin usaha perkebunan wajib: - Menyelesaikan hak atas tanah selambat-
lambatnya 2 dua tahun sejak diterbitkannya IUP;
- Merealisasikan pembangunan kebun sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun
dan sesuai dengan perencanaan makro pembangunan perkebunan tingkat nasional
dan regional;