Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan yang berlokasi di Jalan Bunga Lau No. 17, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan. Rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No. 355 Menkes SK VII 1990. RSUP Haji Adam Malik Medan telah memiliki fasilitas kesehatan yang memenuhi standar dan tenaga kesehatan yang kompeten. Selain itu, RSUP Haji Adam Malik Medan juga merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan Riau sehingga dapat dijumpai pasien dengan latar belakang yang sangat bervariasi. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 502 Menkes IX 1991 tanggal 6 September 1991, RSUP Haji Adam Malik Medan ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. RSUP Haji Adam Malik Medan memiliki 1.995 orang tenaga yang terdiri 790 orang tenaga medis dari berbagai spesialisasi dan sub spesialisasi, 604 orang paramedik perawatan, 298 orang paramedik non perawatan dan 263 tenaga non medis serta ditambah dengan Dokter Brgade Siaga Bencana BSB sebanyak 8 orang. RSUP Haji Adam Malik Medan memiliki fasilitas pelayanan yang terdiri dari pelayanan medis instalasi rawat jalan, rawat inap, perawatan intensif, gawat darurat, bedah pusat, hemodialisa, pelayanan penunjang medis instalasi diagnostik terpadu, patologi klinik, patologi anatomi, radiologi, rehabilitasi medik, kardiovaskular, mikrobiologi, pelayanan penunjang non medis instalasi gizi, farmasi, Central Sterilization Supply Depart CSSD, bioelektrik medik, Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit PKMRS, dan pelayanan non medis instalasi tata usaha pasien, teknik sipil pemulasaraan jenazah. Bagian Universitas Sumatera Utara rekam medik terletak di lantai dasar tepat di belakang poliklinik Obstetri Ginekologi. 5.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel Penelitian ini berbentuk survei yang bersifat deskriptif dengan desain cross sectional. Desain cross sectional adalah suatu desain penelitian dimana pengumpulan data atau variabel yang diteliti dilakukan secara bersamaan dengan melihat data sekunder rekam medis penderita retinopati diabetik yang tercatat selama periode 1 Januari 2008–31 Desember 2010 dengan jumlah kebutaan akibat retinopati diabetik sebanyak 4 orang, dari sampel penderita retinopati diabetik sebanyak 64 orang. 5.1.2.1 Data Umum Sampel Dari 64 sampel penderita retinopati diabetik digambarkan berdasarkan usia, jenis kelamin, lamanya menderita retinopati diabetik, riwayat keluarga serta derajat retinopati diabetik.

5.1.2.1.1. Deskripsi Sampel Berdasarkan Usia Penderita Retinopati Diabetik

Tabel 5.1. Distribusi Kelompok Usia Penderita Retinopati Diabetik No. Umur Jumlah Persentasi 1. 20 – 40 Tahun 4 6.3

2. 41 – 60 Tahun

44 68.8

3. 60 Tahun

16 25.0 Jumlah 64 100.0 Dari tabel 5.1, diperoleh data penderita retinopati diabetik paling banyak dijumpai pada kelompok usia 41–60 tahun sebanyak 44 orang 68,8 dan diikuti kelompok usia diatas 60 tahun sebanyak 16 orang 25,0, lalu diikuti kelompok usia 20–40 tahun sebanyak 4 penderita 6,3. Universitas Sumatera Utara

5.1.2.1.2. Deskripsi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin Penderita Retinopati Diabetik

Tabel 5.2. Distribusi Jenis Kelamin Penderita Retinopati Diabetik No. Jenis Kelamin Jumlah Persentasi 1. Laki – laki 29 45.3

2. Perempuan

35 54.7 Jumlah 64 100.0 Dari tabel 5.2, jenis kelamin sampel penelitian penderita retinopati diabetik adalah laki-laki sebanyak 29 orang 45,3 dan perempuan 35 orang 54,7. 5.1.2.1.3. Deskripsi Sampel berdasarkan Lama Menderita Diabetes Melitus Penderita Retinopati Diabetik Tabel 5.3. Distribusi Lama Menderita Diabetes Melitus Penderita Retinopati Diabetik No. Lama Menderita DM Jumlah Persentasi

1. 10 Tahun

43 67.2

2. 11 – 20 Tahun

20 31.3

3. 20 Tahun

1 1.6 Jumlah 64 100.0 Dari tabel 5.3, sampel penelitian penderita retinopati diabetik berdasarkan lama menderita diabetes melitus yang paling banyak adalah kurang dari 10 tahun sebanyak 43 orang 67,2, dan diikuti lama menderita diabetes melitus 11–20 tahun sebanyak 20 orang 31,3, lalu di ikuti lama menderita diabetes melitus diatas 20 tahun sebanyak 1 orang 1,6. Universitas Sumatera Utara

5.1.2.1.4. Deskripsi Sampel berdasarkan Riwayat Keluarga Penderita Retinopati Diabetik

Tabel 5.4. Distribusi Riwayat Keluarga Penderita Retinopati Diabetik No. Riwayat Keluarga Jumlah Persentasi

1. Ada

53 82.8

2. Tidak Ada

11 17.2 Jumlah 64 100.0 Dari tabel 5.4, sampel penelitian penderita retinopati diabetik berdasarkan adanya riwayat keluarga sebanyak 53 orang 82,8, manakala yang tidak mempunyai riwayat keluarga sebanyak 11 orang 17,2. 5.1.2.1.5. Deskripsi Sampel berdasarkan Derajat Retinopati Diabetik Penderita Retinopati Diabetik Tabel 5.5. Distribusi Derajat Retinopati Diabetik Penderita Retinopati Diabetik No. Derajat RD Jumlah Persentasi 1. Tipe Non Poliferatif Retinopati Diabetik 55 85.9

2. Tipe Poliferatif

Retinopati Diabetik 9 14.1 Jumlah 64 100.0 Dari tabel 5.5, derajat retinopati diabetik yang dominan adalah Tipe Non Poliferatif Retinopati Diabetik non poliferatif diabetic retinopati NPDR dengan jumlah 55 orang 85,9 dan diikuti Tipe Poliferatif Retinopati Diabetik poliferatif diabetic retinopati PDR sebanyak 9 orang 14,1. Universitas Sumatera Utara 5.1.3. Data Sampel Penelitian Dari semua sampel penderita retinopati diabetik, didapatkan penderita kebutaan akibat retinopati diabetik pada kedua mata adalah sebanyak 4 orang dan penderita kebutaan akibat retinopati diabetik pada satu mata adalah sebanyak 6 orang. 5.1.3.1. Deskripsi Sampel berdasarkan Kebutaan Akibat Retinopati Diabetik Tabel 5.6. Distribusi Kebutaan Akibat Retinopati Diabetik Kebutaan Visus 360 Satu Mata Dua Mata N N Jumlah 4 6,3 7 10,9 Dari tabel 5.6, terjadinya kebutaan akibat retinopati diabetik dengan visus kurang dari 360 pada kedua mata sebanyak 4 orang 6,3 dan kebutaan akibat retinopati diabetik dengan visus kurang dari 360 pada satu mata sebanyak 7 orang 10,9. 5.1.3.2. Deskripsi Sampel Kebutaan Akibat Retinopati Diabetik berdasarkan Usia Tabel 5.7. Distribusi Kelompok Usia Penderita Kebutaan Akibat Retinopati Diabetik No. Usia 1 Mata 2 Mata Jumlah N N N

1. 20 – 40 Tahun 2

18,2 0,0 2 18,2

2. 41 – 60 Tahun 3

27,3 3 27,3 6 54,5

3. 60 Tahun

2 18,2 1 9,0 3 27,3 Jumlah 7 63,7 4 36,3 11 100,0 Dari tabel 5.7, penderita kebutaan akibat retinopati diabetik pada 1 mata terbanyak pada kelompok usia 41–60 tahun sebanyak 3 orang 27,3, manakala penderita kebutaan akibat retinopati diabetik pada 2 mata terbanyak pada kelompok usia 41–60 tahun sebanyak 3 orang 27,3. Universitas Sumatera Utara

5.1.3.3. Deskripsi Sampel Kebutaan Akibat Retinopati Diabetik berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5.8. Distribusi Jenis Kelamin Penderita Kebutaan Akibat Retinopati Diabetik No. Jenis Kelamin 1 Mata 2 Mata Jumlah N N N 1. Laki – laki 4 36,4 2 18,2 6 54,5

2. Perempuan

3 27,3 2 18,2 5 45,5 Jumlah 7 63,7 4 36,3 11 100,0 Dari tabel 5.8, penderita kebutaan akibat retinopati diabetik pada 1 mata terbanyak pada jenis kelamin laki–laki sebanyak 4 orang 36,4, manakala penderita kebutaan akibat retinopati diabetik pada 2 mata pada jenis kelamin laki–laki dan perempuan persentasinya sama yaitu sebanyak 2 orang 18,2. 5.1.3.4. Deskripsi Sampel Kebutaan Akibat Retinopati Diabetik berdasarkan Lama Menderita Diabetes Melitus Tabel 5.9. Distribusi Lama Menderita Diabetes Melitus Penderita Kebutaan Akibat Retinopati Diabetik No. Lama Menderita DM 1 Mata 2 Mata Jumlah N N N

1. 10 Tahun

5 45,5 2 18,2 7 63,7

2. 11 – 20 Tahun 2

18,2 2 18,2 4 36,3

3. 20 Tahun

0,0 0,0 0,0 0,0 Jumlah 7 63,7 4 36,4 11 100,0 Dari tabel 5.9, lamanya menderita diabetes melitus penderita kebutaan akibat retinopati diabetik pada 1 mata terbanyak kurang dari 10 tahun sebanyak 5 orang 45,5, manakala lamanya menderita diabetes melitus penderita kebutaan akibat retinopati diabetik pada 2 mata persentasinya sama yaitu kurang dari 10 tahun sebanyak 2 orang 18,2 dan selama 11–20 tahun sebanyak 2 orang 18,2. Universitas Sumatera Utara

5.1.3.5. Deskripsi Sampel Kebutaan Akibat Retinopati Diabetik berdasarkan Riwayat Keluarga

Tabel 5.10. Distribusi Riwayat Keluarga Penderita Kebutaan Akibat Retinopati Diabetik No. Riwayat Keluarga 1 Mata 2 Mata Jumlah N N N 1. Ada 5 45,5 4 36,3 9 81,8

2. Tidak Ada

2 18,2 0,0 2 18,2 Jumlah 7 63,7 4 36,3 11 100,0 Dari tabel 5.10, adanya riwayat keluarga pada penderita kebutaan akibat retinopati diabetik pada 1 mata adalah sebanyak 5 orang 45,5, manakala adanya riwayat keluarga pada penderita kebutaan akibat retinopati diabetik pada 2 mata adalah sebanyak 4 orang 36,3. Universitas Sumatera Utara 5.1.3.6. Deskripsi Sampel Kebutaan Akibat Retinopati Diabetik berdasarkan Derajat Retinopati Diabetik Tabel 5.11. Distribusi Derajat Retinopati Diabetik Penderita Kebutaan Akibat Retinopati Diabetik No. Derajat RD 1 Mata 2 Mata Jumlah N N N

1. Tipe Non

Poliferatif Retinopati Diabetik 1 9,1 1 9,1 2 18,2

2. Tipe Poliferatif

Retinopati Diabetik 6 54,5 3 27,3 9 81,8 Jumlah 7 63,7 4 36,3 11 100,0 Dari tabel 5.11, tipe poliferatif retinopati diabetik pada penderita kebutaan akibat retinopati diabetik pada 1 mata sebanyak 6 orang 54,5, manakala tipe poliferatif retinopati diabetik pada penderita kebutaan akibat retinopati diabetik pada 2 mata sebanyak 3 orang 27,3. Universitas Sumatera Utara

5.2. Pembahasan Dari tabel 5.1, diperoleh data penderita retinopati diabetik paling banyak