b. Kecemasan skunder
Sejalan dengan peningkatan ego dan usia, freud melihat ada jenis kecemasan lain akibat konflik emosi di antara dua element kepribadian
yaitu id dan super ego.
7.2 Teori interpesonal
Sullivan mengemukakan bahwa kecemasan timbul akibat ketidak mampuan untuk berhubungan interpersonal dan sebagai akibat penolakan,
kecemasan bisa dirasakan bila individu mepunyai kepekaan lingkungan.
7.3 Teori perilaku
Teori perilaku menyatakan bahwa kecemasan merupakan hasil frustrasi akibat berbagai hal yang mempengaruhi individu dalam mencapai
tujuan yang di inginkan.
7.4 Teori keluarga
Studi pada keluarga dan epidemiologi memperlihatkan bahwa kecemasan selalu ada pada tiap-tiap keluarga dalam berbagai bentuk dan
sifatnya heterogen Suliswati dkk, 2009.
8. Reaksi Kecemasan
Kecemasan dapat menimbulkan reaksi konstruktif maupun destruktif bagi individu. Kecemasan konstruktif terjadi ketika individu termotivasi untuk belajar
mengadakan perubahan terutama perubahan terhadap perasaan tidak nyaman dan berfokus pada kelangsungan hidup. Kecemasan destruktif terjadi ketika individu
bertingkah laku maladaftif dan disfungsional Suliswati dkk, 2009.
Universitas Sumatera Utara
9. Kecemasan pada pasien Diabetes Melitus
Penyakit fisik dapat menimbulkan masalah psikososial yang terjadi pada pasien sendiri maupun keluarga. Kecemasan banyak terjadi pada orang-orang dan
anggota keluarga yang menderita penyakit kronis atau genetik pada penyakit diabetes melitus dengan komplikasi yang dapat menyebabkan gangreng hingga
amputasi. Menyebabkan kecacatan fisik dan membutuhkan perawatan yang cukup lama. penyakit diabetes melitus membutuhkan perhatian terhadap pola makan,
aktivitas dan pengobatannya. Ketidaktahuan tentang diabetes melitus akan semakin meningkatkan emosionalitas penderita yang berkaitan dengan hubungan
dengan orang lain. Hal ini akan meningkatkan kecemasan dan mengubah segalanya dalam kehidupannya Dalami, 2009.
Unsur psikologis terkait dengan persepsi penderita tentang ancaman dan stres yang disebabkan oleh penyakit diabetes melitus, persepsi ini akan berbeda
pada setiap individu, yang disebabkan oleh diabetes melitus yakni ancaman dari penyakit diabetes melitus itu sendiri kemudian akan timbul komplikasi akut dan
kronis Sukarmin, 2008 Menurut Tarwoto 2003 ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan
stress dan cemas pada dirin seseorang yakni: lingkungan yang asing, kehilangan kemandirian sehingga mengalami ketergantungan dan memerlukan bantuan orang
lain, berpisah dengan pasangan dan keluarga, masalah biaya, kurang informasi, ancaman akan penyakit yang lebih parahdan masalah pengobatan.
Universitas Sumatera Utara
10. Definisi Beban keluarga
Menurut Depkes RI 1988 dalam Ali 2009 keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang berkumpul
serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling bergantung. Menurut Hanson 1996 dikutip dari Achjar 2010, Keluarga adalah
kumpulan dua atau lebih individu yang saling tergantung satu sama lainnya untuk emosi, fisik, dukungan emosional. Keluarga menghadapi situasi penuh stres dan
ketergantungan karena memiliki anggota keluarga yang mengalami penyakit kronis. Situasi penuh stres ini memperberat dengan tuntutan ekonomi akan
perawatan anggota yang mengalami penyakit kronis tersebut dalam jangka waktu yang tidak singkat dalam perawayan, kesabaran tinggi dalam menghadapi emosi,
kekhawatiran akan perilaku maladatif dan masa depannya. Situasi- situasi tersebut menimbulkan beban keluarga yang tidak ringan, jika tidak mendapatkan intervensi
secara optimal dapat mengantarkan keluarga ke dalam krisis psikologis. Beban Keluarga adalah tingkat pengalaman distres keluarga sebagai efek dari
kondisi anggota keluarga, yang dapat menyebabkan meningkatnya stres emosional dan ekonomi dari keluarga, sebagaimana respon keluarga terhadap komplikasi dan
akan perawatan anggota keluarga yang menderita diabetes melitus dengan komplikasi kronik, dalam waktu yang tidak singkat dalam perawatannya Fontane,
2009.
11. Jenis-Jenis Beban Keluarga