Ketentuan Peraturan dan Perundang – undangan Tentang Pajak

BAB III GAMBARAN DATA PAJAK PENERANGAN JALAN

A. Pengertian Pajak

Sebelum membahas mengenai gambaran data pajak penerangan jalan, sebaiknya kita terlebih dahulu mengetahui tentang pengertian pajak. Definisi atau pengertian pajak menurut Prof.Dr.Rachmat Soemitro,SH: Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal balik Kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran Umum. Menurut Undang-undang No. 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepala daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaran pemerintah daerah dan pembangunan daerah.

B. Ketentuan Peraturan dan Perundang – undangan Tentang Pajak

Penerangan Jalan 1. Undang - undang No.18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan retribusi Daerah Jo.Undang - undang Jo.Undang – undang no.34 Tahun 2000 Tentang Perubahan atas Undang – undang No.18 Tahun 1997. 2. Undang – undang No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah. Universitas Sumatera Utara 3. Undang – undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah. 4. Peraturan Pemerintah No.65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah. 5. Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Medan No.12 Tahun 2003 tentang Pajak Daerah Kota Medan. 6. Keputusan Menteri Dalam Negeri No.10 Tahun 2002 tentang Pemungutan Pajak Penerangan Jalan. Ketentuan – ketentuan tersebut memuat hal-hal penting yang memberi penjelasan tentang apa itu Pajak Penerangan Jalan dan PLN sebenarnya. Secara garis besar akan diuraikan sebagai berikut : 1. Pajak Penerangan Jalan adalah pajak yang dipungut atas penggunaan tenaga listrik dengan ketentuan bahwa di wilayah daerah tersebut tersedia penerangan jalan.yang rekeningnya oleh Pemerintahan Daerah. 2. Penerangan Jalan adalah penggunaan tenaga listrik untuk menerangi jalan umum yang rekeningnya di bayar oleh Pemerintah Daerah. 3. Penggunaan Tenaga Listrik adalah setiap orang pribadi atau badan yang menggunakan tenaga listrik dari PLN maupun bukan PLN. 4. Penggunaan Tenaga Listrik PLN yang selanjutnya disebut pelanggan PLN adalah setiap orang pribadi atau badan yang menggunakan tenaga listrik dari PLNPenggunaan Tenaga Listrik bukan PLN adalah tenaga listrik yang dihasilkan dari oleh pembangkit tenaga listrik bukan PLN yang dimiliki dan atau dikelola oleh orang pribadi atau badan. Perda Kota Medan No.12:2003 Universitas Sumatera Utara 5. Perseroan Terbatas Perusahan Listrik Negara Persero ,yang disingkat PLN, adalah PLN Unit Bahasa Distribusi, PLN Wilayah ,PLN Cabang, dan PLN Unit Pelayanan termasuk anak perusahan PLN yang menjual tenaga listrik kepada masyarakat. 6. Pelanggan adalah setiap Orang Pribadi atau Badan Usaha yang menggunakan tenaga listrik dari PLN.Keputusan Menteri Dalam Negeri No10:2002 .

C. Objek dan Subjek Pajak Penerangan Jalan