b. Membangun sendiri
Perolehan aktiva dan cara membangun sendiri dinilai berdasarkan harga perolehannya yakni harga yang bersumber dari pemindahan buku aktiva dalam
pelaksanaan yaitu selama kontribusi berlangsung sampai selesai dan dicatat pada saat diperoleh laporan proyek selesai dan berita acara serah terima dari penanggung jawab
pembangunan aktiva tetap tersebut.
2. Metode penyusutan Aktiva Tetap
Penyusutan aktiva tetap merupakan penurunan kemampuan aktiva tetap dalam menyediakan manfaat dalam rangka kegiatan operasional perusahaan. Hal ini
dikarenakan pemakaian yang terus menerus, sehingga mengakibatkan fungsi aktiva tetap tersebut menurun dari hari ke hari. Faktor-faktor yang menyebabkan
penyusutan diidentifikasikan sebagai penyusutan fisik atau fungsional. Penyusutan fisik terjadi disebabkan kerusakan atau keausan ketika digunakan dan karena cuaca.
Sedangkan penyusutan fungsional terjadi karena aktiva tetap yang dimaksud tidak lagi mampu menyediakan manfaat dengan tingkat seperti yang diharapkan.
Dalam menentukan jumlah beban penyusutan tahunan yang tepat ada empat faktor yang harus dipertimbangkan, yaitu:
1. Harga Perolehan Harga perolehan suatu aktiva meliputi semua pengeluaran yang berhubangan
dengan perolehan dan persiapan penggunaan aktiva tersebut. Harga perolehan dikurangi dengan sisa, jika ada , adalah harga perolehan yang dapat disusutkan,
atau dasar penyusutan, yaitu jumlah harga perolehan aktiva yang akan dibebankan pada periode –periode mendatang.
2. Nilai Sisa atau Nilai Residu Nilai sisa residu suatu aktiva adalah perkiraan harga penjualan aktiva pada saat
aktiva tersebut dijual setelah dihentikan pemakaiannya. Nilai sisa tergantung pada kebijaksanaan penghentian aktiva dalam perusahaan serta keadaan pasar atau
faktor-faktor lainnya. 3. Masa Manfaat
Aktiva operasi tidak lancar selain tanah memiliki masa manfaat yang terbatas sebagai akibat dari faktor fisik dan fungsional. Faktor fisik yang membatasi masa
manfaat suatu aktiva. 4. Pola Penggunaan
Untuk mengaitkan harga perolehan aktiva dengan pendapatan, maka penyusutan periodik harus mencerminkan pola penggunaannya setepat mungkin. Jika aktiva
tersebut menghasilkan pada pendapatan yang berbeda-beda, maka biaya penyusutannya harus berbeda-beda pula sesuai dengan penggunaannya.
Beberapa faktor yang menyebabkan suatu aktiva tetap berwujud dapat
memberi manfaat dalam waktu yang terbatas, yaitu:
a. Faktor Fisik Aus karena dipakai wear and tear, aus karena umum
deteroraltion and deacay, dan kerusakan merupakan faktor fisik yang mengurangi fungsi aktiva tetap.
b. Faktor Fungsional Faktor yang membatasi umur aktiva antara lain:
1. Ketidak mampuan aktiva memenuhi kebutuhan produksi sehingga perlu diganti.
2. Perubahan permintaan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan.
3. Kemajuan teknologi yang menyebabkan suatu aktiva tidak ekonomi.
Dari faktor-faktor diatas dapat dihitung beban penyusutan setiap tahun. Beban penyusutan ini merupakan suatu taksiran yang ketelitiannya sangat tergantung pada
ketelitian penentuan ketiga faktor di atas, ketelitian beban penyusutan ini akan mempengaruhi besarnya laba rugi perusahaan setiap periode. Apabila penyesuaian
dihitung dengan teliti maka jumlah laba rugi perusahaan juga menjadi tidak teliti. Ada beberapa metode yang umumnya digunakan untuk menghitung beban
penyusutan, yaitu: 1. Metode Garis Lurus Straight Line Method
Metode ini menghitung penyusutan berarti beban penyusutan dibebankan secara merata. Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama
setiap tahun sepanjang umur manfaat suatu aktiva tetap. Perhitungan yang sederhana disertai pengalokasian biaya secara wajar ke
pendapatan periodik jika penggunaan aktiva tersebut relatif sama tiap periodenya menjadi alasan mengapa dipakainya metode ini secara luas.
Cara menghitung besarnya penyusutan untuk tiap periode adalah: D =
n Ns
Hp −
Keterangan: D = Besarnya depresiasi untuk suatu periode
Hp = Harga perolehan Ns = Nilai sisa
n = Taksiran umur manfaat
Contoh: Sebuah mesin dibeli dengan harga 100.000, taksiran nilai sebesar 5000 dan umur
penggunaannya ditaksir selama 5 tahun. Beban penyusutan tiap tahun dihitung sebagai berikut:
D = n
Ns Hp
−
= 5
000 .
5 000
. 100
−
= 19.000
2. Metode Saldo Menurun Declining Balance Method Metode ini menghasilkan beban penyusutan periodik yang terus menerus
sepanjang estimasi umur manfaat aktiva. Untuk menerapkan metode ini, tarif penyusutan garis lurus tahunan terlebih dahulu digandakan.
Contoh: Penyusutan saldo menurun tahunan atas suatu aktiva yang mempunyai umur manfaat
5 tahun dan biaya 24.000 dengan estimasi nilai residu 2.000 adalah sebagai berikut:
Tabel 2-1 Penyusutan Saldo Menurun
Tahun
Biaya
Akm.Penyusutan Awal Tahun
Nilai Buku Awal Tahun
Tarif
Penyusutan Tahunan
Nilai Buku Akhir Tahun
1 24.000 ___
24.000 40
9.600 14.400
2 24.000 9.600
14.400 40
5.760 8.640
3 24.000 15.360
8.640 40
3.456 5.184
4 24.000 18.816
5.184 40
2.073 3.110,4
5 24.000 20.889
3.110 ___
1.110,4 2.000 Sumber: Buku Pengantar Akuntansi Warren Reeve Fess Buku Satu Edisi Dua
puluh satu
Dalam contoh diatas estimasi nilai residu adalah 2.000 jadi penyusutan untuk tahun kelima adalah 3.110,4 – 2.000 = 1.110,4
3. Metode Unit Produksi Unit of Production Method Metode ini menghasilkan beban penyusutan yang sama bagi setiap unit yang
diproduksi atau setiap bagian kapasitas yang digunakan oleh aktiva.
Contoh: Dibeli sebuah mesin dengan harga Rp 500.000, nilai sisa yang ditaksir sebesar Rp
50.000 mesin ini ditaksir akan dapat menghasilkan 25.000 unit. Depresiasi =
n Ns
Hp −
= 000
. 25
000 .
50 000
. 500
Rp Rp
−
= Rp 18 Jika dalam tahun pertama mesin tersebut menghasilkan 10.000 unit produk,
maka beban penyusutan untuk tahun kelima = 10.000 x Rp 18 = Rp 18.000.
4. Metode Jumlah Angka Tahun Sum of the year Method Metode ini membebankan penyusutan secara periodik akan menurun secara
tetap sepanjang masa manfaat aktiva. Beban penyusutan dihitung dengan cara menjumlahkan semua angka digit umur aktiva.
Contoh: Dibeli mesin seharga 12.500, umur mesin 5 tahun dan nilai sisa 1.550, maka
depresiasi setiap tahun adalah: N =
2 1
+ n
n ×
= 2
1 5
+
5 ×
= 15
Tabel 2-2 Penyusutan Jumlah Angka Tahun
Tahun
Harga Perolehan Beban Penyusutan
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
1 12.500
515 x 12.500- 1.550 = 3.650
3.650 8.850
2 12.500
415 x 12.500- 1.550 = 2.920
6.570 5.930
3 12.500
315 x 12.500- 1.550 = 2.190
8. 760 3.740
4 12.500
215 x 12.500- 1.550 = 1.460
10.220 2.280
5 12.500
115 x 12.500- 1.550 = 730
10. 950 1.550
Sumber: Buku Akuntansi Suatu Pengantar Soemarso S.R Buku 2 Edisi 5 Perhitungan penyusutan yang dilakukan oleh Semarak Internasional Hotel
Medan terhadap seluruh aktiva tetapnya adalah dengan menggunakan metode garis lurus straight line method. Hal ini dikarenakan selain perhitungannya mudah,
metode garis lurus merupakan metode perhitungan yang paling sederhana karena metode ini menghasilkan biaya secara wajar dalam penggunaan aktiva. Dengan
metode ini diasumsikan besarnya biaya penyusutan tiap periode akan tetap sama sepanjang aktiva tetap masih digunakan dalam operasi perusahaan.
E. Penggantian Aktiva Tetap