Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing-masing cara perolehan akan mempengaruhi penentuan harga perolehan. Cara perolehan
aktiva tetap adalah sebagai berikut: a. Pembelian tunai
b. Pembelian kredit c. Pembelian dengan surat berharga
d. Aktiva tetap yang dihadiahkan e. Membangun sendiri
a. Pembelian Tunai
Pembelian suatu aktiva tetap secara tunai biasanya dilakukan apabila perusahaan memiliki dana yang cukup untuk memperolehnya. Dalam perkiraan,
aktiva tetap tersebut dicatat sebesar jumlah uang yang dikeluarkan sehubungan dengan pembelian tersebut. Biaya-biaya yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan
adalah aktiva tetap itu sendiri ditambah dengan biaya-biaya terkait pembelian aktiva tetap tersebut seperti pajak penjualan, biaya pengangkutan, asuransi dalam
perjalanan, bea nama balik, dan biaya pemasangan. Dengan begitu aktiva tetap dapat diakui oleh perusahaan pada saat aktiva tetap tersebut diterima sebesar harga
perolehannya. Bila beberapa aktiva dibeli sekaligus dengan harga borongan, maka masing-
masing nilai aktiva dibeli harus dipisahkan.
Aktiva tetap yang dibeli harus dicatat sebesar harga pembelian tersebut ditambah biaya-biaya reparasi atau perbaikan agar dapat dipakai. Nilai buku dari
pihak yang dijual tidak perhatikan. Jurnal dalam pencatatan pembelian tunai adalah:
Aktiva Tetap xxx Kas xxx
b. Pembelian Kredit
Jika perusahaan melakukan pembelian secara kredit, maka dalam aktiva tetap yang bersangkutan dicatat sebesar nilai tunainya. Sedangkan selisih antara nilai tunai
dengan harga pembelian kredit tersebut dianggap sebagai beban bunga. Unsur bunga dan financing cost yang terdapat di dalamnya harus dikeluarkan dan diperlakukan
sebagai biaya dalam periode dimana pembayaran itu terjadi. Oleh karena itu dicatat dalam perkiraan beban bunga. Apabila aktiva tetap diperoleh dari pembelian kredit,
maka dalam harga perolehan aktiva tetap tidak boleh termasuk bunga. Pembebanan bunga atas kredit dapat dilakukan dengan:
a. Secara flat, yaitu biaya bunga sama untuk setiap pembayaran angsuran per semester.
b. Berdasarkan sisa hutang, yaitu biaya bunga dihitung dari sisa hutang terakhir.
c. Pembelian dengan Surat Berharga
Aktiva tetap yang dibeli dengan saham atau obligasi harus dicatat sebesar harga saham maupun obligasi tersebut. Nilai tersebut dicatat seharga dengan nilai
pari. Apabila harga pasar lebih besar dari harga pari, maka selisihnya dicatat sebagai premium agio saham dan apabila harga pasar lebih kecil dari harga pari maka
selisihnya sebagai discount disagio saham. Jika harga pasar saham atau obligasi tidak diketahui, maka harga perolehan
aktiva tetap ditentukan sebesar harga pasar aktiva tersebut. Terkadang timbul keadaan dimana harga pasar surat berharga dan aktiva tetap yang ditukar tidak diketahui.
Untuk itu nilai pertukaran ditentukan oleh keputusan pimpinan perusahaan. Nilai pertukaran dipakai sebagai dasar pencatatan harga aktiva tetap dan nilai surat-surat
berharga yang dikeluarkan. Jurnal untuk pembelian dengan surat berharga, yaitu:
Aktiva Tetap xxx Discount xxx
Capital Stock xxx Premium xxx
d. Aktiva Tetap yang Dihadiahkan