BAB III ANALISA DAN EVALUASI
Dalam Bab III ini penulis akan membuat analisa dan evaluasi mengenai pengawasan intern aktiva tetap yang dilakukan dengan cara membandingkan teori
yang diperoleh dari hasil tinjauan penulis ke Semarak Internasional Hotel Medan. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya termasuk data-data
yang dikumpulkan oleh penulis serta hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan, maka pada bab ini penulis akan memberikan analisa dan evaluasi terhadap perolehan
aktiva tetap, metode penyusutan aktiva tetap, penggantian aktiva tetap dan pengawasan aktiva tetap.
A. Perolehan Aktiva Tetap
Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa dalam perolehan aktiva tetap dilakukan dengan berbagai cara, demikian juga halnya dengan yang
dilakukan oleh Semarak Internasional Hotel Medan, dimana perolehan aktiva tetap dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Dengan membeli secara tunai
Perolehan aktiva yang dibeli secara tunai sebelumnya akan dicatat ke dalam buku besar harian sebagai harga perolehannya. Harga perolehan dibuat dengan
menjumlahkan harga yang diberikan penjual harga faktur.
39
Dengan seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tetap tersebut siap untuk digunakan. Seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan dikapitalisasi sebagai
harga perolehan aktiva tetap. Potongan tunai yang diperoleh dari pembelian aktiva tetap merupakan pengurangan terhadap harga faktur aktiva tersebut. Jika dalam suatu
pembelian diperoleh dari suatu aktiva tetap seperti gedung atau tanah, maka pengalokasian harga perolehan dari aktiva tersebut didasarkan pada perbandingan
nilai wajar dari masing-masing aktiva yang diperoleh. Alokasi yang digunakan didasarkan pada harga relatif masing-masing aktiva, yaitu dengan melihat harga
pasar dari gedung atau tanah, lalu membandingkan harga pasar tersebut yang kemudian menjadi dasar alokasi harga perolehan. Penilaian lalu didasarkan pada
surat bukti pembayaran pajak. Metode ini digunakan jika harga pasar kedua aktiva tidak diketahui.
2. Dengan cara membangun sendiri
Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara dibangun sendiri oleh perusahaan didasarkan harga perolehannya berasal dari pemindahbukuan aktiva dalam
pelaksaannya yang kemudian dicatat pada saat laporan proyek selesai diperoleh dan berita acara serah terima dari penanggung jawab pembagian atau pembuat aktiva
tetap yang bersangkutan.
B. Metode Penyusutan Aktiva Tetap
Semarak Internasional Hotel Medan mengalokasikan harga perolehan dari masing-masing akhir periode aktiva tetap sebagai beban penyusutan. Metode
penyusutan yang diterapkan oleh Semarak Internasional Hotel Medan didasarkan atas pertimbangan alasan yang layak, serta penerapan aktiva tetap yang dimiliki secara
konsisten. Masa manfaat dari seluruh jenis aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan
seperti bangunan, mesin, kendaraan, dan peralatan pada akhirnya akan habis secara perlahan-lahan kecuali tanah.
Beberapa alasan mengapa Semarak Internasional Hotel Medan membuat penyusutan terhadap aktiva tetap antara lain:
1. Penuaan fisik Penyusutan dapat dikarenakan penggunaannya yang dipengaruhi oleh cuaca
maupun suhu seperti panas maupun dingin. Perawatan secara rutin disertai pemeliharaan yang baik dapat menambah masa manfaat dan penggunaan suatu aktiva
terkecuali tanah sewaktu-waktu harus diganti. 2. Perubahan Teknologi
Kemajuan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat dari aktiva tetap. Contohnya komputer, manfaat dari komputer dapat habis sebelumnya masanya
dikarenakan perubahan teknologi yang begitu cepat.
Untuk menghitung beban penyusutan aktiva tetap, Semarak Internasional Hotel Medan menggunakan metode garis lurus, dengan anggapan nilai sisa aktiva
tetapnya sebesar Rp 0. Dengan nihilnya nilai sisa aktiva tetap maka besarnya biaya penyusutan tiap periode akan sama sepanjang aktiva tetap tersebut masih digunakan
dalam kegiatan operasional perusahaan. Nilai buku aktiva tetap akan semakin menurun dari tahun ke tahun akibat adanya alokasi. Namun nilai penyusutan dapat
berubah dengan suatu perbaikan terhadap aktiva tetap sehingga dapat memperpanjang umur tekhnis.
Metode penyusutan dengan metode garis lurus yang dianggap sederhana atau relatif mudah diterapkan terhadap semua jenis aktiva tetap. Pengalokasian dilakukan
apabila aktiva tetap yang bersangkutan benar-benar telah digunakan dalam aktivitas perusahaan.
C. Penggantian Aktiva Tetap