Ruang Lingkup Penelitian Metede Penentuan Sampel Metode Pengumpulan Data Metode Analisis

57 BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini meliputi, perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dari tahun 2004 sampai dengan 2007, dan menerbitkan laporan keuangan yang diaudit oleh auditor independen. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay yaitu, ukuran perusahaan size, umur perusahaan age, Ukuran KAP UK, struktur kepemilikan perusahaan SKP dan opini audit OA.

B. Metede Penentuan Sampel

Metode penentuan sampel yang digunakan adalah Judgment sampling or Purposive yaitu pengumpulan data atas dasar strategi kecakapan atau pertimbangan pribadi semata berdasarkan kriteria atau pertimbangan dari peneliti. Kriteria yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama tahun penelitian yaitu tahun 2004, 2005, 2006 dan 2007. 2. Perusahaan yang termasuk kedalam kategori perusahaan finansial dan perusahaan manufaktur. 3. Perusahaan yang memiliki akhir tahun buku 31 Desember. 4. Perusahaan yang mengeluarkan laporan keuangan tahunan dari tahun 2004 sampai dengan 2007. 57

C. Metode Pengumpulan Data

Menurut Hamid 2007:33 metode pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dilakukan melalui studi pustaka, terutama yang berhubungan dengan data-data sekunder. Sementara itu data primer dapat dilakukan melalui studi lapangan, berupa eksperimen, observasi atau wawancara dengan metode kuesioner. Data pada penelitian ini bersumber dari data sekunder. Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul, misalnya melalui orang lain atau melihat dokumen.

D. Metode Analisis

1. Metode Analisis Metode analisis data yang digunakan adalah dengan cara analisis kualitatif yang bersifat deskriftif yang menjabarkan data yang diperoleh dengan menggunakan analisis regresi linear berganda untuk yang menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data, yaitu dengan memberikan gambaran tentang pengaruh dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi audit delay. Metode analisis data akan dilakukan dengan bantuan aplikasi komputer program SPSS versi 16. Statistik deskriftif digunakan untuk menggambarkan data dalam bentuk kuantitatif dengan tidak menyertakan pengambilan keputusan melalui hipotesis. Data dipresentasikan ke dalam bentuk deskriftif tanpa 58 diolah dengan tekhnik-tekhnik analisis statistik lainnya. Sarwono, 2009:35 Menurut Sugiyono 2005:144 Statistik parametris digunakan untuk untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Dalam statistik, pengujian parameter melalui statistik data sampel tersebut dinamakan uji hipotesis statistik. Penggunaan statistik parametris dan nonparametris tergantung pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis. Statistik parametris memerlukan terpenuhinya banyak asumsi. Asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Selanjutnya dalam penggunaan salah salah satu test mengharuskan data homogen, dalam regresi harus terpenuhi asumsi liniaritas. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan utuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Dengan menggunakan analisis grafik yaitu Normal P-P Plot data yang ditunjukkan menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi dapat dikatakan memenuhi asumsi normalitas Ghozali 2002:110. 59 b. Uji Multikolinearitas Menurut Ghozali 2002:91 Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel Ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variable independen sama dengan nol. Dampak dari adanya multikolonieritas adalah sebagai berikut: 1 Pengaruh masing-masing variabel bebas tidak dapat dideteksi atau sulit dibedakan. 2 Kesalahan standar estimasi cenderung meningkat dengan makin bertambahnya variabel bebas. 3 Tingkat signifikan yang digunakan untuk menolak hipotesis nol Ho semakin besar. 4 Profitabilitas untuk menerima hipotesis yang salah kesalahan 2 semakin besar. 5 Kesalahan standar bagi masing-masing koefisien yang diduga sangat beasr, akibatnya nilai t menjadi sangat rendah. 60 c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residul satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residul satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Model regensi yang baik adalah yang homoskedistisitas atau tidak terjadi heteroskesdatisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskesdatisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran kecilsedang dan besar. Dampak dari adanya heteroskesdatisitas adalah: 1 Penaksir estimator yang diperoleh menjadi tidak efisien, hal ini disebabkan karena varisinya sudah tidak minim lagi tidak efisien. 2 Kesalahan baku koefisien regresi akan terpengaruh, sehingga akan memberikan indikasi yang salah dan koefisien determinasi memperlihatkan daya penjelasan yang terlalu besar. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi-Y sesugguhnya yang telah di-studentized Ghozali 2002:105. 61 d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regensi linear ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokolerasi. Autokolerasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu obsevasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu time series karena “gangguan” pada seseorang individu kelompok cenderung mempengaruhi “gangguan” pada individu kelompok yang sama pada periode berikutnya. Pada data erossection silang waktu, masalah autokolerasi relatif jarang terjadi karena “gangguan” pada observasi yang berbeda berasal dari individu kelompok yang berbeda. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi Ghozali 2002:95. Adanya autokorelasi dapat mengakibatkan: 1 Varian sampel tidak dapat menggambarkan varians populasi. 2 Model regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menduga nilai variabel terikat dari nilai variabel bebas tertentu. 3 Varians dari koefisiennya menjadi tidak minim lagi, sehingga koefisien estimasi yang diperoleh kurang akurat. 62 4 Uji t tidak berlaku lagi, jika uji t tersebut tetap digunakan, maka kesimpulan yang diperoleh salah. 5 Salah satu pengujian yang digunakan untuk mengetahui autokorelasi adalah dengan melihat Durbin Waston. Ho diterima apabila nilai DW berada diantara angka -2d2. 3. Uji Hipotesis Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data diatas dpat diproses sesuai dengan jenis data dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan angka dalam metode statistik. sebagai berikut: a. Uji R 2 Koefisien Determinasi Menurut Ghazali 2005:83 Untuk menentukan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen, maka perlu diketahui nilai koefisien determinasi Adjusted R- Square. Nilai R 2 yang mendekati 1 berarti variabel independen memberikan hampir sama semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi. b. Uji F Statistik Menurut Ghozali 2005:84 Uji F pada dasarnya digunakan untuk melihat apakah variabel independen dapat memprediksi atau memiliki pengaruh terhadap variabel dependen sebagai variabel yang dipengaruhi. Dengan syarat jika probabilitas memenuhi taraf signifikasi lebih kecil dari 0,05. Jika nilai signifikan 0,05, maka Ho diterima, Jika nilai signifikan 0,05, maka Ho ditolak. 63 c. Koefisien Regresi Menurut Sarwono 2008:100 kofisien regresi menggambarkan persamaan regresi untuk mengetahui angka konstan dan uji hipotesis signifikansi koefisien regresi. Persamaan regresinya adalah Y= a + bx. d. Uji t-statistik Menurut Sarwono 2008:101 uji t-Statistik digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel-variabel independen. Uji t- statistik dilakukan dengan cara membandingkan t hitung dengan t tabel.

E. Operasional Variabel Penelitian