Latar Belakang Gambaran Sikap dan Tindakan Pencegahan Tentang Penyakit Hepatitis B Pada Mahasiswa yang Sedang Menjalani Kepaniteraan Klinik di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hepatitis B merupakan penyakit inflammasi hati akibat serangan oleh virus hepatitis B VHB. Di seluruh dunia diperkirakan ada lebih 200 juta orang sebagai karier VHB dan 2 miliar penduduk mempunyai bukti terinfeksi dengan VHB secara serologik. Infeksi VHB sangat berbahaya karena dapat menyebabkan penyakit hati menahun, sirosis dan karsinoma hepatoselular Suwandi, 1991. Hepatitis B merupakan penyakit endemik di banyak kawasan di seluruh dunia.Di Asia, 8 - 15 penduduk dewasanya menderita infeksi hepatitis B kronis. Hal ini menyebabkan hepatitis B merupakan masalah kesehatan masyarakat di Asia terutama di Indonesia sehingga termasuk dalam kelompok negara dengan endemisitas sedang sampai tinggi Sanityoso, 2006. Berdasarkan hasil berbagai penelitian di beberapa daerah, diperkirakan ±7,8 atau ± 13.728.000 orang penduduk Indonesia merupakan HBsAg carriers yang setelah jangka waktu tertentu akan menjadi pengidap kanker hati, sirhosis hepatis dan nekrosis hepar. HBsAg carriers paling banyak dijumpai pada kelompok umur sekitar 20 tahun. Angka kesakitan hepatitis B ± 8.273 orangtahun dengan kematian ± 2.868 orang per tahun Atmosukarto, 1991. VHB ditemukan dalam darah, juga dalam berbagai sekret tubuh seperti saliva, keringat, urine dan feses Ganem dan Prince, 2004. Oleh itu, penularan dapat berlangsung secara parenteral yaitu melalui darah karena luka, suntikan, gigitan, infus atau transfusi darah dan secara non parenteral. Masa inkubasi bagi penyakit ini adalah ± 70 hari 50 – 100 hari Atmosukarto, 1991. Disebabkan infeksi VHB mudah ditularkan, maka pada tahun 1981 Food and Drug Administration FDA telah memperkenalkan vaksin Hepatitis B yang pertama di dunia. Tujuan vaksinasi hepatitis B adalah untuk mencegah penyakit klinis dan transmisi VHB ke individu lain. Vaksinasi sangat dianjurkan kepada golongan yang Universitas Sumatera Utara beresiko tinggi seperti tenaga medis dan sebagai imunisasi dini pada bayi Gunawan, 1991. Doktor gigi merupakan sebagian dari tenaga medis yang beresiko tinggi untuk tertular atau menularkan VHB. Hal ini karena mereka sering berhadapan dengan saliva atau air liur yang merupakan salah satu dari jalur penularan VHB. Pada suatu penelitian yang melibatkan 107 mahasiswa dan 108 dokter gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia di Jakarta telah menyimpulkan adanya HbsAg positif pada 1,86 mahasiswanya dan 3,70 HbsAg positif pada staf pengajarnya Atmosukarto, 1991. Berdasarkan latar belakang di atas, maka terbuktilah bahwa mahasiswa FKG yang sedang menjalani kepaniteraan klinik merupakan salah satu golongan yang rentan untuk terinfeksi dengan VHB melalui air liur sewaktu bekerja. Oleh itu, peneliti tertarik untuk mengetahui akan gambaran sikap dan tindakan pencegahan mahasiswa tentang penyakit hepatitis B karena sikap dan tindakan yang benar merupakan salah satu faktor yang dapat mencegah mahasiswa daripada terinfeksi dengan VHB sewaktu bekerja.

1.2. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Pada Salah Satu Fakultas Kedokteran Gigi Di Malaysia Berdasarkan Tahun Kepaniteraan Klinik Mengenai Penggunaan Radiografi kedokteran gigi

1 97 51

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2010 Tentang Penularan Dan Pencegahan Hepatitis B

5 42 76

Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Terhadap Prosedur Penggunaan Radiografi Dental Dalam Melakukan Perawatan Gigi

2 85 44

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU Angkatan 2008 Terhadap Makanan yang Mengandung Natrium

4 58 63

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara terhadap Pencegahan Infeksi Saluran Kemih

9 104 47

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara terhadap Dampak Merokok pada Jaringan Lunak Mulut.

1 75 61

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara terhadap Dampak Merokok pada Jaringan Lunak Mulut.

0 0 13

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara terhadap Dampak Merokok pada Jaringan Lunak Mulut.

0 0 3

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara terhadap Dampak Merokok pada Jaringan Lunak Mulut.

0 0 14

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara terhadap Dampak Merokok pada Jaringan Lunak Mulut.

0 1 4