Sikap Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Supir Angkutan Kota Trayek

4.4.2. Sikap

Sikap supir angkutan kota trayek Martubung-Amplas tentang pentingnya uji emisi kendaraan bermotor merupakan kecenderungan supir angkutan kota trayek Martubung-Amplas untuk bertindak terhadap uji emisi kendaraan bermotor. Berikut disajikan hasil wawancara mengenai sikap supir angkutan kota trayek Martubung- Amplas. Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Tentang Pentingnya Uji Emisi Kendaraan Bermotor di Medan Tahun 2010 No Pernyataan Sikap Tentang Uji Emisi Kendaraan Bermotor Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Jlh Jlh Jlh 1 Kendaraan bermotor merupakan sumber pencemaran udara terbesar 33 47,8 29 42,0 7 10,1 2 Pencemaran udara dapat menimbulkan gangguan kesehatan 64 92,8 4 5,8 1 1,4 3 Supir angkot memegang peranan penting dalam usaha menurunkan tingkat pencemaran udara 31 44,9 30 43,5 8 11,6 4 Uji emisi dapat menurunkan tingkat pencemaran udara 52 75,4 13 18,8 4 5,8 5 Uji emisi harus dilakukan minimal 1 tahun sekali 31 44,9 22 31,9 16 23,2 6 Uji emisi wajib dilakukan oleh semua kendaraan bermotor 54 78,3 11 15,9 4 5,8 7 Banyak manfaat yang bisa diambil dari uji emisi 52 75,4 14 20,3 3 4,3 8 Melakukan uji emisi memerlukan biaya yang besar 27 39,1 31 44,9 11 15,9 9 Peraturan mengenai uji emisi perlu ditegakkan 45 65,2 22 31,9 2 2,9 10 Dengan melakukan uji emisi, kita bisa mengetahui kondisi mesin kendaraan 55 79,7 12 17,4 2 2,9 11 Memerlukan waktu yang lama untuk melakukan uji emisi 26 37,7 28 40,6 15 21,7 12 Pemberian sanksi terhadap pelanggaran emisi kendaraan bermotor perlu dilakukan 41 59,4 24 34,8 4 5,8 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa responden yang setuju kendaraan bermotor merupakan sumber pencemaran udara terbesar yaitu sebanyak 47,8. Pada umumnya, responden 92,8 setuju bahwa pencemaran udara dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Namun, hanya 44,9 responden yang setuju bahwa supir angkutan kota memegang peranan penting dalam usaha menurunkan tingkat pencemaran udara. Padahal, transportasi merupakan sumber pencemaran udara terbesar. Responden yang setuju bahwa uji emisi dapat menurunkan tingkat pencemaran udara sebanyak 75,4. Sebesar 23,2 responden tidak setuju bahwa uji emisi harus dilakukan minimal 1 tahun sekali karena memang seharusnya uji emisi secara berkala dilakukan minimal 6 bulan sekali. Responden yang setuju bahwa uji emisi harus dilakukan oleh semua kendaraan bermotor sebanyak 78,3. Kebanyakan responden 75,4 juga setuju bahwa uji emisi memiliki banyak manfaat. Namun, hanya 65,2 responden yang setuju uji emisi kendaraan bermotor harus ditegakkan. Menurut 39,1 responden, melakukan uji emisi kendaraan bermotor memerlukan biaya yang besar. Sebesar 79,7 responden percaya bahwa dengan melakukan uji emisi, maka kita dapat mengetahui kondisi mesin kendaraan. Hanya 37,7 responden yang beranggapan bahwa pelaksanaan uji emisi kendaraan bermotor memerlukan waktu yang lama. Padahal, pelaksanaan uji emisi hanya memakan waktu ± 15 menit. Sedangkan responden yang setuju bahwa pemberian sanksi terhadap pelanggaran emisi kendaraan bermotor perlu dilakukan yaitu sebesar 59,4. Universitas Sumatera Utara

4.4.3. Tindakan