Arsitektur Jaringan Fungsi Aktivasi

2.1.3 Arsitektur Jaringan

Arsitektur jaringan syaraf tiruan digolongkan menjadi 3 model: 1. Jaringan Layar Tunggal Dalam jaringan ini, sekumpulan input neuron dihubungkan langsung dengan sekumpulan outputnya, seperti gambar berikut ini : Gambar 2.2 Jaringan layar tunggal Pada gambar 2 diperlihatkan bahwa arsitektur jaringan layar tunggal dengan n buah masukan x 1 , x 2 ,..., x n dan m buah keluaran Y 1 , Y 2 ,..., Y m . Dalam jaringan ini semua unit input dihubungkan dengan semua unit output. Tidak ada unit input yang dihubungkan dengan unit input lainnya dan unit outputpun demikian. 2. Jaringan Layar Jamak Jaringan ini merupakan perluasan dari layar tunggal. Dalam jaringan ini, selain unit input dan output, ada unit-unit lain yang sering disebut layar tersembunyi. Layar tersembunyi ini tersebut bisa saja lebih dari satu, sebagai contoh perhatikan gambar 3 dibawah ini : X 1 X 2 X n Y 1 Y 2 Y W 1 1 W 1 2 W 1m W 2 1 W 2 2 W 2 m W n1 W n2 W nm Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3 Jaringan layar jamak Pada gambar 3 diperlihatkan jaringan dengan n buah unit masukan x 1 , x 2 ,..., x n , sebuah layar tersembunyi yang terdiri dari m buah unit z 1 , z 2 ,..., z m dan 1 buah unit keluaran. Jaringan layar jamak dapat menyelesaikan masalah yang lebih kompleks dibandingkan dengan layar tunggal, meskipun kadangkala proses pelatihan lebih kompleks dan lama. 3. Jaringan Reccurent Model jaringan recurrent mirip dengan jaringan layar tunggal ataupun ganda. Hanya saja, ada neuron output yang memberikan sinyal pada unit input sering disebut feedback loop. Dengan kata lain sinyal mengalir dua arah, yaitu maju dan mundur.

2.1.4 Fungsi Aktivasi

Siang 2005 menyebutkan bahwa fungsi aktivasi digunakan untuk menentukan keluaran suatu neuron. Dalam jaringan syaraf tiruan, argumen fungsi aktivasi adalah net masukan kombinasi linier masukan dan bobotnya. Jika net maka fungsi aktivasinya adalah f net = f . X 1 X 2 X n Z 1 Z 2 Z W 1 1 W 1 2 W 1m W 2 1 W 2 2 W 2 m W n1 W n2 W nm Y W 1 1 W 1 1 W 1 1 Universitas Sumatera Utara Beberapa fungsi aktivasi yang sering dipakai adalah sebagai berikut: a. Fungsi treshold batas ambang fx = Dalam beberapa kasus, fungsi threshold yang dibuat tidak berharga 0 atau 1, tapi berharga -1 atau 1 sering dibuat threshold bipolar. Jadi fx = b. Fungsi sigmoid fx = fungsi sigmoid sering dipakai karena karena nilai fungsinya yang terletak antara 0 dan 1 dan dapat digunakan dengan mudah. f x = fx 1 - fx c. Fungsi identitas fx = x fungsi ini sering dipakai apabila apabila kita menginginkan keluaran jaringan berupa sembarang bilangan riil bukan hanya pada range [0,1] atau [-1, 1].

2.1.5 Algoritma Belajar dan Pelatihan

Dokumen yang terkait

Peramalan Nilai Tukar Mata Uang Rupiah Terhadap Dolar Amerika Serikat Tahun 2014 dengan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Model Backpropagation

9 94 77

Prediksi Trend Foreign Exchange Euro Terhadap Dollar Amerika Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

5 50 94

Analisis peramalan pendaftaran siswa baru menggunakan metode seasonal arima dan metode dekomposisi: studi kasus lembaga bimbingan belajar SSC Bintaro

9 57 94

Peramalan Kurs Rupiah terhadap Dolar dengan Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik

0 6 49

PERBANDINGAN METODE ARIMA (BOX-JENKINS) DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN (JST) BACKPROPAGATION SEBAGAI METODE PERAMALAN RATA-RATA TEMPERATUR BUMI.

3 6 34

PERBANDINGAN METODE GRADIENT DESCENT DAN GRADIENT DESCENT DENGAN MOMENTUM PADA JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM PERAMALAN KURS TENGAH RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA.

0 1 14

PEMODELAN FORECASTING CONTAINER THROUGHPUT DENGAN METODE ARIMA-BOX JENKINS, JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN HYBRIDA ARIMA-BOX JENKINS-JARINGAN SYARAF TIRUAN

0 0 6

Prediksi Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara di Indonesia dengan Menggunakan Metode ARIMA Box-Jenkins dan Jaringan Syaraf Tiruan

0 0 8

Peramalan Nilai Tukar (Kurs) Rupiah Terhadap Dolar Tahun 2017 dengan Menggunakan Metode Arima Box-Jenkins

0 7 9

Menentukan tingkat perbandingan optimal parameter metode jaringan syaraf tiruan Backpropagation dan metode deret berkala Box jenkins (arima) sebagai metode peramalan curah hujan (studi kasus: data curah Hujan BMKG Makassar) - Repositori UIN Alauddin Makas

0 2 88