4 Mengambil tindakan untuk memperbaiki kalau ada penyimpangan.
Melalui fungsi pengendalian, manajer dapat menjaga organisasi tetap melintas di atas rel yang benar.
51
D. Manajemen Dakwah
1. Pengertian Manajemen Dakwah
Pengertian manajemen dakwah menurut Rosyad Shaleh adalah proses merencanakan tugas, mengelompokkan tugas, menghimpun dan
menempatkan tenaga-tenaga pelaksana dalam kelompok-kelompok tugas itu dan kemudian menggerakkannya ke arah pencapaian tujuan dakwah.
52
Pengertian manajemen dakwah menurut Zaini Muchtarom adalah suatu proses kegiatan organisasi dakwah yang digerakkan dengan suatu
kegiatan dinamis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
53
Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa manajemen dakwah adalah suatu proses kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi dakwah
dengan adanya perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
32
2. Fungsi Manajemen Dakwah
Dari sumber-sumber yang ada dapat dikatakan bahwa fungsi pada manajemen dakwah ini pada dasarnya adalah sama dengan manajemen pada
umumnya, meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan
51
James A.F. Stoner dan R. Edward Freeman, Op. Cit., h. 15.
52
Abd. Rosyad Shaleh.
53
Zaini Muchtarom.
pengawasan, hanya saja dalam fungsi manajemen dakwah ini berlandaskan pada syari’at Islam. Agar lebih jelas dapat dilihat dalam pengertian sebagai
berikut :
1 Perencanaan Dakwah
a. Perkiraan dan Perhitungan Masa Depan
Dalam hal ini adalah dengan mengadakan suatu tindakan memperkirakan dan memperhitungkan segala kemungkinan dan
kejadian yang akan timbul dan dihadapi di masa depan berdasarkan hasil analisa terhadap data dan keterangan yang konkret.
b. Penentuan dan Perumusan Sasaran dalam Rangka Pencapaian
Tujuan Dakwah yang Telah ditetapkan Sebelumnya Dalam penyelenggaraan kegiatan dakwah perlu adanya penentuan
sasaran dakwah untuk menentukan langkah-langkah dan tindakan- tindakan yang akan dilaksanakan.
c. Penetapan Tindakan-tindakan Dakwah dan Prioritas
Pelaksanaannya Penetapan tindakan dakwah adalah merupakan penjabaran dari
sasaran dakwah yang ditentukan. Tindakan dakwah ini bersifat pemecahan terhadap masalah-masalah pokok atau penting dalam
rangka pencapaian sasaran. d.
Penetapan Metode Metode dakwah menyangkut masalah bagaimana caranya dakwah
tersebut harus dilaksanakan.
e. Penetapan dan Penjadwalan Waktu
Penetapan waktu menyangkut urutan pelaksanaan dari masing- masing tindakan atau kegiatan dakwah yang telah ditentukan serta
waktu yang dipergunakan untuk menyelenggarakan masing-masing tindakan atau kegiatan.
f. Penetapan Lokasi
Lokasi dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan dakwah harus ditentukan, lokasi pun harus disesuaikan dengan keadaan yang
ada. g.
Penetapan Biaya, Fasilitas dan Faktor Lain yang Diperlukan Dalam hal ini setiap kegiatan akan berjalan dengan lancar jika
adanya penetapan biaya, fasilitas dan alat-alat perlengkapan yang dapat disesuaikan dengan keperluan kegiatan-kegiatan yang ada.
2 Pengorganisasian Dakwah
Pengorganisasian dakwah yaitu mengelompokkan tindakan-tindakan dakwah dalam kesatuan-kesatuan tersebut serta memberikan
wewenang dan jalinan hubungan di antara mereka.
3 Penggerakkan Dakwah
Penggerakkan dakwah yaitu menggerakkan para pelaksana dakwah untuk segera melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah ditentukan.
Terdapat langkah-langkah dalam penggerakkan dakwah, yaitu :
a. Pemberian Motivasi
Pemberian motivasi ini adalah bagaimana para pelaku atau pelaksana dakwah dengan secara tulus ikhlas dan senang hati
bersedia melaksanakan segala tugas dakwah. b.
Pembimbingan Dalam penggerakkan ini perlu adanya pembimbingan dan
dijuruskan ke arah pencapaian sasaran dakwah yang telah ditentukan.
c. Perjalinan Hubungan
Adanya perjalinan hubungan gunan mencegah terjadinya kekacauan, kekembaran, kekosongan dan sebagainya di antara satu
bagian dengan bagian lainnya. d.
Penyelenggaraan Komunikasi Komunikasi timbal balik antara pelaksana dakwah dengan
pimpinan dakwah merupakan hal terpenting bagi kelancaran proses dakwah.
e. Pengembangan atau Peningkatan Pelaksana
Dalam pengembangan atau peningkatan pelaksana ini adalah dengan adanya kesadaran, kemampuan, keahlian dan keterampilan
para pelaku dakwah selalu ditingkatkan hingga dakwah dapat berjalan secara efektif dan efisien.
4 Pengawasan Dakwah
Pengawasan dakwah yaitu mengusahakan agar tindakan yang dilakukan dan hasilnya senantiasa sesuai dengan rencana, instruksi,
petunjuk, pedoman dan ketentuan-ketentuan lain yang telah diberikan sebelumnya. Terdapat langkah-langkah dalam pengendalian dakwah
ini, yaitu : a.
Menetapkan Standard Alat Ukur Dengan alat ukur ini barulah dapat dikatakn apakah tugas
dakwah yang telah ditentukan dapat berjalan dengan baik, atau dapat berjalan tetapi kurang berhasil atau sama sekali
mengalami kegagalan total. b.
Mengadakan Pemeriksaan dan Penelitian terhadap Pelaksanaan Tugas Dakwah yang telah Ditetapkan
Dalam pemeriksaan dan penelitian ini untuk menilai bagaimana dan sampai sejauh mana rencana telah ditetapkan
itu berhasil dapat dilaksanakan. c.
Membandingkan antara Pelaksanaan Tugas dengan Standard Dalam membandingkan antara pelaksanaan tugas dengan
standard ini dapat menilai apakah hasil yang ada dengan hasil yang seharusnya dicapai dalam proses dakwah berjalan
dengan baik atau sebaliknya telah terjadi penyimpangan- penyimpangan.
d. Mengadakan Tindakan-tindakan Perbaikan dan Pembetulan
Dari langkah-langkah sebelumnya akan terlihat hasil penilaian yang ada, pada tahap terakhir ini akan terlihat apakah perlu
dilakukannya perbaikan dan pembetulan.
BAB III GAMBARAN UMUM TAMAN KANAK-KANAK NURUL IMAN
A. Sejarah Berdirinya TK Nurul Iman
Taman Kanak- kanak Nurul Iman merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam di bawah koordinasi Yayasan Al-Hijriah dengan akta notaris
nomor 43, oleh Dewanto Anwar, SH di Jakarta. TK Nurul Iman berdiri tepatnya pada tanggal 5 Februari 1994 di Jl. Tulip No. 206, Komplek Bukit
Nusa Indah, Ciputat, Jakarta Selatan. TK ini dibangun di atas tanah seluas 150 m
2
dengan luas bangunan 100 m
2
dan sisanya seluas 50m
2
digunakan untuk taman dan arena bermain.
Pendirian TK Nurul Iman berawal dari keinginan masyarakat komplek Bukit Nusa Indah yang ingin mendirikan masjid di lingkungan
setempat. Namun setelah masjid yang kemudian diberi nama masjid Al- Hijriah itu selesai dibangun, timbul usulan-usulan dari warga yang ingin
mendirikan sebuah sekolah Taman Kanak-kanak TK. Hal ini dikarenakan pada waktu itu belum tersedia fasilitas sekolah Islam di lingkungan tersebut.
Akhirnya, berdasarkan pertimbangan dari usulan-usulan warga untuk mendirikan sebuah sarana pendidikan maka dibentuklah dewan pengurus, yang
diketuai oleh Bapak Drs. Mustafa, Bapak Hasyim dan Ibu Hj. An- Nizar untuk mengurus dan melaksanakan prosedur pendirian lembaga pendidikan,
mulai dari mengurus surat izin mendirikan sekolah TK hingga pendaftaran status sekolah serta sistem pendidikan yang akan diajarkan.