kemampuan khusus dan ia mengandung konsekuensilogis setiap muslim sebagai kholifah Allah. Dakwah dalam bentuk kedua ini dapat dilakukan
seseorang lewat profesinya, pekerjaan dan kegiatan sehari-hari. Pelaksanaan dakwah bertujuan untuk :
a. Membangun masyarakat Islam. Hal ini seperti yang dilakukan oleh para
Rosul, yang memulai dakwahnya kepada masyarakat yang belum mengerti Islam.
b. Dakwah melakukan perbaikan masyarakat Islam, yaitu dalam
membangun kembali suatu masyarakat yang telah runtuh baik moril maupun materil.
c. Memelihara kontinuitas dakwah, yaitu mengarahkan secara terus
menerus keberadaan dakwah.
7
Ada beberapa kata yang hampir sama maksudnya dengan “dakwah- dakwah seperti penerangan, pendidikan, pengajaran, indoktinasi dan
propaganda”.
8 8
2. Unsur-unsur Dakwah
Terdapat beberapa unsur dalam dakwah yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain dan tidak dapat dipisahkan. Unsur-unsur tersebut
adalah:
7
Jum’ah Amin Abdul Aziz, Fiqih Dakwah: Prinsip dan Kaidah Asasi Dakwah Islam, Solo: Citra Press, 1997, cet ke-1, h. 27.
8
Toha Yahya Omar, M.A., Ilmu Dakwah, Jakarta: Widjaja, 1983, cet. ke-3, h.1.
1. Da’i subjek
Da’i adalah orang yang mengajak kepada orang lain baik secara langsung atau tidak langsung, dengan kata-kata, perbuatan atau tingkah laku ke
arah kondisi yang baik dan menurut syari’at Al-Qur’an dan As-sunnah. 2.
Mad’u objek Mad’u adalah sekelompok orang yang menerima pesan dari seorang da’i
kepada jalan Allah sesuai dengan syari’at Islam. 3.
Materi Materi adalah Al-Islam yang bersumber di Al-Qur’an dan Hadits sebagai
sumber utama yang meliputi aqidah, syariah dan akhlak dengan berbagai macam cabang ilmu yang diperoleh darinya.
4. Media
Media adalah merupakan suatu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan.
5. Metode
Metode adalah cara yang dipergunakan oleh seorang da’i untuk menyampaikan materi dakwah yaitu Al-Islam atau serentetan kegiatan
untuk mencapai tujuan dakwah. 6.
Tujuan Tujuan adalah mencapai masyarakat yang adil dan makmur serta
mendapat ridha Allah.
7. Efek atau Pengaruh
Efek atau pengaruh merupakan akibat dari pelaksanaan proses dakwah dalam objek dakwah positif atau negatif, efek dakwah ini berkaitan
dengan unsur-unsur dakwah.
9
3. Metode Dakwah
Metode dakwah ialah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh seorang da’i komunikator kepada mad’u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah
dan kasih sayang .
10
Bentuk-bentuk dakwah secara umum dijelaskan di dalam Al-Qur’an dalam surat An-Nahl : 125
ا عدا ل ﻰ
ر ك
ﺔ ﻜ لﺎ و
١ و
ﺔﻈ ١
ﺔ
و ﻬ دﺎ
ه ﺎ م ١
ن ١
ر ن ك
ه و
١ م
ن ل
ن و
ه و
١ د ﻬ ﺎ م
ن
Dari ayat di atas metode dakwah meliputi 3 cakupan yaitu : hikmah, mau’idzah, dan mujadalah.
9
1. Hikmah
Kata “Hikmah” merupakan asal kata dari “hukman” yang diartikan secara makna aslinya adalah mencegah, jika diartikan dengan hukum
berarti mencegah dari kedzaliman, dan jika dikaitkan dengan dakwah berarti menghindari hal-hal yang kurang relevan dengan tugas dakwah.
11
Sedangkan hikmah menurut beberapa pendapat di antara Ahmad
9
Wardi Bachtiar, Op.Cit. h. 32.
10
Yusuf, Metode Dakwah, h. 7.
11
Aziz, Ilmu Dakwah, h. 8.
Musthofa Al Maraghi, hikmah adalah perkataan yang tegas yang disertai dengan dalil-dalil yang memperjelas kebenaran dan menghilangkan
keraguan.
12
Sedangkan Nazarudin Razak, hikmah adalah karunia Allah terhadap seorang hamba Allah berupa kemampuan menangkap sesuatu
secara ilmiah dan falsafah.
13
Dalam dunia dakwah, hikmah adalah penentu sukses tidaknya dakwah dalam menghadapi mad’u yang
beragam baik dari pendidikan, sosial, budaya dan ekonomi. Oleh karena itu para da’i memerlukan hikmah, sehingga ajaran Islam mampu
memasuki ruang hati para mad’u dengan tepat. Selain itu hikmah juga bekal da’i menuju sukses. Sebagai metode dakwah, hikmah diartikan
bijaksana, akal budi yang mulia, dada yang lapang hati yang bersih, menarik perhatian orang kepada agama Tuhan.
10
2. Mau’idzah Hasanah
Menurut bahasa, mau’idzah hasanah terdiri dari 2 kata yaitu mau’idzah dan hasanah. Kata mau’idzah berasal dari kata wa’adzan – ya’idzu –
wa’dzan – idzatan yang artinya pengajaran, nasehat.
14
Sedangkan hasanah
merupakan mufrad dari hasanatan yaitu kebaikan. Adapun pengertian secara istilah, ada beberapa pendapat seperti, menurut Abdul
Hamid Al Bilah mau’idzah hasanah ialah salah satu metode dalam dakwah untuk mengajak ke jalan Allah dengan memberikan nasehat atau
membimbing lemah lembut agar mereka mau berbuat baik.
15
Bentuk
12 Imam Sayuti Farid dan Abd. Jaabar Adlan, Tafsir Dakwah
,
Surabaya, Fak. Dakwah IAIN Sunan A
mpel, 1989, h. 1.
13
Nasaruddin Razak, Metodologi Dakwah, Semarang, Toha Putra, 1976, h. 6-7.
14
Yunus, Kamus Arab-Indonesia, h. 502.
mau’idzah hasanah ini bisa berupa nasehat, kabar baik dan peringatan, wasiat, menceritakan kisah-kisah orang shaleh yang dahulu dan ceramah.
Ceramah yang merupakan bentuk dari mau’idzah hasanah merupakan metode yang banyak digunakan di masyarakat, karena metode ini di
anggap paling murah dan sederhana, namun dari segi pemberdayagunaan masih cukup potensial dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan daya pikir dan usaha-usaha yang menyangkut perubahan sikap dan tingkah laku manusia.
11
3 Mujadalah
Menurut bahasa, mujadalah berasal dari kata jaadala - mujaadalatan – jidaalan
yang artinya berbantah, berdebat. Merupakan tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, yang tidak melahirkan
permusuhan dengan tujuan agar lawan menerima pendapat yang di ajukan dengan memberikan argumentasi dan bukti yang kuat.
16
Mujadalah yang lebih dikenal dengan istilah diskusi, karena metode ini merupakan penyampaian pesan dakwah dengan jalan bertukar pendapat
atau informasi, tentang masalah agama antara beberapa orang dalam tempat tertentu. Menurut Syekh Muhammad Abduh metode diskusi
ialah metode yang dapat digunakan pada golongan yang tingkat kecerdasannya dalam kategori tinggi.
17
B. Kelompok Usia Dini