Tujuan penelitian Tujuan dan manfaat penelitian

BAB II LANDASAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN

DAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil belajar Hasil brelajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hord Ward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni: a keterampilan dan kebiasaan, b pengetahuan dan pengertian, c sikap dan cita-cita. Masing- masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni: a informasi verbal, b keterampilan intelektual, c strategi kognitif, d sikap, dan e keterampilan motoris. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler, maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. a. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. c. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni: a Gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, b Kemampuan perseptual, c Keharmonisan atau ketepatan, d Gerakan keterampilan kompleks, dan e Gerakan eekspresif dan interpretatif. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar.Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitif yang paling banyak dinilai oleh para guru disekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. 12 Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsure yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Sebagian orang bertanggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi atau materi pelajaran. Orang yang bertanggapan demikian biasanya akan segera merasa bangga ketika anak-anaknya telah mampu menyebutkan kembali secara lisan sebagian besar informasi yang terdapat dalam buku teks atau yang diajarkan oleh guru. Disamping itu pula ada yang memendang belajar adalah sebagai pelatih belaka seperti yang tampak pada pelatihan membaca dan menulis. 13 12 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Rmaja rosda karya, 2009, h.22 13 Muhibbin syah, Psikologi Pendidikan Bandung,: PT remaja Rosdakarya,2010, h.88

Dokumen yang terkait

Hubungan Intensitas Bimbingan Orang Tua Dengan Hasil Belajar Siswa Di Mi Nur Asholihat Lengkong Wetan Serpong

1 9 99

Implementasi Tupoksi Humas Dalam Membentuk Citra Madrasah di MTsN 2 Jakarta

0 20 116

Pengaruh perhatian orang tua terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Fatahillah Pondok Pinang Jakarta Selatan

0 3 16

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MI MUHAMMADIYAH Pengaruh Bimbingan Belajar Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 15

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MI MUHAMMADIYAH Pengaruh Bimbingan Belajar Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2014/2015.

0 2 11

HUBUNGAN INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV DI SD NEGERI HUBUNGAN INTENSITAS BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV DI SD NEGERI MAKAMHAJI 03 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 12

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMP PENDA Hubungan Bimbingan Orang Tua dan Metode Mengajar Guru dengan Prestasi Belajar Siswa di SMP Penda Tawangmangu.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN ORANG TUA DAN METODE MENGAJAR GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR ANAK PADA Hubungan Bimbingan Orang Tua dan Metode Mengajar Guru dengan Prestasi Belajar Siswa di SMP Penda Tawangmangu.

0 1 20

Hubungan Intensitas Bimbingan Orang Tua dan Pemanfaatan Sumber Belajar dengan Kedisplinan Belajar Siswa di 5 SMA Negeri Kabupaten Karanganyar.

0 0 1

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN MOTI

0 0 71