UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang stabil, menunjukkan adanya saponin, bila ditambahkan 1 tetes HCl 1 busa tetap stabil.
D. Identifikasi golongan Polifenol 200 mg ekstrak dilarutkan dalam 10 mL air lalu dipanaskan selama 10 menit,
larutan didinginkan, setelah dingin larutan disaring. Filtrat ditetesi dengan FeCl
3
sebanyak 3 tetes. Lalu diamati perubahan warnanya. Hasil positif polifenol adalah terbentuknya larutan berwarna hijau kehitaman atau biru tua,
maka menunjukkan mengandung polifenol.
3.3.5 Persiapan Hewan Uji
Hewan coba yang digunakan adalah tikus putih jantan bergalur Sprague- Dawley yang berumur 3-4 bulan dengan berat badan 150-250 gram diaklimatisasi
selama 1 bulan agar dapat menyesuaikan dengan lingkungannya, mengontrol kesehatan dan berat badannya. Selama proses adaptasi dilakukan pengamatan
kondisi umum dan penimbangan berat badan. Hewan uji dipilih sebanyak 36 ekor tikus putih jantan secara acak untuk dibagi menjadi 6 kelompok, masing-masing
terdiri dari 6 ekor.
3.3.6 Rancangan Percobaan
Hewan uji dipilih sebanyak 36 ekor tikus putih jantan secara acak untuk dibagi menjadi 6 kelompok, masing-masing terdiri dari 6 ekor Tabel 1.
Tabel 1.
Pembagian kelompok hewan uji
Kelompok Jumlah
Tikus Perlakuan
I 6
Kontrol normal, diberi air larutan Na-CMC 0,5 II
6 Kontrol negatif, diberi kafeina 3 mg200 g BB dalam
larutan Na-CMC 0,5 III
6 Diberi kafeina 3 mg200 g BB dalam larutan Na-
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
CMC 0,5 dan allopurinol 4 mg200 g BB dalam larutan Na-CMC 0,5 Pembanding
IV 6
Diberi kafeina 3 mg200 g BB dalam larutan Na- CMC 0,5 dan ekstrak etanol 70 dosis rendah
V 6
Diberi kafeina 3 mg200 g BB dalam larutan Na- CMC 0,5 dan ekstrak etanol 70 dosis sedang
VI 6
Diberi kafeina 3 mg200 g BB dalam larutan Na- CMC 0,5 dan ekstrak Etanol 70 dosis tinggi
Penentuan jumlah tikus tiap kelompok, dihitung berdasarkan rumus Federer : n- 1 t-
1 ≥15, dimana t menunjukkan jumlah perlakuan dan n menunjukkan jumlah ulangan minimal dari tiap perlakuan Sudjana, 1992.
Jumlah hewan uji yang digunakan adalah : n-1 t-
1 ≥ 15 n-1 6-
1 ≥ 15 n-1 5
≥ 15 5n-5
≥ 15 5
n ≥ 20 n ≥ 4
jadi hasil ini sudah dapat diterima, berdasarkan rumus Federer.
3.3.7 Perhitungan Dosis.
Perhitungan Dosis Untuk Uji Pendahuluan
Sebelum dilakukan pengujian, dilakukan uji pendahuluan terlebih dahulu, hal ini dikarena belum adanya penelitian terdahulu mengenai daun
Binahong sebagai penurun kadar asam urat darah. Dosis pendahuluan yang digunakan adalah dosis rendah 10 mgkgBB, dosis sedang 100 mgkgBB,
dosis tinggi 1000 mgkgBB, dan dosis agak tinggi 2000 mgkgBB untuk
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
seluruh ekstrak kental. Setelah itu didapatkan rentang dosis uji masing- masing ekstrak untuk diujikan kepada hewan uji.
3.3.8 Percobaan