Materi Pelaksanaan Bimbingan Rohani Islam

merasa bosan dan jenuh dalam mengikuti kegiatan bimbingan rohani Islam di polres.

4. Metode

Dalam kegiatan bimbingan rohani Islam yang di laksanakan di Polres Jakarta Pusat metode yang di gunakan adalah metode ceramah dan metode diskusi. Metode ceramah adalah suatu proses bimbingan Islam yang dilakukan dengan menyampaikan materi agama secara lisan di depan para jamaah yang mengikuti kegiatan bimbingan rohani Islam dimana pembimbing memberi proses bimbingan dengan ceramaah keagamaan sehingga jamaah tersugesti dengan dakwahnya, bimbingan rohani yang di sampaikan pembimbing berpegang teguh pada Al-Qur ’an dan hadits Sedangkan metode diskusi adalah suatu metode bimbingan dengan cara saling bertukar pikiran mengenai masalah yang menjadi topik pembicaraan. Pembimbing membahas kembali masalah yang telah di sampaikan dan mengulas kembali apa saja yang terbimbing kurang mengerti, menurut Bapak Gatot metode diskusi memancing peran terbimbing menjadi aktif untuk bertanya dalam proses kegiatan bimbingan rohani Islam yang dilaksanakan pihak lembaga Kepolisian. 2

C. Implementasi Bimbingan Rohani Islam dalam Meningkatkan Etos Kerja

Kepolisian Menurut Toto Tasmara ada beberapa ciri-ciri orang yang beretos kerja muslim. Namun, pada penelitian ini penulis membatasinya pada empat ciri etos kerja, yaitu: 2 Wawancara pribadi dengan Bapak Gatot, Jakarta 10 Juni 2010 1. Menghargai Waktu Seperti yang sudah di jelaskan pada Surat Al Ashr : 1-3 bahwa waktu sangat penting dan bermakna, bagaimana seseorang dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik- baiknya. Karena waktu adalah sebuah tanggung jawab setiap individu, waktu yang kita tinggal walaupan hanya sedetik sesuguhnya kita telah di rugikan oleh waktu. Dengan di laksanakan kegiatan bimbingan rohani Islam di polres Jakarta Pusat terbimbing menjadi menghargai waktu di lihat dari absensi dengan datang tepat pada waktu yang di tentukan, pulang juga pada waktu yang di tetapkan oleh pihak lembaga kepolisian, mengerjakan tugas sesuai dengan aturan yang berlaku, dan mengumpulkan tugas tepat pada waktu yang telah di tentukan, ini adalah sebagian dari pelaksanaan yang di rasakan terbimbing setelah mengikuti kegiatan bimbingan rohani Islam. 2. Memiliki Jiwa Kepemimpinan leadership Seorang polisi di tuntut untuk memiliki jiwa kepemimpinan, memimpin berarti mengambil peran secara aktif untuk mempengaruhi orang lain, agar orang lain tersebut dapat berbuat sesuai dengan keinginan dengan kata lain seorang pembimbing harus mampu menghipnotis terbimbing untuk berbuat kebaikan. Pengaruh dalam kegiatan bimbingan rohani Islam yang di laksanakan di Polres dengan adanya kegiatan tersebut menurut terbimbing jiwa kepemimpinan terbimbing menjadi terbentuk dengan membentuk terbimbing menjadi pemikir yang kritis dalam artian mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, hidup menjadi lebih mandiri, serta menjadi pribadi yang bermanfaat bagi lingkungannya, pembimbing juga menanamkan semangat kerja yang tinggi sehingga terbimbing menjadi lebih semangat dalam bekerja kepada terbimbing, serta pembimbing memberi arahan supaya emosi terbimbing lebih terkontrol. 3. Dia tidak pernah merasa puas berbuat kebaikan Dengan adanya kegiatan bimbingan rohani Islam berpengaruh terhadap terbimbing di lihat dari sikap yang selalu berfikiran baik dengan sesama mahluk sosial, dengan adanya bimbingan tersebut terbimbing merasa ingin berlomba –lomba untuk berbuat kebaikan, menurut salah satu terbimbing baginya seseorang disebut berani bukanlah karena dia mampu membunuh musuh sebanyak- banyaknya, tetapi keberanian yang kekal, ialah kemampuan menundukan dirinya sendiri, dapat menghancurkan perasaan pengecut dan rendah diri itu merupak salah satu contoh berbuat kebaikan ke sesama mahluk hidup. 4. Haus untuk memiliki sifat keilmuan Karena menurut terbimbing ilmu yang merasa dia miliki masih jauh dan mereka menjadi haus akan ilmu khususnya ilmu agama, dengan di adakan kegiatan bimbingan rohani Islam di Polres Jakarta Pusat mereka menjadi lebih mengerti ilmu agama Islam yang di berikan pembimbing ketika melakukan proses bimbingan. Terbimbing sadar bahwa dirinya tidak boleh ikut-ikutan tanpa pengetahuan karena seluruh potensi dirinya suatu saat akan di minta pertanggung jawaban dari Allah SWT sebagaiman dalam firman-Nya dalam surat Al- Israa’ ayat 36: