Tujuan dan Fungsi Bimbingan Rohani Islam

1 Client Centerd yaitu cara pengungkapan tekanan batin yang dirasakan menjadi penghambat jamaah dengan sistem pancingan, yang berupa pertanyaan terarah. 2 Metode edukatif yaitu cara pengungkapan tekanan perasaan yang menghambat perkembangan jamaah dengan mengorek sampai tuntas perasaan yang menyebabkan hambatan dan ketegangan dengan cara client centered yang diperdalam dengan pertanyaan yang motivatif dan persuasif mengajak untuk mengingat mendorong agar berani mengungkapkan perasaan tertekan sampai keakar-akarnya. d. Metode Psikonalisis penganalisian jiwa Metode ini berasal dari psiko-analisis yang dipergunakan untuk mengungkapkan segala tekanan perasaan yang sudah lagi disadari. e. Metode Direktif metode yang bersifat mengarahkan Metode ini lebih bersifat mengarahkan kepada jamaah untuk berusaha mengatasi kesulitannya problem yang berpengaruh kepada ketenangan berfikir. Pada metode ini, pembimbing memberikan saran-saran pandangan dan nasehat bagaimana sebaiknya ia bersikap dalam menghadapi problemnya. 12 4. Bentuk Bimbingan Rohani Islam Pada umumnya bentuk bimbingan yang digunakan dalam pendekatan suatu bimbingan yakni bimbingan individu. Karena dalam bimbingan individu pemberian bantuan dilakukan dengan suasana lebih akrab, bimbingan lebih terarah dan lebih terbuka dalam artian klien akan lebih leluasa menyampaikan 12 Ibid, hal. 44. masalah-masalah yang dihadapinya. Berbeda dengan bimbingan kelompok yang melibatkan banyak orang sehingga suasana kurang akrab dan klien tidak leluasa dalam menyampaikan masalah yang sedang dihadapi. Bimbingan individu dalam hal ini pemberian bantuan dilaksanakan secara face to face relationship hubungan empat mata antara pembimbing dengan yang dibimbing. Biasanya masalah-masalah yang dipecahkan melalui cara ini adalah masalah yang bersifat pribadi. Dalam hal ini pembimbing bersikap penuh simpati dan empati. Adapun sasaran bimbingan rohani Islam adalah merupakan salah satu kegiatan bimbingan yang bergerak dalam bidang kerohanian. Sasarannya adalah berfokus pada kepribadian para polisi seperti apakah mereka tertarik terhadap kegiatan kerohanian yang dilaksanakan pihak lembaga kepolisian, mengikuti setiap kegiatan yang ada dll. Sebab, pada hakikatnya polisi merupakan contoh atau role model bagi masyarakat. Maka perlu diadakan bentuk bimbingan yang bisa menumbuhkan etos kerja untuk personil polisi. 5. Unsur-unsur Bimbingan Rohani Islam Ada beberapa unsur-unsur pokok bimbingan menurut Prof. Dr. Prayitno dan Drs. Erman Amti sebagaimana yang dikutipkan antara lain : a. Pelayanan bimbingan merupakan suatu proses. Ini berarti bahwa pelayanan bimbingan bukan sesuatu yang sekali jadi, melainkan melalui lika-liku tertentu sesuai dengan dinamika yang terjadi dalam pelayanan ini. b. Bimbingan merupakan proses pemberi bantuan. “Bantuan” disini bukan materil, tetapi bantuan yang bersifat menunjang bagi pengembangan pribadi individu-individu yang dibimbing