Peran dan aktifitas BKPMTNF dalam pencegahan penyalahgunaan
mempunyai kewajiban dan peran dalam mengatasi penyalahgunaan narkoba yang ada di kelurahan Pasirputih.
Menurut Prof. Dr. Dadang Hawari dalam penelitiannya menemukan lima faktor pemicu penyalahgunaan NAZA:
. Faktor kepribadian seseorang
. Kondisi kejiwaan atau depresi
. Kondisi keluarga yang meliputi keutuhan keluarga, kesibukan orang
tua serta renggangnya hubungan orang tua dan anak .
Kelompok teman sebaya .
NAZA itu mudah diperoleh dan tersedia di pasaran baik resmi maupun tidak resmi.
6
Dalam kaitannya peran Badan Komunikasi Pemuda Majlis Ta’lim Nahdlatul Fata Pasirputih Sawangan Kota Depok dalam pencegahan
penyalahgunaan narkoba, dalam hal ini BKPMTNF sebagai lembaga yang memiliki tujuan memberdayakan dan mengembangkan potensi pemuda agar
bertaqwa kepada Allah SWT serta memiliki misi sebagai gerakan dakwah, tentu memiliki peranan atau kewajiban untuk menyelamatkan pemuda dari
ancaman narkoba. Maka untuk memenuhi kewajiban-kewajiban itu ditempuhlah upaya-upaya mengatasi dalam benuk sebuah pencegahan
penyalahgunaan narkoba. .
Upaya ke dalam intern organisasi BKPMTNF Pasirputih Sawangan Kota Depok dalam mengatasi penyalahgunaan narkoba
a. Membuat Program Memberatas Naza, Miras dan Asusila
Dalam menyikapi penyalahgunaan narkoba dan miras yang ada di kelurahan Pasirputih, BKPMTNF tidak tinggal diam dan ikut
bereaksi untuk memerangi penyalahgunan narkoba. Dalam tahap
6
Dadang Hanwari, Penyalahgunaan Narkoba dan Ketergantungan NAZA. Jakarta Fakultas Kedokteran UI,
Hal
awal, kepedulian atau kewajiban itu dibuktikan dengan membuat program untuk memberantas naza, miras dan asusila yaitu membuat
Gerakan Anti Maksiat GAM. Program ini dilakukan dalam bentuk pencegahan yang dilakukan oleh salah satu lembaga yang ada di
BKPMTNF. Dengan terbentuknya GAM tersebut diharapkan bisa membantu mengatasi peredaran narkoba dan miras yang ada
dikelurahan Pasirputih Dengan adanya program tersebut, BKPMTNF berharap segala
bentuk penyalahgunaan naza dan miras yang sudah terjadi itu dapat diatasi atau ditanggulangi, karena penyalahgunaan narkoba naza dan
miras lebih banyak dilakukan oleh pemuda dan remaja muslim yang merupakan harapan bangsa dan agama, salah satu tujuan dibentuknya
program ini untuk membuktikan bahwa BKPMTNF mempunyai perhatian dan keperdulian terhadap persoalan-persoalan sosial yang
terjadi di masyarakat terlebih menyangkut masa depan agama dan negara.
b. Penyuluhan
Dalam memberantas naza, miras dan asusila tidak hanya membuat program namun perlu langkah-langkah yang dilakukan oleh
BKPMTNF. BKPMTNF dalam melakukan penyuluhan dilakukan kepada
lingkungan organisasi BKPMTNF itu sendiri dan anggotanya. Penyuluhan yang dilakukan BKPMTNF kelingkungan organisasinya
ditunjukkan kepada pengurus dan keluarga pengurus. Hal ini
dimaksudkan agar sebelum orang lain harus BKPMTNF itu sendiri, serta memberikan pengetahuan kepada pengurus tentang bahaya
narkoba. Sedangkan penyuluhan kepada anggota BKPMTNF dilakukan
di aula kelurahan Pasirputih pada tanggal Nopember. Bentuk
penyuluhan itu dilakukan dengan memberikan pengetahuan bahaya pengguna narkoba dan dilakukan secara terpadu, artinya penyuluhan
itu lebih difokuskan kepada pencegahan.
7
Jika dibandingkan jumlah generasi muda yang belum terkena dengan yang sudah terkena lebih
banyak yang belum terkena narkoba, karena mencegah lebih baik dari pada mengobati.
Kegiatan penyuluhan dilakukan setiap dua bulan sekali yang dilakukan di tiap Rw masing-masing yang ada di kelurahan Pasirputih,
dari kegiatan positif ini banyak sekali anggota dan masyarakat menyambut
antusias dengan
penyuluhan tersebut,
sehingga penyuluhan ini tidak sia-sia dilakukan.
8
c. Himbauan-himbauan
Disamping penyuluhan, dalam memberantas naza, miras dan asusila BKPMTNF juga berupaya mengatasi narkoba dengan cara
memberikan slogan-slogan secara tertulis yang isinya adalah sebuah himbauan-himbanuan dan informasi serta larangan mengkonsumsi dan
bahaya dari narkoba. Himbauan-himbauan ini dipasang ditempat yang mudah dilihat, dibaca dan dipahami, himbauan ini dibuat hanya satu
7
Wawancara Ketua BKPMTNF Desember Wawancara Ketua BKPMTNF
Desember
kali, dan dibuat bukan khusus anggota BKPMTNF saja, akan tetapi untuk masyarakat luas agar senantiasa waspada terhadap narkoba,
himbauan ini dilakukan hanya satu kali. Bentuk himbauan “Katakan Tidak Dengan Narkoba” dan “Narkoba Sangat Berbahaya dan Musuh
Kita Semua” .
Upaya Ke Luar organissi Mengatasi penyalahgunaan narkoba tidak mudah seperti yang telah
disebutkan sebelumnya, faktor penyalahgunaan narkoba itu tidak hanya satu,namun ada beberapa faktor. Maka untuk mengatasinya perlu berbagai
upaya serta dukungan dan peran instansi terkait. BKPMTNF dalam melakukan pencegahan narkoba melakukan kerja sama dengan beberapa
instansi terkait seperti kepolisian atau pemerintah daerah. a.
Melakukan Kerja Sama Dengan Kepolisian Setempat Dalam melakukan kerja sama dengan pihak kepolisian
sebetulnya sangat menolong sekali, sebab masyarakat akan merasa aman apabila pihak kepolisian ikut campur dengan masalah yang saat
ini menjadi momok yang sangat menakutkan, dan memang masalah tersebut sebetulnya adalah tugas instansi dalam hai ini adalah pihak
kepolisian. Namun kepolisian merasa bangga apabila dalam lembagaorganisasi pemuda mau ikut campur tangan dalam mengatasi
problem yang terjadi di masyarakat. Kepedulian BKPMTNF terhadap gejala sosial yang terjadi saat ini yakni masalah penyalahgunaan
narkoba. Kerja sama yang ditumbuhkan BKPMTNF terhadap kepolisian ditujukan oleh rasa kepedulian BKPMTNF terhadap
masalah penyalahgunaan narkoba. Bentuk kerjasama ini dilakukan manakala BKPMTNF menemukan pemakai dan pengedar, maka
BKPMTNF menyerahkan kepada yang berhak atupun pihak yang berwajib dalam hal ini adalah pihak Kepolisian. Dan bentuk kerja sama
yang dilakukan oleh pihak kepolisian adalah saat seminar berlangsung kepolisian memberikan pemahaman tentang bahaya dan hukum yang
diterima dari penyalahgunaan narkoba, sehingga peserta seminar tahu akan bahaya dan hukum dari penyalahgunaan narkoba.
b. Mengadakan penyuluhan bersama
Bentuk penyuluhan itu dilakukan oleh BKPMTNF dengan pihak kepolisian setempat pos pol aparat pemerintah dan Karang
Taruna pada tanggal Desember dengan jumlah peserta
orang adapun tempat yang digunakan adalah aula kelurahan Pasirputih. Dan
sasaran penyuluhan narkoba itupun tidak hanya untuk pemuda saja tapi termasuk juga para pelajar yang masih duduk dibangku sekolah SD,
SLTP dan SMA. Begitu juga termasuk para orang tuanya agar mereka tahu tentang gejala-gejala fisik para pengguna narkoba, dan bertujuan
agar para orang tua dapat memberikan nasihat-nasihat kepada anak- anaknya untuk senantiasa menghindari narkoba. Bentuk penyuluhan
tersebut seperti halnya seminar, peserta dibekali arahan, himbauan serta ilmu tentang bahaya narkoba baik dari hukum agama dan hukum
negara.
c. Melakukan kerja sama dengan aparatur pemerintah dan Karang Taruna
Untuk memberantas penyalahgunaan narkoba dibutuhkan kerja sama dan dukungan dari aparatur pemerintah dalam hal ini adalah
kelurahan Pasirputih dan organisasi lain yang ada di kelurahan Pasirputih dan organisasi Karang Taruna. Bentuk kerja sama yang
dilakukan selain masalah dana, bentuk kerja sama pemerintah setempat dalam hal ini aparat kelurahan Pasirputih menyediakan tempat, tenda,
dan konsumsi untuk acara tersebut berlangsung, sedangkan kerja sama yang dilakukan olek Karang Taruna membantu untuk mencari dana
untuk kegiatan. Karena dalam masalah pemberantasan penyalahgunaan narkoba diperlukan sarana-sarana sebagai pendukung dan
membutuhkan biaya yang cukup besar. Semua ini dilakukan BKPMTNF untuk bekerjasama dengan instansi terkait seperti
pemerintahan Kelurahan Pasirputih dan organisai Karang Taruna yang ada di Kelurahan Pasirputih. Dan tujuan dilakukannya kerjasama untuk
memberikan kesadaran terhadap aparatur pemerintah agar lebih serius menangani penyalahgunaan narkoba, yang terjadi saat ini sehingga
peredaran dan pemakai narkoba dapat dicegah dan diminimalisir. d.
Melakukan kerja sama dengan masyarakat BKPMTNF dalam melakukan kerjasama selain dengan pihak
kepolisian, aparat pemerintah, diperlukan kerja sama dengan masyarakat sekitar, yang tujuannya adalah untuk mewaspadai
penyebaran narkoba di lingkungan keluarga. Karena peran orang tua dalam sebuah keluarga sangat diperelukan untuk mengawasi apapun
yang terjadi dalam lingkungan keluarga. Dan memberikan pengetahuan terhadap masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan
narkoba dan masyarakat harus melaporkan jika ada masyarakat yang mengedarkan atau memakai narkoba kepada pihak yang berwajib dan
tidak boleh memberikan penghakiman sendiri. e.
Konsultasi keluarga dan remaja Konsultasi keluarga dan remaja diadakan oleh BKPMTNF
juga merupakan upaya ke luar dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba, karena tidak hanya bagi anggota BKPMTNF saja namun
terbuka bagi semua anggota masyarakat yang membutuhkannya. Dalam konsultasi keluarga dan remaja, dimaksudkan oleh
karena salah satu motivasi penyalahgunaan narkoba adalah faktor lingkungan keluarganya. Maka konsultasi keluarga dan remaja itu
suatu kegiatan yang bersifat positif dan informasi mengenai pemilihan lembaga-lembaga rehabilitasi yang sangat dibutuhkan oleh para orang
tua yang anaknya terkena narkoba, serta untuk dijadikan pengaduan segala permasalahan terutama masalah narkoba.
Dari hal ini, diharapkan pihak keluarga dapat mengetahui gejala-gejala fisik untuk pemakai narkoba, sedangkan bagi keluarga
yang anaknya sudah terkena tidak salah memasukkan anaknya ke tempat rehabilitasi narkoba karena banyak sekali tempat-tempat
pemurtadan yang berkedok rehabilitasi narkoba.