Faktor yang Mempengaruhi Mobilisasi

7 Faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya pergerakan imobilisasi adalah gangguan muskuloskeletal yang meliputi, osteoporosis, atropi, kontraktur, fraktur, kekakuan dan sakit sendi. Gangguan kardiovaskular yang meliputi, postural hipotensis, vasodilatasi vena. Gangguan sistem respirasi yang meliputi penurunan gerak pernafasan, bertambahnya sekresi paru, atelektasis, dan hipostatis pneumonia Tarwoto dan Wartonah, 2003.

1.3 Dampak dari Imobilisasi

Dampak dari imobolisasi memengaruhi sistem tubuh seperti, perubahan pada metabolisme tubuh, ketidak seimbangan cairan dan elektrolit, gangguan dalam kebutuhan nutrisi, perubahan sistem pernafasan, gangguan fungsi gastrointestinal, perubahan kardiovaskuler, perubahan musculoskeletal, perubahan kulit, perubahan eliminasi Buang air besar, buang air kecil dan perubahan perilaku Hidayat, 2012. Sebagai etiologi, defisit perawatan diri dapat menyebabkan depresi, ketakutan terhadap ketergantungan dan ketidak berdayaan misalnya, ketakutan menjadi ketergantungan total yang berhubungan dengan defisit perawatan diri akibat kelemahan residual karena penyakit stroke Wilkinson dan Ahern, 2012. Menurut Orem 1971 dalam Kozier 2010, defisit perawatan diri terjadi bila tindakan perawatan diri tidak adekuat dalam memenuhui kebutuhan perawatan diri yang disadari. Teori defisit perawatan diri bukan hanya saat keperawatan dibutuhkan saja, melainkan cara membantu orang lain dengan menetapkan metode bantuan, yaitu melakukan, memandu, mengajarkan, mendukung dan menyediakan lingkungan yang dapat meningkatkan kemampuan individu untuk memenuhi 8 tuntutan akan perawatan diri saat ini atau dimasa yang akan datang. Defisit perawatan diri merupakan suatu kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitasperawatan diri secara mandiri seperti mandi hygiene, berpakaianberhias, makan dan BABBAK toileting Fitria, 2009 Defisit perawatan diri seringkali disebabkan oleh intoleransi aktivitas atau hambatan mobilitas fisik Wilkinson dan Ahern, 2012. Adapun tanda dan gejala defisit perawatan diri menurut Fitria, 2009 adalah sebagai berikut: a. Mandi hygiene Klien mengalami ketidak mampuan dalam membersihkan badan, memperoleh atau mendapatkan sumber air, mengatur atau aliran air mandi, mendapatkan perlengkapan mandi, mengeringkan tubuh, serta masuk dan keluar kamar mandi. b. BABBAK toileting Klien memiliki keterbatasan atau ketidak mampuan dalam mendapatkan jamban atau kamar kecil, duduk atau bangkit dari jamban, memanipulasi pakaian untuk toileting, membersihkan diri setelah BABBAK dengan tepat, dan menyiram toilet atau kamar kecil. Pengaruh imobilisasi pada sistem muskuloskeletal meliputi gangguan mobilitas permanen. Keterbatasan mobilitas memengaruhi otot pasien dengan menunjukkan tanda kehilangan daya tahan, penurunan massa otot, atrofi, dan penurunan stabilitas. Pengaruh lain dari keterbatasan mobilitas yang memengaruhi sistem skeletal adalah gangguan metabolisme kalsium dan gangguan mobilitas sendi. Pemecahan protein akan mengakibatkan hilangnya massa tubuh pasien,