2 terjadi antara lain, gangguan sistem: respiratori,kardiovaskuler,muskuloskeletal,
eleminasi, hingga kehilangan fungsi motorik. Sehingga gangguan mobilitas membutuhkan penanganan yang cepat dan komprenhensif. Pengguna proses
keperawatan, aplikasi kritis anatomi dan fisiologi, dan pengalaman dengan pasien memungkinkan perawat mengembangkan rencana keperawatan secara individual
untuk pasien yang mengalami gangguan mobilisasi dan juga beresiko. Rencana keperawatan dibuat untuk meningkatkan status fungsional pasien, meningkatkan
perawatan mandiri, mempertahankan kondisi pisikologis, dan mengurangi bahaya imobilisasi Potter dan Perry, 2005.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan memberikan asuhan keperawatan pada Tn.S dengan prioritas masalah gangguan kebutuhan dasar mobilisasi di
kecamatan medan amplas kelurahan harjosari II. 2.
Tujuan khusus a.
Mampu mengkaji asuhan keperawatan pada Tn.S dengan gangguan mobilisasi
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Tn.S dengan
gangguan mobilisasi c.
Mampu merencanakan tindakan keperawatan pada Tn.S denagan gangguan mobilisasi
d. Mampu melakukan intervensi keperawatan pada Tn.S dengan
gangguan mobilisasi
3 e.
Mampu melakukan evaluasi keperawatan pada Tn.S dengan gangguan mobilisasi
C. Manfaat
Hasil asuhan keperawatan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis, praktik keperawatan, pendidikan keperawatan, dan bagi penelitian keperawatan
a. Pendidikan keperawatan
Hasil penulisan ini dapat memberikan informasi kepada dosen, mahasiswa, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan keperawatan dalam
memenuhi kebutuhan dasar manusia. b.
pelayan keperawatan Bermanfaat bagi pelayan keperawatan khususnya dalam memberikan
asuhan keperawatan mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi hingga evaluasi keperawatan pada gangguan
mobilisasi, sehingga dapat memberikan pelayanan secara holistik kepada pasien di komunitas.
4
BAB II PENGELOLAAN KASUS
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dwngan Masalah Kebutuhan Dasar
Mobilitas
Kebutuhan aktivitas merupakan kebutuhan dasar untuk melakukan aktifitas bergerak. Kebutuhan ini diatur oleh beberapa sistemorgan tubuh
diantaranya, tulang, otot, tendon, ligament, sistem saraf, dan sendi. Mobilitas atau mobilisasi merupakan suatu kemampuan individu untuk bergerak secara bebas,
mudah dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktifitas dalam rangka mempertahankan kesehatanya Potter dan Perry, 2005.
1. Pengertian Mobilisasi
Mobilitas adalah rangkaian gerakan yang terintegrasi antara sistem muskuloskeletal dan sistem persarafan. Sistem skeletal berfungsi untuk
mendukung dan memberi bentuk jaringan tubuh, Melindungi bagian tubuh tertentu paru-paru, hati, ginjal, dan otak, tempat melekatnya otot dan tendon,
Sumber mineral seperti garam dan fosfat, dan tempat produksi sel darah. Sedangkan sistem persarafan berfungsi sebagai menerima rangsangan dari luar
kemudian diteruskan kedalam susunan saraf pusat. Saraf pusat memproses impuls dan kemudian memberikan respon dan diteruskan ke otot rangka Tarwoto dan
Wartonah, 2003.