Syarat-syarat dari program inipun sangat jelas. Di samping telah menjalani 23 dari masa pidana dan berkelakuan baik akan diperoleh apabila ia tidak pernah
melanggar tata tertib atau pelanggaran disiplin, misalnya melakukan tindak kekerasan terhadap narapidana atau warga binaan pemasyarakatan lainnya. Di samping syarat
berkelakuan baik, maka sang narapidana juga harus menunjukkan kesadaran dan penyesalan atas kesalahan yang dia lakukan dan telah menunjukkan budi pekerti
yang baik. Persyaratan substantif yang harus dipenuhi narapidana di antaranya,
berkelakuan baik selama menjalani pidana dan sekurang-kurangnya untuk asimilasi dalam enam bulan terakhir, untuk pembebasan bersyarat, dan cuti menjelang bebas
dalam waktu sembilan bulan terakhir, dan cuti bersyarat dalam waktu enam bulan terakhir tidak pernah mendapat hukuman disiplin
Cuti bersyarat, menurut peraturan tersebut, yaitu proses pembinaan di luar lembaga pemasyarakatan bagi narapidana yang dipidana satu tahun ke bawah,
minimal telah menjalani 23 masa pidana, besarnya cuti maksimal tiga bulan.
B. Peningkatan Pengawasan
Ada perbedaan yang cukup signifikan antara aneka penghukuman terhadap narapidana yang melakukan berbagai pelanggaran disiplin lembaga melakukan
pelanggaran atas aturan dan tata tertib lembaga penahananpenjara. Dalam instrumen nasional, terdapat hukuman tutupan sunyi maupun hukuman untuk menghentikan
atau menunda hak tertentu untuk jangka waktu tertentu bagi narapidana yang 91
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Pariaman Saragih : Pencegahan Tindak Kekerasan Terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan Di Rutan Klas I Medan, 2009.
dianggap melakukan pelanggaran hukuman disiplin. Padahal dalam instrumen- instrumen internasional, bentuk hukuman yang demikian ini dilarang.
Mengenai kelengkapan keamanan yang standar bagi petugas lembaga penahanan atau pemenjaraan dalam menjalankan tugas kesehariannya, perlu sangat
selektif dalam penggunaan senjata api. Dalam instrumen nasional, penggunaan senjata api justru dinyatakan secara eksplisit sebagai satu kondisi yang umumbiasa.
Dalam kegiatan pengenalan lingkungan bagi narapidana yang baru masuk ke lembaga pemenjaraan, yang pada saat itu diberikan pengenalan fisik lingkungan, juga
seyogyanya diberikan pengenalan atas peraturan-peraturan yang eksis dalam lembaga, tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh narapidana, juga
tentang hak dan kewajiban narapidana. Bila dalam instrumen internasional, informasi-informasi tersebut wajib diberikan oleh pejabat lembaga pemenjaraan,
tetapi dalam instrumen nasional pemberian pengenalan lingkungan ini diberikan oleh kepala blok. Kepala blok adalah narapidana, yang biasanya dipilih atas kualifikasi
pendeknya sisa masa hukuman dan perilaku patuh hukum sesungguhnya hanya patuh kepada petugas serta memililki kewibawaan atas narapidana lain, pihak yang
diberikan tanggung jawab oleh petugas yang berwenang dalam lembaga sebagai penyambung lidah petugas, dan menjadi penanggung jawab atas ketertiban dan
keamanan di wilayah bloknya yang terdiri atas beberapa kamar dan dihuni oleh sejumlah narapidana.
Keberadaan lembaga pengawas yang independen ombudsman atau oversight committee pada instrumen internasional, berfungsi sebagai pengawas atas bekerjanya
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Pariaman Saragih : Pencegahan Tindak Kekerasan Terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan Di Rutan Klas I Medan, 2009.
lembaga-lembaga dan administrasi pemenjaraan, untuk memastikan bahwa lembaga- lembaga ini telah bekerja sebagaimana aturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
77
Lembaga yang independen ini juga memiliki otoritas atas akses yang luas ke dalam lembaga pemenjaraan dan terhadap narapidana. Padahal sesunnguhnya
Narapidana pun memiliki hak untuk menyampaikan keluhan kepada lembaga pengawas yang independen ini secara bebas dan tanpa didengarkan oleh pejabat
lembaga pemenjaraan. Tentang lembaga pengawas yang independen ini tidak diatur dalam instrumen nasional. Prinsip-prinsip dasar bahwa pengaturan lembaga
pemenjaraan harus meminimalkan berbagai perbedaan diantara kehidupan dalam lembaga dengan kehidupan bebas, yang bertujuan untuk mengurangi pertanggung
jawaban para narapidana karena martabat mereka sebagai insan manusia, juga dianut oleh instrumen nasional.
Hal-hal tentang pencatatan identitas diri narapidana, kategori-kategori penempatan narapidana, akomodasi, kebersihan pribadi, pakaian narapidana dan
tempat tidur, makanan, pelayanan kesehatan, dan lain-lain, meskipun tidak diatur secara rinci sebagaimana dalam Standard Minimum Rules UN, dalam instrumen
nasional pun hampir semuanya telah diatur, walaupun memang dengan kualitas yang lebih rendah ketimbang ketentuan yang secara eksplisit disebut dalam Standard
Minimum Rules UN. Misalnya, dalam hal pemberian pakaian, perlengkapan tidur,
77
Lembaga pengawas yang independen ombudsman atau oversight committee telah diatur keberadaannya di dalam instrumen internasional
93
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Pariaman Saragih : Pencegahan Tindak Kekerasan Terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan Di Rutan Klas I Medan, 2009.
ketersediaan obat-obatan dan petugas medis demikian pula masalah sanitasi dan ventilasi kamar atau sel narapidana.
Sehubungan dengan kekerasan yang terjadi karena over kapasitas narapidana yang menempati rutanlapas faktor ini paling dominan. Bentuk-bentuk kebijakan
pemidanaan yang dapat menimbulkan permasalahan akibat dari kelebihan kapasitas ini.
Pertama, kebijakan kesehatan kurang maksimal sehingga hak dasar kesehatan narapidana tidak terpenuhi. Dengan demikian, keterbatasan anggaran dan penghuni
rutan yang merupakan masalah klasik menjadi permasalahan utama dalam menambah keterpurukan rutan.
Kedua, kebijakan terhadap pelaku tawuran didalam penjara. Ketidaktentraman di dalam penjara merupakan suatu gambaran ketidakstabilan kerja personil dalam
menjalankan sistem yang ada. Dalam mengatasi fenomena tawuran antar narapidana, pihak lembaga hanya bersifat reaktif dalam melihat tawuran di dalam penjara tanpa
melihat kebijakan pencegahan tawuran tersebut ketika sudah terjadinya tawuran barulah pihak dari rutanlapas mencari sebab-musabab tawuran dan melakukan razia
sejata tajam di lembaga permasyarakatan. Kasus ini sebenarnya dapat dicegah dengan melakukan pengawasan yang ketat dan tingkat kewaspadaan yang tinggi.
Terdapat dua fakta penting tentang pentingnya aspek biologis yakni awal kemunculan perilaku agresif sebagai karakteristik yang ada pada beberapa individu
dan perbedaan individu dalam terkena pengaruh berbahaya lingkungan. Ada fakta yang menyatakan bahwa hormone memainkan peran yang penting dalam menentukan
94
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Pariaman Saragih : Pencegahan Tindak Kekerasan Terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan Di Rutan Klas I Medan, 2009.
perilaku criminal. Hormon sangat diketahui mempengaruhi banyak perilaku manusia dan dampak yang kompleks dimediasi oleh banyak variabel baik biologis maupun
sosial. Terdapat dua fakta penting tentang pentingnya aspek biologis yakni awal kemunculan perilaku agresif sebagai karakteristik yang ada pada beberapa individu
dan perbedaan individu dalam terkena pengaruh berbahaya lingkungan. Ada fakta yang menyatakan bahwa hormone memainkan peran yang penting dalam menentukan
perilaku criminal. Hormon sangat diketahui mempengaruhi banyak perilaku manusia dan dampak yang kompleks dimediasi oleh banyak variabel baik biologis maupun
sosialinteraksi sosial seseorang belajar apa yang terjadi di lingkungannya. Demikian juga halnya, jika tidak difokuskan pemilahan antara residivis dengan first offender
hampir dipastikan keduanya berinteraksi melalui komunikasi sehingga adanya proses pembelajaran dan berpeluang melakukan kejahatan kembali.
78
Kedewasaan dan kematangan jajaran pemasyarakatan saat ini berjalan seiring dengan bergulirnya tuntutan masyarakat akan kinerja pemerintahan yang bersih,
profesional dan akuntabel. Perubahan dari sistem kepenjaraan ke sistem pemasyarakatan membawa dampak demokrasi pembinaan yang mengedepankan
penghormatan dan penegakan hak asasi para narapidana serta demokratisasi pembinaan. Di samping dampak positif yang manusiawi, demokrasi pembinaan juga
mengandung dampak negatif, yaitu menurunnya disiplin narapidana, narapidana kurang hormat dalam arti menghargai petugas dan petugas terlalu berhati-hati dalam
78
Ghali Zakaria, Sistem Pemasyarakatan Indonesia Belum Tersentuh Semangat Reformasi dan Kebangkitan Nasional, http:www.infojambi.comadvarthessjadi20arthess.html,
95
pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se
Ge t you r s n ow
“ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA
Pariaman Saragih : Pencegahan Tindak Kekerasan Terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan Di Rutan Klas I Medan, 2009.
menindak narapidana yang melakukan pelanggaran karena adanya sangsi atasan terlalu berat dan tidak berjenjang.
C. Pengelolaan Pengaduan atau Keluhan