BAB I PENDAHULUAN
Diabetes Melitus DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karateristik peningkatan kadar gula darah, gangguan sekresi
insulin, kerja insulin atau kedua-duanya
1,2
. Komplikasi kronis dari diabetes ini berhubungan dengan kerusakan jangka panjang dan kegagalan beberapa organ
khususnya mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah. Diabetes melitus dapat mengenai segala lapisan umur dan sosial ekonomi. Dengan semakin
meningkatnya jumlah penduduk maka akan semakin meningkat pula jumlah penderita diabetes melitus, hipertensi, obesitas, penyakit kardiovaskular, dan
dislipidemia maka prevalensi sindroma resistensi insulin akan meningkat pula. Di Perancis barat daya didapatkan prevalensi sindroma resistensi insulin sebesar
23 pada laki-laki dan 12 pada perempuan
3
. Pada penelitian yang dilakukan oleh The Framingham Offsprings of
type 2 Diabetes mendapatkan resiko DM tipe 2 yaitu 3,5 kali lebih tinggi pada keturunan dengan salah satu orang tua diabetes dan 6 kali lebih tinggi bila kedua
orang tua menderita diabetes dibanding dengan keturunan yang bukan diabetes
4
. Gangguan sel
β pankreas dan resistensi insulin ditemukan jelas pada DM tipe 2 disamping faktor lingkungan berperan untuk timbulnya penyakit tersebut
5
. Banyak penulis mempercayai bahwa resistensi insulin merupakan
sesuatu yang primer dan hiper insulinemia merupakan hal yang sekunder. Resistensi insulin ini dapat meningkatkan kadar C-reaktif protein pada individu
dengan bakat genetik dan metabolik.Telah diketahui bahwa sekresi C-reaktif
10
Mahriani Sylvawani : Perbandingan Kadar C-Reaktif Protein Pada Keturunan Diabetes Melitus Tipe 2, 2009 USU Repository © 2008
protein itu diatur oleh sitokin IL-6 dan TNF- , jadi dengan meningkatnya kadar sitokin tersebut maka kadar C-reaktif protein juga meningkat. C-reaktif protein
CRP merupakan salah satu petanda inflamasi sistemik akut yang dihasilkan oleh hati dan sering ditemukan pada banyak penyakit dan berhubungan dengan
kejadiaan diabetes melitus serta cardiovaskular even, bagaimana mekanisme sebenarnya belum diketahui secara pasti
6
. Petanda inflamasi seperti jumlah leukosit, tingginya nilai fibrinogen dan CRP plasma dapat memprediksikan
timbulnya DM tipe 2 pada orang Caucasian pada usia pertengahan dan usia lanjut
6,7,8
. Hubungan antara petanda inflamasi dengan resistensi insulin telah dilaporkan pada beberapa peneliti. Festa dan kawan-kawan mendapatkan
hubungan yang kuat antara petanda inflamasi dalam hal ini CRP serum 2,40 mgL 1,29 – 5,87 mgL pada DM dan 1,67 mgL 0,75 –3,41 pada yang bukan
DM dan juga terdapat hubungan yang kuat dengan resistensi insulin
.9,10
. Resistensi insulin merupakan faktor resiko utama untuk terjadinya DM
tipe 2, kelainan ini juga ditemukan pada keluarga keturunan DM yang normoglikemik dan gangguan toleransi. Han dan kawan-kawan mendapatkan
kadar CRP mgL pada laki-laki: 2,29 ± 0,32 dan pada wanita : 2,74 ± 0,20. yang
dihubungkan dengan resistensi insulin
12
. Yudkin dan kawan-kawan juga mendapatkan hal yang sama dimana nilai CRP serum berhubungan kuat dengan
resistensi insulin pada pasien non diabetik
13
. Gunardi dalam penelitiannya mendapatkan peningkatan kadar hsCRP dalam mgL pada turunan yang orang
tuanya menderita DM 2,39 ± 1,87
14
. Ada beberapa kemungkinan hipotesa hubungan tersebut, antara lain
yaitu pertama: Penurunan sensitifitas insulin meningkatkan kadar CRP melalui
11
Mahriani Sylvawani : Perbandingan Kadar C-Reaktif Protein Pada Keturunan Diabetes Melitus Tipe 2, 2009 USU Repository © 2008
efek fisiologi insulin yang menghambat sintesis protein fase akut di hati. Kedua inflamasi kronis yang ditemukan merupakan faktor pencetus untuk sindroma
resistensi insulin yang akhirnya menyebabkan diabetes melitus tipe 2 dimana pada individu-individu dengan predisposisi genetik dan metabolik, overnutrisi dapat
menyebabkan hipersekresi sitokin dan akhirnya menyebabkan insulin resisten dan diabetes. Ketiga , peningkatan nilai CRP dapat berasal dari ateroslerosis
sebelumnya
9,10
.
Dari uraian diatas penulis ingin membandingkan kadar CPR pada
pasien- pasien yang salah satu atau kedua orang tuanya DM Tipe 2.
12
Mahriani Sylvawani : Perbandingan Kadar C-Reaktif Protein Pada Keturunan Diabetes Melitus Tipe 2, 2009 USU Repository © 2008
BAB II TINJAUAN PUSTAKA