Hubungan Metode dengan Perilaku Pencegahan Penyakit Malaria Perilaku Pencegahan Penyakit Malaria

Hasil uji regresi logistik juga menunjukkan bahwa peranan komunikator paling dominan dalam mempengaruhi perilaku pencegahan malaria. Oleh sebab itu, perlu adanya dukungan tokoh-tokoh masyarakat untuk membantu petugas penyuluhan. Dukungan ini dapat dilakukan dengan mendampingi petugas penyuluhan saat menyampaikan pesan tentang bahaya malaria kepada masyarakat.

5.3 Hubungan Metode dengan Perilaku Pencegahan Penyakit Malaria

Metode penyuluhan yang digunakan juga berbanding lurus dengan daya pemahaman peserta penyuluhan. Penggunaan media yang sesuai dapat meningkatkan daya terima peserta penyuluhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna metode penyuluhan dengan pengetahuan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Julia 2004 yang menyatakan bahwa penggunaan metode yang tepat secara bermakna mempengaruhi pengetahuan peserta penyuluhan. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa metode yang digunakan dalam penyuluhan mempunyai hubungan yang bermakna dengan sikap. Menurut Mulyono 2004 metode yang digunakan dalam menyampaikan pesan harus diperhatikan karena dapat mengubah perilaku penerima pesan. Metode penyuluhan secara langsung dapat mempengaruhi atau memberikan efek positif pada pengetahuan peserta, pengetahuan tersebut nantinya dapat mempengaruhi perilaku seseorang khususnya perilaku pencegahan penyakit malaria. Mardiah: Hubungan Penyuluhan Dengan Perilaku Pencegahan Penyakit Malaria Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Lamteuba Kecamatan Seulimum Kabupaten Aceh Besar, 2008. USU e-Repository © 2008 Dari data yang didapatkan, peneliti berasumsi bahwa metode yang diberikan masih bersifat egosektoral, yangmana masih ada anggapan bahwa masalah malaria hanya menjadi urusan Dinas Kesehatan saja. Untuk itu perlu adanya dukungan institusi lintas sektoral, seperti Dinas Perikanan dan Dinas Pekerjaan Umum. Kerjasama dengan Dinas Perikanan dapat dilakukan dengan penebaran ikan kepala timah yang mana ikan tersebut dapat memakan larva-larva nyamuk anopheles. Kerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum dapat dilakukan dengan bakti sosial bersama dalam penimbunan dan pengeringan tempat-tempat berkembangbiaknya nyamuk anopheles.

5.4 Perilaku Pencegahan Penyakit Malaria

Pengetahuan, sikap dan tindakan merupakan komponen pembentuk perilaku. Hasil penelitian Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang pencegahan penyakit malaria kurang baik 54,9. Pengetahuan sebagai salah satu komponen pembentuk perilaku merupakan faktor dominan. Penelitian yang dilakukan oleh Soetiono 2001 menunjukkan bahwa pengetahuan kesehatan yang baik berbanding lurus dengan perilaku kesehatan. Hal ini berarti semakin baik pengetahuan seseorang maka perilakunya pun akan semakin baik pula. Demikian pula halnya dengan sikap. Hasil penelitian Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sikap responden tentang pencegahan penyakit malaria sebagian besar setuju yaitu 71,7. Sikap juga merupakan komponen pembentuk perilaku. Mardiah: Hubungan Penyuluhan Dengan Perilaku Pencegahan Penyakit Malaria Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Lamteuba Kecamatan Seulimum Kabupaten Aceh Besar, 2008. USU e-Repository © 2008 Menurut Notoatmodjo 2003 sikap seseorang secara langsung dapat membentuk persepsi dan perilaku. Hal ini berarti sikap secara langsung dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam hal ini perilaku masyarakat dalam pencegahan penyakit malaria. Komponen lain pembentuk perilaku adalah tindakan. Hasil penelitian Tabel 4.8 diketahui bahwa 54,9 tindakan responden dalam upaya pencegahan malaria sudah baik. Soetiono 2001 menyatakan bahwa tindakan seseorang didasari oleh apa yang diketahuinya dan apa yang dianggap baik olehnya. Selain itu Soetiono 2001 juga menyebutkan bahwa tindakan seseorang sering diartikan sama dengan perilaku seseorang.

5.5 Keterbatasan Penelitian