7
2.2. SARI KACANG HIJAU
Sari  kacang  hijau  merupakan  ekstrak  fraksi  terlarut  dari  kacang  hijau,  ekstrak  tersebut diperoleh  dengan  cara  penggilingan  biji  kacang  hijau  dengan  air,  selanjutnya  dilakukan  proses
penyaringan  dan  pemasakan  kemudian  akan  diperoleh  sari  kacang  hijau.    Sejumlah  terobosan dalam  teknologi  pembuatan  sari  kacang  hijau  telah  ditemukan  pada  awal  tahun  2000-an  hingga
diproduksi secara komersial.  Sari kacang hijau berpotensi untuk dikembangkan karena memiliki gizi  tinggi,  biaya  rendah  dengan  teknologi  sederhana,  bebas  laktosa  dan  tidak  menyebabkan
alergi, bebas kolesterol dan sedikit lemak, dapat divariasikan, baik bagi vegetarian dan orang diet, serta termasuk sebagai salah satu alternatif pangan Hidayat 2008.
Gambar 3.  Sari kacang hijau Kandungan ekstrak protein dalam sari kacang hijau dipengaruhi oleh varietas kacang hijau,
jangka  waktu  dan  kondisi  penyimpanan,  kehalusan  gilingan,  perlakuan  panas  serta  penambahan air  karena  semakin  banyak  jumlah  air  yang  digunakan  untuk  menyaring  akan  semakin  sedikit
kadar protein yang diperoleh Hidayat 2008. Selain  kandungan  gizi  atau  vitamin,  sari  kacang  hijau  ternyata  bisa  menyembuhkan
penyakit  beri-beri,  radang  ginjal,  melancarkan  pencernaan,  tekanan  darah  tinggi,  mengatasi keracunan  alkohol,  pestisida,  timah  hitam,  mengatasi  gatal  karena  biang  keringat,  muntaber,
menguatkan fungsi limpa dan lambung, impotensi, TBC paru-paru, jerawat, mengatasi flek hitam di wajah, dan lain-lain Anonim 2010.
2.3. GELOMBANG ULTRASONIK
Gelombang  adalah  getaran  yang  merambat  melaluimedium  yang  dapat  berupa  zat  padat, cair, dan gas.  Gelombang terjadi karenaadanya sumber getaran yang bergerak terus-menerus atau
gejala dimana terjadi penjalaran suatu gangguan melalui satu medium.  Besaran gangguan dapat berupa  medan  listrik  dan  magnit  gelombang  elektromagnetik,  dapat  pula  berupa  simpangan
gelombang tali, ombak dll atau dapat pula berupa perpindahan partikel gelombang ultrasonik. Keadaan disuatu titik dalam medium akan kembali seperti semula setelah dilalui gelombang atau
dengan perkataan lain partikel-partikel medium tersebut akan bergetar di titik keseimbangannya. Partikel-partikel  suatu  medium  tersebut  akan  bergetar  bilamedium  merupakan  medium  elastik.
Oleh  karena  itulah  gelombang  perpindahan  partikel  disebut  gelombang  elastik.    Gelombang elastik tergantung dari jenis medium yang dilaluinya dan gelombang elastik tidak mungkin terjadi
di  dalam  ruang  hampa,  karena  gelombang  ini  memerlukan  medium  untuk  menjalar.    Karena
8
partikel yang bergetar maka perlu diketahui frekuensinya.  Frekuensi adalah berapa kali partikel- partikel  tersebut  bergetar  setiap  detik.Sedangkan  amplitudo  adalah  simpangan  maksimum  dari
suatu gelombang yang akan mempengaruhi kuat lemahnya bunyiGiancoli 1998. Berdasarkan besarnya frekuensi, gelombangelastik dapat dibagi tiga yaitu gelombang sonik
suara merupakan gelombang mekanik longitudinaldengan frekuensi pada ambang pendengaran manusia yaitu 20 Hz-20 KHz.  Untukfrekuensi dibawah ambang pendengaran atau kurang dari 20
Hz disebutgelombang infrasonik dan begitu juga sebaliknya frekuensi diatas ambangpendengaran disebut  gelombang  ultrasonik.    Gelombang  inidapat  merambat  dalam  medium  padat,  cair  atau
gas, hal ini disebabkan karenagelombang ultrasonik merupakan rambatan energi dan momentum sehinggamerambat  sebagai  interaksi  dengan  molekul  dan  sifat  inersia  medium  yangdilaluinya.
Gelombang mekanik jika melewati suatu medium akan mengalamiperistiwa atenuasi peredaman intensitas  gelombang  yang  disebabkan  olehdispersi  penghamburan  dan  absorpsi  atau
penyerapanGoberman 1968. Karakteristik gelombang ultrasonik yang melalui medium  mengakibatkan getaran partikel
dengan medium amplitudo sejajar dengan arah rambat secara longitudinal sehingga menyebabkan partikel  medium  membentuk  rapatan  strain  dan  regangan  stress.    Proses  kontinu  yang
menyebabkan terjadinya rapatan dan regangan di dalam medium disebabkan oleh getaran partikel secara periodik selama  gelombang ultrasonik  melaluinya.  Kecepatan dan penyerapan ultrasonik
berbeda  dalam  medium  perambatanyang  berbeda.    Ini  karena  interaksi  gelombang  ultrasonik dengan  bahan  bergantungkepada  ciri-ciri  fisik  medium  perambatan  dan  mekanisme  interaksi
gelombangultrasonik  dengan  bahan.    Kecepatan  perambatan  gelombang  longitudinalbergantung kepada  modulus  elastik  yang  setara  dengan  modulus  pukal  dan  densitimedium.    Penyerapan
gelombang  ultrasonik  dalam  cairan  pula  disebabkan  olehpenyebaran  dan  kehilangan  energi ultrasonik  kepada  energi  panas  melaluibeberapa  mekanisme  seperti  kekentalan  cairan,  konduksi
termal dan fenomenarelaksasiMason dan Lorimer 2002. Pada  alat  ultrasonic  processor  Cole-Parmer,  spesifikasi  yang  dapat  diperoleh  yaitu
frekuensi  yang  tidak  bisa  diubah-ubah  sebesar  20  KHz  dan  daya  sebesar  130  watt.    Pada  alat tersebut juga terdapat  waktu  sonikasi,  amplitudo, dan pulsa gelombang  yang dapat diatur sesuai
kebutuhan.    Batas  atas  rentang  ultrasonik  mencapai  5MHz  untuk  gas  dan  mencapai  500  MHz untuk  cairan  dan  padatan.    Penggunaan  ultrasonik  berdasarkan  rentangnya  yang  luas  ini  dibagi
menjadi dua bagian.  Bagian pertama adalah suara beramplitudo rendah frekuensi lebih tinggi. Gelombang  beramplitudo  rendah  ini  secara  umum  digunakan  untuk  analisis  pengukuran
kecepatan  dan  koefisien  penyerapan  gelombang  pada  rentang  2  hingga  10  MHz.    Bagian  kedua adalah gelombang berenergi tinggi dan terletak pada frekuensi 20 hingga 100  KHz.  Gelombang
ini  dapat  digunakan  untuk  pembersihan,  pembentukan  plastik,  dan  modifikasi  bahan-bahan organik maupun anorganik Mason dan Lorimer 2002.
2.4. METODE SONIKASI