Hasil Analisis Bio-Ekonomi Penangkapan Udang

41

4.1.3 Hasil Analisis Bio-Ekonomi Penangkapan Udang

Analisis bio-ekonomi penangkapan udang dilakukan dengan membandingkan antara hasil perhitungan biologi sumberdaya hasil tangkapan dengan metode Gordon, dan metode perhitungan ekonomi Schaefer. Metode bio- ekonomi penangkapan udang akan menjelaskan dengan konsep kuantitatif mengenai penyebab penurunan produktivitas alat tangkap trammel net, dengan memperhitungkan hasil penangkapan udang lestari. Hasil perhitungan tersebut akan menjadi acuan analisis, sampai sejauh mana tingkat pemanfaatan sumberdaya tersebut sampai dengan tingkat kelestarian yang optimal dan dapat menghasilkan keuntungan secara maksimal. Hasil perhitungan analisis hasil tangkapan udang akan dilakukan dengan membandingkan antara trip penangkapan effort, hasil tangkapan, dengan keutungan ekonomi rente antara kondisi aktual berdasarkan data, Maximum Sustainability Yield MSY, Maximum Economical Yield MEY, dan pada kondisi Open Acces Oa. Kondisi Open Access merupakan kondisi dimana seluruh upaya penangkapan diberlakukan tanpa ada pembatasan dalam hal trip penangkapan, dan apabila kondisi ini dibiarkan setelahnya akan terjadi penangkapan berlebih, dan berdampak pada hilangnya kelestarian objek tangkapan udang, dan penangkapan udang sudah tidak layak untuk dilakukan pada perairan tersebut, karena total biaya upaya tangkap TC dan nilai hasil tangkapan TR bernilai impas TC = TR = 0. Dengan memasukkan faktor harga per satuan hasil tangkap dan biaya per satuan upaya penangkapan pada persamaan 6 analisis biologi yaitu: h = k.E −k rE 2 ...................................................... 6 Maka persamaan keuntungan dari usaha pemanfaatan sumberdaya perikanan menjadi = TR −TC ............................................................. 7 = p.h − c.E ............................................................ 8 dimana: = keuntungan pemanfaatan sumberdaya p = harga rata-rata hasil tangkapan c = biaya penangkapan ikan per satuan upaya TR = penerimaan total TC = biaya total penangkapan ikan 42 Tabel 7 Hasil analisis bio-ekonomi terhadap hasil produksi, MSY, MEY, dan Open Access pada pengelolaan udang Rincian Effort Trip Hasil Kg Total Penerimaan Rp Total Biaya Trip Rp Rente Rp Aktual 47.452,00 926.062,22 79.641.350.920,00 12.386.537.916,00 67.254.813.004,00 MSY 55.014,68 955.493,34 82.172.427.069,03 14.360.647.405,03 67.811.779.664,01 MEY 45.510,03 926.973,78 79.719.744.650,99 11.879.619.660,99 67.840.124.990,00 Open Access 100.912,93 306.297,73 26.341.604.856,69 26.341.604.856,69 Perbandingan nilai antara kondisi aktual, MSY, MEY, dan Open Access dapat secara langsung terlihat dalam tabel di atas tabel 7. Upaya penangkapan udang E berdasarkan MEY, berjumlah 45.510,03 jauh lebih sedikit dibandingkan dengan nilai MSY. Sedangkan nilai hasil tangkapan MEY memiliki perbandingan sedikit lebih kecil dengan MSY. Walaupun dengan jumlah trip yang lebih sedikit dan hasil tangkapan yang lebih sedikit, tetapi keuntungan Rente hasil tangkapan dengan MEY lebih besar dibandingkan dengan MSY. Perbedaan nilai tersebut akan diperjelas dengan keberadaan grafik perbandingan upaya tangkap dan hasil tangkapan berbasis MSY, MEY, dan Open Access Gambar 12, 13, dan 14, yang sekaligus berperan dalam memvisualisasikan perbedaan yang terjadi antara nilai upaya penangkapan E maupun hasil tangkapan, yang diperoleh dari MSY, MEY, dan Open Access. Gambar 13 Perbandingan upaya penangkapan udang dengan trammel net terhadap hasil produksi, MSY, MEY, dan Open Access periode 1999-2008 dalam trip penangkapan Upaya Tan g kap Trip 43 Gambar 14 Perbandingan hasil penangkapan udang dengan trammel net terhadap hasil produksi, MSY, MEY, dan Open Access periode 1999-2008 dalam kilogram Gambar 15 Perbandingan keuntungan hasil tangkapan udang dengan trammel net berbasis kondisi aktual, MSY, MEY, dan Open Access periode 1999-2008 dalam 1.000 Rupiah Berdasarkan analisis diperoleh besarnya produksi maksimum lestari udang MSY adalah 955.493,34 kg dan produksi ekonomi maksimum lestari MEY adalah 926.973,78 kg. MSY diperoleh pada saat upaya penangkapan sebesar 55.014,68 trip, sedangkan MEY diperoleh pada saat upaya penangkapan sebesar 45.510,03 trip. Dari sisi perhitungan keuntungan diperoleh hasil bahwa pada kondisi MEY memiliki keuntungan lebih besar daripada pada kondisi MSY. Hal tersebut menunjukkan bahwa kegiatan penangkapan udang yang dilakukan pada kondisi MEY, akan lebih menguntungkan dibandingkan pada kondisi MSY, walaupun dengan upaya penangkapan yang lebih sedikit dan hasil tangkapan yang Hasil Ta ngka p a n K g K e untungan H a s il Tangkapan x R p . 1. 00 44 lebih kecil. Sedangkan upaya penangkapan tanpa pengaturan Open Access sebaiknya tidak dilakukan, karena jika upaya penangkapannya tidak dibatasi justru tidak menguntungkan sama sekali. Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa kondisi aktual penangkapan udang yang dilakukan di Kabupaten Cilacap E aktual yaitu sebesar 47.452 trip telah melampaui upaya pada kondisi MEY E MEY yaitu sebesar 45.510,03 trip, namun masih berada dibawah jumlah upaya penangkapan pada kondisi MSY E MSY yaitu sebesar 55.014,68 trip. Keuntungan ekonomi Rente Aktual yaitu sebesar Rp. 67.254.813.004,00 lebih kecil dibandingkan dengan keuntungan ekonomi pada kondisi MEY dan MSY walaupun nilai Rente MEY dan Rente MSY tidak berbeda jauh. Berdasarkan analisis di atas menunjukkan bahwa kondisi perikanan tangkap udang di Kabupaten Cilacap masih menguntungkan. Namun demikian telah terjadi penurunan produktifitas, karena penangkapan yang dilakukan sudah melampaui kondisi MEY. Kurva keseimbangan bio-ekonomi Gordon-Schaefer Gambar 15 dibangun berdasarkan hasil analisis bio-ekonomi. Kurva tersebut menggambarkan korelasi antara hasil tangkapan udang dan upaya penangkapan udang E di Kabupaten Cilacap dengan trammel net. Gambar 16 Kurva keseimbangan Bio-ekonomi Gordon-Schaefer pengelolaan udang dengan alat tangkap trammel net 45 Kurva keseimbangan bio-ekonomi pada Gambar 16 menunjukkan upaya penangkapan udang di Kabupaten Cilacap secara aktual telah melampaui kondisi optimum atau nilai maksimum ekonomi lestari MEY. Pada kurva tersebut titik h-Aktual telah melewati titik MEY, apabila upaya penangkapan terus bertambah maka akan mencapai nilai sumberdaya lestari maksimum MSY. Apabila telah melewati batas MSY berakibat tidak saja pada penurunan keuntungan hasil tangkapan terlebih pada degradasi sumberdaya udang yang ditangkap. Hal ini menggambarkan kondisi kegiatan penangkapan udang di Kabupaten Cilacap sudah tidak optimal, karena dengan setiap bertambahnya upaya penangkapan keuntungan tetap semakin menurun. Apabila upaya penangkapan udang terus bertambah, dengan cepat akan mancapai nilai tangkapan maksimum lestari dan apabila berlanjut tidak hanya keuntungan hasil tangkapan yang berkurang, tetapi sumberdaya udang akan terus mengalami penurunan. Hal tersebut juga sesuai dengan penurunan produktivitas alat tangkap udang trammel net pada analisis CPUE. Pada analisis CPUE menunjukkan seberapapun besar upaya penangkapan udang dengan trammel net, apabila telah melampaui MEY, maka keuntungan dari kegiatan penangkapan udang akan terus menurun. Apabila tidak ada pengaturan yang baik, akan berujung pada titik Open Access, yang berarti bahwa kegiatan penangkapan yang dilakukan akan menderita kerugian baik secara finansial maupun punahnya sumberdaya udang hasil tangkapan.

4.2 Peta Kawasan Mangrove di Cilacap