Strategi dan Rekomendasi Kebijakan Pengelolaan Udang Berkelanjutan

60 Berdasarkan hasil analisis AHP untuk level strategi diperoleh nilai inconsistency sebesar 0,04. Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa level strategi pengelolaan yang dibuat dipengaruhi oleh level-level sebelumnya. Gambar 25 Urutan prioritas strategi berdasar level aktor pada pengelolaan udang berkelanjutan

4.6 Strategi dan Rekomendasi Kebijakan Pengelolaan Udang Berkelanjutan

Dalam upaya meningkatkan keberlanjutan dalam perikanan udang di Cilacap perlu dirumuskan berbagai strategi dan rekomendasi kebijakan. Dari hasil Analytical Hierarchy Process AHP telah diperoleh urutan prioritas strategi terhadap lima strategi hasil analisis SWOT yaitu: 1 Strategi peningkatan daya dukung lingkungan dan sumberdaya udang dalam rangka memperbaiki kualitas lingkungan untuk dapat mempertahankan populasi udang. 2 Strategi rehabilitasi mangrove dan ekosistem perairan untuk memperbaiki, mempertahankan dan meningkatkan kuantitas hutan mangrove dan ekosistem perairan. 3 Strategi penegakkan hukum dengan memanfaatkan petugas pengawas perikanan dan ditempatkan pada PPS, TPI, dan wilayah hutan mangrove untuk pengendalian penangkapan udang dan eksploitasi mangrove. 4 Strategi pengelolaan perikanan tangkap udang terpadu dan penerapan sistem perikanan tangkap udang yang baik, ramah lingkungan dan menerapkan manajemen mutu terpadu dengan memanfaatkan TPI dan PPS yang telah dibangun. 5 Strategi pengembangan kawasan ekonomi masyarakat pesisir dengan memanfaatkan investasi dan kredit usaha dari pemerintah, dunia usaha dan perbankan untuk penguatan modal dan diversifikasi usaha nelayan dan masyarakat pesisir. 61 Gambar 26 Desain strategi pengelolaan udang berkelanjutan Sesuai dengan Gambar 26, terdapat 5 kelompok stakeholder yang berperan dalam pengelolaan udang di Cilacap, yaitu pemerintah, pelaku usaha, masyarakat, LSM dan pakar akademisi. Masyarakat dan pelaku usaha sebagai pelaku utama dalam pengelolaan udang perlu diberdayakan sehingga pengelolaan udang dapat dilaksanakan secara optimal dan sumberdayanya tetap lestari dan berkelanjutan. Peran serta LSM dan Pakar sebagai pengontrol dalam sistem memegang peranan yang sangat vital agar tujuan dapat dicapai. Pemberdayaan masyarakat tetap memperhatikan sumber-sumber penggerak keberlanjutan sistem yaitu populasi udang dan hutan mangrove tetap terjaga. Masyarakat Pelaku Usaha • Pengaturan Terhadap Kapal Motor • Pengelolaan Sistem Penangkapan Pemerintah Areal Mangrove Tekanan terhadap daya dukung lingkungan dan sumberdaya udang: • Penurunan kualitas daya dukung lingkungan dan kawasan pesisir • Kerusakan terhadap ekosistem • Pencemaran perairan pantai Populasi udang Pemberdayaan nelayan masyarakat pesisir Pakar Akademisi LSM Permasalahan Penurunan Hasil Tangkapan Udang 62 Peran pemerintah dalam sistem pengelolaan udang sangat penting. Kebijakan-kebijakan pemerintah dalam hal pengaturan jumlah kapal motor yang beroperasi dalam kegiatan perikanan tangkap udang dan penentuan sistem pengelolaan perikanan tangkap udang. Kebijakan tersebut sebagai rambu agar perikanan tangkap udang dapat terus berjalan dan menguntungkan sekaligus mempertahankan agar sumberdaya udang tetap lestari. Rekomendasi kegiatan dan kebijakan yang dapat dilaksanakan berdasarkan strategi yang telah ditentukan adalah: 1 Strategi peningkatan daya dukung lingkungan dan sumberdaya udang dalam rangka memperbaiki kualitas lingkungan untuk dapat mempertahankan populasi udang: 1 Pembangunan kawasan hutan mangrove menjadi kawasan wisata mangrove; 2 Pengamanan sterilisasi hutan mangrove sebagai nursery ground udang dari kegiatan penangkapan udang; 3 Pengamanan sterilisasi perairan dari pencemaran; 4 Pengaturan selektifitas udang yang ditangkap; 5 Penyuluhan kepada nelayan dan masyarakat pesisir secara intensif tentang pentingnya mangrove bagi kelestarian sumberdaya udang. 2 Strategi rehabilitasi mangrove dan ekosistem perairan untuk memperbaiki, mempertahankan dan meningkatkan kuantitas hutan mangrove dan ekosistem perairan: 1 Penyelenggaraan kegiatan penanaman kembali reboisasi mangrove pada lokasi yang kerusakannya cukup parah; 2 Pelatihan dan pemberdayaan kepada masyarakat lokal untuk pengamanan hutan mangrove; 3 Pengelolaan perairan dengan baik dan ramah lingkungan terutama dari aktifitas industri yang merusak dan mencemari ekosistem perairan. 3 Strategi penegakkan hukum dengan memanfaatkan petugas pengawas perikanan dan ditempatkan pada PPS, TPI, dan wilayah hutan mangrove untuk pengendalian penangkapan udang dan eksploitasi mangrove: 1 Penegakkan hukum pada pencemaran perairan di sekitar hutan mangrove; 63 2 Penegakkan hukum pada usaha perikanan tangkap udang yang dilakukan di sekitar hutan mangrove; 3 Penegakkan hukum pada kegiatan perikanan tangkap yang tidak ramah lingkungan; 4 Penegakkan hukum pada kegiatan penebangan liar hutan mangrove; 5 Pengontrolan terhadap dokumen tata guna lahan di sekitar hutan mangrove. 4 Strategi pengelolaan perikanan tangkap udang terpadu dan penerapan sistem perikanan tangkap udang yang baik, ramah lingkungan dan menerapkan manajemen mutu terpadu dengan memanfaatkan TPI dan PPS yang telah dibangun: 1 Pengaturan jumlah upaya penangkapan; 2 Pengaturan ukuran mata jaring; 3 Pembatasan dan pelarangan jenis alat tangkap; 4 Pembatasan kapal ikan; 5 Penerapan pajak izin penangkapan; 6 Penerapan sistem pembatasan produksi; 7 Penerapan sistem zonasi penangkapan udang. 5 Strategi pengembangan kawasan ekonomi masyarakat pesisir dengan memanfaatkan investasi dan kredit usaha dari pemerintah, dunia usaha dan perbankan untuk penguatan modal dan diversifikasi usaha nelayan dan masyarakat pesisir: 1 Penyuluhan masyarakat terkait diversifikasi usaha perikanan sehingga masyarakat mulai beralih dari usaha perikanan tangkap menjadi usaha perikanan budidaya; 2 Mempersiapkan komoditas, sarana dan prasarana budidaya yang sesuai dan ramah lingkungan bagi pengembangan perikanan budidaya di Kabupaten Cilacap; 3 Pengembangan ekonomi masyarakat dengan pola kredit usaha rakyat dari perbankan maupun pemerintah dengan bungan sangat rendah maupun yang tanpa bunga. 64

4.7 Pembahasan