Metode Ishikawa Model Pengelolaan Sumberdaya Udang Penaeidae spp di Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah

21

2.5 Metode Ishikawa

Metode Ishikawa atau disebut diagram tulang ikan fish-bone diagram digunakan untuk mencari akar sebab dari suatu masalah. Melalui metode ini telah dicari faktor-faktor yang menjadi penyebab penurunan hasil tangkapan udang di Cilacap. Diagram ini digunakan untuk menyelidiki akibat yang jelek dan untuk mengambil tindakan guna memperbaiki penyebab dan untuk mempelajari penyebab-penyebabnya. Karena bentuk diagram tersebut seperti tulang ikan maka disebut juga diagram tulang ikan fish-bone diagram Ishikawa 1989. Diagram tulang ikan disebut juga diagram sebab akibat cause effect diagram, Bentuk gambar diagram tulang ikan adalah sebagaimana Gambar 5. Gambar 5 Diagram tulang ikan Langkah-langkah untuk menyusun diagram Ishikawa yang baik dan mendapatkan hubungan sebab akibat yang runut, maka beberapa hal perlu diperhatikan dalam rangka penyusunannya adalah: a. Nyatakan permasalahan yang merupakan akibat utama yang akan ditelusuri penyebabnya; b. Tuliskan akibat utama masalah utama tersebut di dalam segi-empat pada posisi kepala ikan; c. Tuliskan ke 4 faktor penyebab primer yaitu SDM, metoda, material dan mesin pada masing-masing 4 cabang utama tulang ikan jika proses yang dianalisis adalah proses manufakturing. 22 d. Kembangkan tiap faktor primer tersebut ke dalam faktor penyebab sekunder. Kemudian faktor penyebab sekunder yang ditemukan dituliskan sebagai ranting pada cabang tulang ikan. e. Ulangi hal yang sama terhadap masing-masing ranting, yaitu kembangkan kemungkinan penyebab tersier dan susunlah ke dalam grafik berupa anak ranting dan seterusnya. f. Pertimbangkan untuk melakukan pemecahan ranting apabila anak ranting yang terbentuk terlalu bertumpuk. g. Periksa kembali semua penyebab yang telah dituliskan, hilangkan hal-hal yang mungkin merupakan suatu akibat dengan demikian menjadi masalah lain, atau merupakan suatu gejala dengan demikian menjadi tidak nyata karena tidak dapat diukur, dikontrol atau tidak spesifik. h. Ulangi pemeriksaan terhadap grafik yang diperoleh, eliminasi penyebab yang tidak dapat atau belum dapat diukur dan dikontrol atau dengan kata lain tidak dapat dilakukan perbaikan atas penyebab tersebut karena tidak spesifik. Selain itu lakukan penggantian istilah apabila ada istilah yang kurang tepat atau kurang spesifik. i. Usahakan agar penyebab-penyebab teridentifikasi yang tersisa juga merupakan proses variabel. Sehingga peningkatan dan perbaikan terhadap proses variabel tersebut akan dapat dipastikan memberikan dampak atau akibat yaitu berkurangnya masalah utama atau bahkan hilangnya masalah utama yaitu masalah yang dituliskan pada posisi kepala tulang ikan.

2.6 Analisis SWOT