Analisis Data Diagram Alir Penelitian

BAB IV HASIL

4.1 Analisis Vegetasi

Dari hasil analisis vegetasi diketahui bahwa struktur dan komposisi vegetasi, terdapat 19 jenis tumbuhan di lahan PHBM, dan jenis yang dominan dengan INP tertinggi untuk tingkat pohon adalah Pinus Pinus merkusii Junghuhn de Vriese sebesar 173.32 pada tingkat tiang yaitu Pinus Pinus merkusii Junghuhn de Vriese sebesar 300.00 dan pada tingkat tumbuhan bawah yaitu Teklan Eupatorium riparium Regel sebesar 72.23 Gambar 5a dan Lampiran 1,2. Hasil analisis vegetasi di hutan lindung terdapat 42 jenis tumbuhan. INP tertinggi pada tingkat pohon adalah Rasamala Altingia excelsa Noronha. sebesar 104.58, pada tingkat tiang adalah Puspa Schima wallichii Korth. sebesar 73.96 dan pada tingkat tumbuhan bawah yaitu Jampang piit Eleusina indica L. Gaertn. sebesar 41.18 Gambar 5b dan Lampiran 3,4. Di lahan terbuka atau tanpa tegakan, karena sering diolah untuk penanaman sayuran maka hanya terdapat jenis rumput. Dan berdasarkan analisis vegetasi terdapat 20 jenis tumbuhan bawah dengan INP tertinggi yaitu Babadotan Ageratum conyzoides L. sebesar 43.37 Gambar 6 dan Lampiran 5. a b Gambar 5 INP di a lahan PHBM dan b hutan lindung Gambar 6 INP di lahan tanpa tegakan 4.2 Model Arsitektur Pohon Berdasarkan hasil pengamatan di lahan pinus PHBM yang ditanami kopi dan pohon rasamala di hutan lindung, yang mengacu pada ketentuan Halle et al. 1978 dan menggunakan kunci identifikasi model arsitektur pohon yang telah dikembangkan oleh Setiadi 1998 Lampiran 6, bahwa pohon pinus Pinus merkusii Junghuhn de Vriese dan pohon rasamala Altingia excelsa Noronha. di hutan lindung sebagai pembanding model arsitektur, memiliki arsitektur pohon model Rauh. Walaupun memiliki model arsitektur pohon yang sama. namun keduanya memiliki bentuk daun dan batang yang berbeda. Pinus memiliki bentuk daun yang menyerupai jarum DJ dan batangnya beralur dalam, sedangkan rasamala berdaun lebar DL dan berbatang licin. Tanaman kopi Coffea arabica L. mempunyai arsitektur pohon model Roux.

4.3 Jenis Tanah

Berdasarkan profil tanah yang diambil Gambar 7 dan hasil uji fisika dan kimia tanah di laboratorium Balai Penelitian Tanah Bogor Lampiran 7, bahwa tanah di lokasi penelitian PHBM termasuk jenis regosol liat berdebu, memiliki Kejenuhan Basa KB tinggi yaitu 68.00, kapasitas tukar kation KTK sedang yaitu 17.22 cmolkg, sedangkan tanah di hutan lindung termasuk pada regosol liat, dengan Kejenuhan Basa KB yang tinggi yaitu 71.00 dan kapasitas tukar kation

Dokumen yang terkait

Kontribusi Penyadapan Getah Pinus (Pinus merkusii) Terhadap Tingkat Pendapatan Penyadap

18 166 77

Identifikasi Mutu Bibit Tusam (Pinus merkusii) Berdasarkan SNI (Standar Nasional Indonesia) di Pembibitan Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli Desa Sibaganding Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun

2 51 78

Pemuliaan Pinus Merkusii

1 36 11

PEMANFAATAN LAHAN HUTAN PINUS (Pinus merkusii Jungh at de Vriese) DENGAN MODEL AGROFORESTRI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN RPH PUJON KIDUL, BKPH PUJON, KPH MALANG

0 28 20

Hubungan Antara Diameter, Persen Tajuk Jumlah Pohon Per Hektar dengan Produksi Kayu dan Getah Pinus (Pinus merkusii Jungh et. De Vriese) di KPH Pekalongan Barat dan KPH Kediri

0 5 70

Studi Penyusunan Model Penduga Produksi Getah Pinus merkusii Jungh et de Vriese di BKPH Bogor KPH Bogor

0 10 75

Korelasi arsitektur pohon model rauh dari jenis pinus merkusii junghuhn & de vriese dengan konservasi tanah dan air di area PHBM yang ditanami coffea arabica L RPH Gambung KPH Bandung Selatan

6 39 68

Analisis keuntungan pengusahaan pinus (pinus merkusii jung et de vriese) di KPH Pekalongan Barat

1 12 24

Korelasi arsitektur pohon model rauh dari Rasamala (Altingia excelsa Noronha.) dan model arsitektur roux dari jenis kopi (Coffea arabica L.) terhadap konservasi tanah dan air di area PHBM RPH gambung KPH Bandung Selatan

3 19 139

Hubungan Model Arsitektur Massart dari Pohon Agathis dammara L.C.Richard dengan Konservasi Tanah dan Air di RPH Gambung Petak 27 Area PHBM, KPH Bandung Selatan

1 7 105