Fungsi Evaluasi Evaluasi Pembelajaran

17 pendidikan. Oleh karena itu, ketidaktepatan dalam kegiatan evaluasi, tidak hanya menyebabkan rendahnya keakuratan dalam menentukan kompetensi dan performance belajar siswa.Pendapat lain tentang tujuan evaluasi pembelajaran dikemukakan oleh Wiyono 2001:23 sebagai berikut: 1 Menentukan kemajuan atau hasil belajar pada siswa, yang berfungsi sebagai: a Laporan kepada orang tuawalisiswa b Penentuan kenaikan kelas c Penentuan kelulusan siswa 2 Penempatan siswa kedalam situasi belajar mengajar yang tepatan serasi dengan tingkat kemampuan, minat dan berbagai karakteristik yang dimiliki. 3 Mengenal latar belakang siswa baik psikologis, fisik dan lingkungan, yang berguna baik bagi penempatan dan penentuan sebab-sebab kesulitan belajar begi siswa, yakni sebagai masukan bagi tugas bimbingan dan penyuluhan. 4 Sebagai umpan balik pada guru yang pada gilirannya dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan program remidial bagi siswa. 5 Mendeskripsikan kemampuan belajar siswa. 6 Mengetahui tingkat keberhasilan PBM. 7 Menentukan tindak lanjut hasil penilaian. 8 Memberikan pertanggungjawaban accountability. Berdasarkan pendapat di atas, tujuan evaluasi mencakup kemajuan siswa dan guru. Kemajuan siswa berhubungan dengan pencapaian prestasi atau kemampuan siswa dalam belajar, sedangkan kemajuan guru berhubungan dengan umpan balik untuk memperbaiki program berikutnya dan untuk keperluan belajar siswa.

2.1.3. Fungsi Evaluasi

Fungsi evaluasi memang cukup luas, tergantung dari sudut mana kita melihatnya. Menurut Sudjana 2008:5 fungsi evaluasi dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok sebagai berikut. 18 1 Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah mengalami pembelajaran. 2 Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran. 3 Untuk keperluan bimbingan dan konseling. 4 Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang bersangkutan. Bila kita lihat secara menyeluruh, fungsi evaluasi adalah sebagai berikut: 2.1.3.1. Secara psikologis, peserta didik butuh untuk mengetahui sejauh mana 2.1.3.2. Secara sosiologis, evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup mampu untuk terjun kemasyakat. 2.1.3.3. Secara Diktatis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu, sesuai kemampuan dan kecakapan masing-masing. 2.1.3.4. Evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik untuk menempuh program pendidikannya. 2.1.3.5. Secara Administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang kemajuan peserta didik kepada orang tua, pejabat pemerintah yang berwenang, kepala sekolah, guru-guru, dan peserta didik itu sendiri. Hasil evaluasi dapat memberikan gambaran secara umum tentang semua hasil usaha yang dilakukan oleh institusi pendidik. Slameto 2003:15 mengemukakan, faktor-faktor ekstern belajar meliputi hal-hal sebagai berikut: a. guru sebagai pembina belajar 19 b. prasarana dan sarana pembelajaran c. kebijakan penilaian d. lingkungan sosial siswa di sekolah e. kurikulum sekolah. Berdasarkan pendapat di atas, faktor ekstern berhubungan dengan faktor yang mempengaruhi siswa dari luar dirinya tetapi menunjang terhadap pencapaian hasil belajar. Dari sisi faktor ekstern, maka peranan guru dalam mengatasi masalah-masalah ekstern belajar merupakan prasyarat terlaksananya siswa dalam belajar. Semakin menunjang faktor ekstern terhadap siswa dalam belajar, maka hasil belajar akan meningkat dengan baik.

2.1.4. Ulangan Harian