Hasil Pengolahan Citra Terhadap Penyusutan

34 ditentukan dari substitusi ketiga konstanta a, b, dan c pada berbagai tingkat suhu dan RH, seperti yang ditampilkan pada Tabel 13 dan Tabel 14. Tabel 12. Hubungan antara konstanta hitung dan konstanta model Page terhadap suhu dan RH Konstanta Suhu °C RH a x10 -4 b x10 -4 c x10 -4 Koefisien Korelasi SE k 40 178.835 -4.289 0.043 0.9427 0.0003 50 111.710 0.282 -0.025 0.9815 0.0006 n 40 10843.2 -65.390 1.095 0.9643 0.0329 50 10381.3 -16.590 0.505 0.9915 0.0059 Tabel 13. Nilai k dan n percobaan dengan hasil perhitungan pada suhu 50 °C Suhu °C RH k k hitung n n hitung 50 30 0.0099 0.0097 1.0319 1.0338 40 0.0077 0.0083 1.0583 1.0526 50 0.0069 0.0063 1.0757 1.0814 60 0.0036 0.0038 1.1223 1.1204 Tabel 14. Nilai k dan n percobaan dengan hasil perhitungan pada RH 40 RH Suhu °C k k hitung n n hitung 40 40 0.0076 0.0077 0.9889 0.9979 50 0.0077 0.0074 1.0583 1.0311 60 0.0075 0.0079 1.0590 1.0862 70 0.0094 0.0093 1.1722 1.2285 Dari hasil perhitungan prediksi konstanta pengeringan irisan singkong yang telah diperoleh tersebut, selanjutnya dapat digunakan untuk memprediksi besarnya penurunan kadar airnya.

4.2 PENYUSUTAN IRISAN SINGKONG

4.2.1 Hasil Pengolahan Citra Terhadap Penyusutan

Penyusutan pada sampel irisan singkong disebabkan oleh menguapnya air selama proses pengeringan yang berlangsung. Ketika air meninggalkan padatan, maka terbentuk suatu rongga - rongga pada bahan. Pengeringan menyebabkan rongga - rongga yang sebelumnya diisi oleh air menjadi saling terhubung dan menyatu. Akibatnya, permukaan terluar dari suatu bahan akan mengerut ke dalam dan memberikan suatu kenampakan yang berkerut - kerut. Hal ini tentu saja akan mengurangi luasan permukaan dari bahan tersebut. Pengeringan dengan menggunakan suhu tinggi menyebabkan permukaan terluar akan mengering dengan cepat dan berpotensi untuk membentuk suatu kulit luar yang keras, sehingga tahan terhadap kekuatan yang akan mendorong ke bagian dalam. Sedangkan bagian dalam bahan yang relatif lunak ditarik ke permukaan luar, sehingga meninggalkan suatu lubang di tengah. 35 Penyusutan merupakan karakteristik yang dapat diketahui dengan menentukan perubahan yang terjadi pada volume dan atau dimensi bahan Wang et al. 2007. Pada penelitian ini, besarnya tingkat perubahan dimensi bahan termasuk pengamatan terhadap perubahan bentuk yang ditimbulkan selama pengeringan dapat diketahui dengan bantuan pengolahan citra menggunakan webcam. Gambar 19. Penyusutan area citra terhadap waktu pengeringan pada suhu 50 °C Gambar 20. Penyusutan area citra terhadap waktu pengeringan pada RH 40 Hasil perekaman citra dengan menggunakan webcam ditampilkan pada Gambar 19 dan Gambar 20. Terlihat pada kedua gambar, bahwa terjadi perubahan dimensi permukaan sampel irisan singkong selama berlangsungnya proses pengeringan. Selain perubahan dimensi permukaan, terlihat juga adanya dampak negatif dari proses pengeringan, yaitu perubahan bentuk fisik yang drastis seperti pengerutan yang disertai dengan pembengkokan pada bahan. Hal ini ditunjukkan oleh perlakuan suhu 50 °C untuk RH 30 dan RH 50 . Dengan demikian, kondisi pengeringan yang menyebabkan 30 40 50 60 90 180 270 360 450 540 Waktu menit 90 180 270 360 450 40°C 50°C 60°C 70°C Waktu menit RH S uhu 36 perubahan bentuk fisik ini sedapat mungkin perlu dihindari untuk mempertahankan kualitas produk kering yang dihasilkan. Penyusutan luas permukaan irisan singkong selama pengeringan dapat dilihat pada Gambar 21 dan Gambar 22 yang merupakan hubungan antara rasio area AA terhadap waktu. Pada kedua gambar tersebut terlihat bahwa luas permukaan sampel irisan singkong berkurang dengan cepat di awal pengeringan yang ditandai dengan bentuk kurva yang relatif lebih curam mendekati linier, kemudian berkurang secara perlahan-lahan hingga stabil di masa-masa akhir pengeringan. Gambar 21. Penyusutan area sampel irisan singkong terhadap waktu pengeringan pada suhu 50 °C Gambar 22. Penyusutan area sampel irisan singkong terhadap waktu pengeringan pada RH 40 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 100 200 300 400 500 600 A A Waktu menit 30 40 50 60 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 100 200 300 400 500 600 A A Waktu menit 40 C 50 C 60 C 70 C 37

4.2.2. Hubungan Perubahan Luas Permukaan dengan Penurunan Kadar Air