26 Gambar 10 dan 11 menunjukkan bahwa sebagian besar dari kondisi perlakuan pengeringan
tidak menunjukkan terjadinya laju pengeringan konstan sehingga dapat dikatakan bahwa pengeringan irisan singkong berlangsung pada periode laju pengeringan menurun. Hanya saja, laju pengeringan
konstan terjadi sangat singkat pada perlakuan suhu 50 °C dengan RH 60 . Namun, karena laju pengeringan konstan ini sangat singkat sehingga dapat diabaikan. Terlihat pada Gambar 10, laju
pengeringan menurun pertama pada semua tingkat RH terjadi sampai menit ke - 200, kemudian dilanjutkan dengan periode laju pengeringan menurun kedua hingga pengeringan berakhir. Gambar 11
menunjukkan bahwa laju pengeringan menurun pertama pada kondisi suhu pengeringan 70 °C terjadi sampai menit ke - 130 dan untuk kondisi suhu 40 °C, 50 °C, dan 60 °C terjadi sampai menit ke - 180,
kemudian dilanjutkan dengan periode laju pengeringan menurun kedua hingga pengeringan berakhir.
4.1.3 Perubahan Laju Pengeringan Terhadap Kadar Air
Laju pengeringan dipengaruhi oleh kandungan air dalam bahan. Laju pengeringan akan menurun seiring dengan pengurangan jumlah air di dalam bahan selama pengeringan. Hubungan
antara kadar air dan laju pengeringan dapat dilihat pada Gambar 12 dan Gambar 13. Seperti halnya hubungan antara perubahan laju pengeringan terhadap waktu, maka penurunan laju pengeringan
terhadap kadar air dibagi juga menjadi dua periode, yaitu periode laju pengeringan konstan dan periode laju pengeringan menurun. Terlihat pada Gambar 12 dan 13 bahwa sebagian besar dari
kondisi perlakuan pengeringan tidak menunjukkan terjadinya periode laju pengeringan konstan kecuali pada perlakuan suhu 50 °C untuk RH 60 . Namun, laju pengeringan konstan ini terjadi
sangat singkat pada awal pengeringan sehingga dapat diabaikan. Dengan demikian, praktis dapat dikatakan bahwa pengeringan irisan singkong berlangsung pada periode laju pengeringan menurun.
Terjadinya periode laju pengeringan konstan pada perlakuan pengeringan irisan singkong ini diduga karena adanya lapisan yang terbuka pada irisan - irisan singkong yang sebelumnya diberikan
perlakuan pra pengeringan blanching. Terlihat juga pada Gambar 12 dan 13, laju pengeringan akan menurun dengan cepat pada kadar
air bahan tinggi yaitu di atas 193.38 bk dan menurun dengan lambat pada kadar air bahan rendah, seperti pada perlakuan suhu 50 °C untuk RH 60 dan suhu 40 °C untuk RH 40 . Sehingga, dapat
dikatakan bahwa semakin rendah kadar air bahan, maka laju pengeringannya semakin kecil.
Gambar 12. Kurva laju pengeringan terhadap kadar air pada suhu 50 °C 0.0
0.5 1.0
1.5 2.0
2.5
50 100
150 200
250
L a
ju P
eng er
ing a
n bk
m e
nit
Kadar Air bk
30 40
50 60
27 Gambar 13. Kurva laju pengeringan terhadap rasio kadar air pada RH 40
Gambar 13 memperlihatkan bahwa kurva saling berhimpitan pada kondisi suhu 40 °C, 50 °C, dan 60 °C. Terlihat juga adanya perbedaan trend kurva yang ditunjukkan oleh hasil percobaan untuk suhu
70 °C. Selain dikarenakan faktor kadar air yang cenderung bervariasi, suhu ternyata juga berperan dalam menentukan semakin tinggi atau rendahnya laju pengeringan. Sehingga, semakin rendahtinggi
suhu pengeringan dan semakin rendahtinggi kadar air, maka laju pengeringannya menurun dengan lambatcepat.
4.1.4 Model dan Konstanta Pengeringan Lapisan Tipis Singkong