i. Terselenggaranya pengembangan sarana dan prasarana
j. Terselenggaranya layanan perkantoran.
Berdasarkan Peraturan Menteri pertanian Nomor 61PermentanOT. 140102010 tentang organisasi dan Tata Kerja Kementrian Pertanian, PUSTAKA
merupakan unsur penunjang Kementrian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada menteri melalui Sekertaris Jendral. Namun sejak diterbitkannya
Keputusan Menteri Pertanian Nomor 631KptsnOT.14012011 tentang pengalihan pembinaan pusat perpustakaan dan penyebaran teknologi pertanian,
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, PUSTAKA dibina oleh Badan Litbang Pertanian. Kepala PUSTAKA wajib menyampaikan laporan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan Litbang Pertanian.
PUSTAKA mengemban tugas pokok melaksanakan pengelolaan perpustakaan dan penyebaran informasi IPTEK pertanian. Untuk itu PUSTAKA
menyelenggarakan fungsi: a perumusan program, anggaran dan evaluasi perpustakaan dan penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK
pertanian, b pengelolaan sumberdaya dan pelayanan perpustakaan, c pembinaan sumberdaya perpustakaan di lingkungan Kementrian Pertanian, d pembinaan dan
pengelolaan publikasi hasil penelitian pertanian, e penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian dan hasil-hasil penelitian pertanian melalui
tatakelola teknologi informasi dan promosi, f pengelolaan sarana instrumentasi teknologi informasi bahan pustaka, g pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah
tangga PUSTAKA.
Organisasi PUSTAKA terdiri atas satu bagian dengan tiga subbagian, tiga bidang dengan enam subbidang, serta Kelompok Jabatan Fungsional sebagai
berikut: a.
Bagian umum membawahi tiga Subbagian yaitu Subbagian Keuangan, Subbagian Kepegawaian, dan Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan;
b. Bidang Program dan Evaluasi didukung dua Subbidang yaitu Subbidang
Program dan Subbidang Evaluasi dan Pelaporan; c.
Bidang Perpustakaan terdiri atas dua Subbidang yaitu Subbidang Pengelolaan Sumber Daya Perpustakaan danSubbidang Layanan Perpustakaan
d. Bidang penyebaran teknologi Pertanian mempunyai dua Subbidang yaitu
Subbidang Publikasi dan Subbidang Kelola Teknologi Informasi TI dan Promosi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pertanian
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
2. Profil Responden
a. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah karyawan Kantor PUSTAKA sebanyak 88 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Adapun karakteristik responden dalam penelitian ini
berdasarkan jenis kelamin disajikan dalam Tabel 2 di bawah ini. Tabel 2. Responden berdasarkan jenis kelamin
No Jenis Kelamin
Frekuensi Persentase
1 Laki-laki
47 53,41
2 Perempuan
41 46,59
Jumlah 88
100
Berdasarkan tabel 5 di atas terlihat bahwa responden dalam penelitian ini didominasi oleh laki-laki yaitu sebanyak 47 orang atau sebesar 53,41 persen.
Sedangkan responden perempuan sebanyak 41 orang atau 46,59 persen. b.
Responden Berdasarkan Usia
Usia karyawan Kantor PUSTAKA bervariasi antara 26 tahun sampai dengan 60 tahun. Adapun karakteristik responden berdasarkan usia disajikan
dalam Tabel 3 di bawah ini. Tabel 3. Responden berdasarkan usia
No Usia
Frekuensi Presentase
1 26-30
4 4,54
2 31-35
8 9,09
3 36-40
10 11,36
4 41-45
10 11,36
5 46-50
11 12,50
6 51-55
29 32,95
7 56-60
16 18,18
Jumlah 88
100
Dari tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar usia responden adalah 51-55 tahun yaitu sebesar 32,95 persen, sedangkan jumlah terkecil adalah
responden dengan usia 26-30 tahun yaitu sebesar 4,54 persen. Usia 31-35 sebesar 9,09 persen diikuti usia 36-40 dan 41-45 yaitu sebesar 11,36 persen. Usia 46-50
sebesar 12,50 persen dan usia 56-60 sebesar 18,18 persen.
c.
Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tingkat pendidikan karyawan Kantor PUSTAKA bervariasi dengan tingkat pendidikan terendah adalah SLTP dari 88 karyawan yang ada. Adapun
karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir disajikan dalam Tabel 4. Dari tabel 7 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar karyawan Kantor
PUSTAKA memiliki pendidikan terakhir S1 sebesar 29,55 persen, diikuti pendidikan SLTA 20,45 persen, pendidikan S2 sebesar 19,32 persen, pendidikan
D3 sebesar 18,18 persen, pendidikan D2 sebesar 9,09 persen, pendidikan S3 sebesar 2,27 persen, dan pendidikan D4 sebesar 1,14 persen. Hal ini menunjukkan
bahwa tingkat pendidikan Karyawan Kantor PUSTAKA cukup mampu dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan kemampuannya.
Tabel 4. Responden berdasarkan pendidikan terakhir
No Pendidikan Terakhir
Frekuensi Persentase
1 S3
2 2,27
2 S2
17 19,32
3 S1
26 29,55
4 D4
1 1,14
5 D3
16 18,18
6 D2
8 9,09
7 SLTA
18 20,45
Jumlah 88
100
d.
Responden Berdasarkan Masa Kerja
Karyawan Kantor PUSTAKA memiliki pengalam kerja yang bervariasi. Semakin lama masa kerja seorang karyawan maka akan semakin mudah karyawan
tersebut untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Adapun karakteristik responden berdasarkan pengalaman disajikan dalam Tabel 5 di bawah ini.
Tabel 5. Responden berdasarkan masa kerja
No Masa Kerja
Frekuensi Persentase
1 ≤ 5 tahun
7 7,95
2 6-10 tahun
12 13,63
3 11-15 tahun
14 15,91
4 16-20 tahun
10 11,36
5 21-25 tahun
19 21,58
6 26-30 tahun
24 27,27
7 31-35 tahun
2 3,41
Jumlah 88
100
Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki pengalaman 26-30 tahun yaitu sebesar 27,27 persen. Hal ini menunjukkan bahwa
rata-rata karyawan Kantor PUSTAKA cukup berpengalaman dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan kemampuannya.
Teknik pengolahan data dengan menggunakan metode SEM berbasis Partial Least Square PLS memerlukan 2 tahap untuk menilai Fit Model dari
sebuah model penelitian Ghozali, 2011. Tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut :
3.
Menilai Outer Model atau Measurement Model
Terdapat tiga kriteria di dalam penggunaan teknik analisa data dengan SmartPLS untuk menilai outer model yaitu Convergent Validity, Discriminant
Validity dan Composite Reliability. Convergent validity dari model pengukuran dengan
refleksif indikator
dinilai berdasarkan
korelasi antara
item scorecomponent score yang diestimasi dengan Soflware PLS. Ukuran refleksif
individual dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih dari 0,70 dengan konstruk yang diukur. Namun menurut Chin, 1998 dalam Ghozali, 2006 untuk penelitian tahap
awal dari pengembangan skala pengukuran nilai loading 0,5 sampai 0,6 dianggap cukup memadai. Dalam penelitian ini akan digunakan batas loading factor sebesar
0,60.
Kriteria validity dan reliabilitas juga dapat dilihat dari nilai reliabilitas suatu konstruk dan nilai Average Variance Extracted AVE dari masing-masing
konstruk. Konstruk dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi jika nilainya 0,70 dan AVE berada diatas 0,50. Pada Tabel 6 akan disajikan nilai Composite
Reliability dan AVE untuk seluruh variabel.
Tabel 6. Nilai Composite Reliability dan AVE
Composite Reliability kebijakan
0.788712 kinerja
0.821658 kompetensi
0.952368
Berdasarkan Tabel 7 dapat disimpulkan bahwa semua konstruk memenuhi kriteria reliabel. Hal ini ditunjukkan dengan nilai composite reliability
di atas 0,70 dan AVE diatas 0,50 sebagaimana kriteria yang direkomendasikan.
Selain itu juga dapat dilihat dari nilai cronbanch alpha seperti pada tabel 10. semua nilai cronbanch alpha untuk masing-masing konstruk di atas 0.07.
Tabel 7. Nilai Crobanch Alpha
Cronbachs Alpha kebijakan
0.676654 kinerja
0.707102 kompetensi
0.948126
4.
Pengujian Model Inner
Pengujian inner model atau model struktural dilakukan untuk melihat hubungan antara konstruk, nilai signifikansi dan R-square dari model penelitian.
Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk dependen uji t serta signifikansi dari koefisien parameter jalur struktural.
Tabel 8. Nilai R square
R Square kebijakan
0.787183 kinerja
0.87246 kompetensi
Nilai R square yang dihasilkan selain untuk menunjukkan good of fotnes juga menjelaskan bahwa kompetensi mempengaruhi kebijakan sebesar 78,7 dan
kompetensi mempengaruhi kinerja sebesar 87,2, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak di analisis dalam penelitian ini.
Gambar 3. Model struktural awal
H
3
H
1
H
2
5. Pengujian Hipotesis