15
Tabel 3. Karakteristik beberapa enzim
Enzim Aktivitas
densitas gml
pH T
o
C Dosis
Cellulase complex 1000 BHU2g
1.15 5.0-5.5
45-50 1-5
Enzym complex 100 FBGg
13.700 PGUg 1.19
4.5-6.0 25-55
0.05-0.4 Xylanase
2.500 FXU-Sg 1.09
4.5-6.0 35-55
0.05-0.25 Hemicellulase
45 FBGg 470 FXUg
1.20 5.0-6.5
40-60 0.4-2
β-glukosidase 250 CBUg
1.2 2.5-6.5
45-70 0.2-0.6
Glukoamilase 750 AGUg
1.15 4.5-5.5
60-70 0.01-0.06
Ethol GE 45-50
Enzim pabrik kertas
36.8 Uml 50
Cel 150 1.500.000 Ug
Keterangan: BHU : Biomass Hydrolysis Unit- mengukur aktivitas enzim yang diperlukan untuk
menghidrolisis selulosa yang yang berada pada substrat komplek biomassa pada kondisi standar.
FBG : Fungal Beta Glucanase Unit – 1 FBG adalah jumlah enzim yang akan
menghasilkan karbohidrat pereduksi setara dengan 1 μmol glukosamenit pada
kondisi standar. FXU : Fungal Xylanase Unit
– mengukur aktivitas endoxylanase CBU : Cellobiase Unit
– 1 CBU adalah jumlah enzim yang melepaskan 2 μmol glukosa per menit pada konsidi standar dengan menggunakan substrat selobiosa.
AGU : Amylo Glucosidase Unit – aktivitas amiloglukosidase
4. Hidrolisis Enzim
Setelah hidrolisis dengan asam kemudian dilanjutkan dengan hidrolisis enzim. Ada dua jenis enzim yang digunakan yakni Cel 150 1.500.000 UG dan xylanase 2.500
FXU-Sg. Sampel dinetralkan sampai pH 5-6 dengan menambahkan NaOH 10 ke dalam hidrolisat kemudian enzim dimasukkan dengan perlakuan konsentrasi 1, 3,
5, 7.5, dan 10 dari berat substrat yang digunakan kemudian dilarutkan dalam 25 ml buffer sitrat pH: 4.8-5 dengan tiga kali ulangan setiap konsentrasi. Kemudian sampel
diinkubasi pada suhu 50 ⁰C dengan waktu 1, 2, dan 3 hari. Setelah inkubasi sampel
disaring menggunakan pompa vakum, dimana sampel terlebih dahulu ditera sampai 250 ml. hasil dari proses penyaringan didapat total padatan dan cairan hidrolisat.
16
5. Detoksifikasi
Hidrolisat yang dihasilkan dari hidrolisis enzim tersebut selanjutnya dilakukan proses detoksifikasi. Detoksifikasi dilakukan dalam 2 tahap, yaitu metode overliming dan
metode adsorpsi arang aktif. Pada tahap awal overliming, hidrolisat yang dihasilkan ditambahkan larutan kapur tohor CaOH
2
untuk menaikkan pH menjadi pH 10. Larutan kapur tohor yang digunakan dibuat dengan menambahkan serbuk kapur tohor
dengan air perbandingan 1:3. Setelah ditambahkan CaOH
2
, kemudian larutan gula diaduk selama 30 menit dan dilakukan penyaringan untuk menghilangkan kandungan
kapur dan senyawa lain yang mengendap. Selanjutnya asam sulfat konsentrasi 10 ditambahkan pada hidrolisat asam untuk menurunkan pH hidrolisat hingga mencapai pH
5,5 – 6. Selanjutnya dilakukan detoksifikasi metode adsorbsi menggunakan arang aktif.
Arang aktif sebanyak 5 bv larutan ditambahkan ke dalam hidrolisat, dilakukan pengadukan selama 15 menit, dan dilanjutkan dengan penyaringan menggunakan kertas
saring. Dapat dilihat pada Gambar 7 berikut ini
Gambar 7. Proses detoksifikasi
Dipanaskan t:30-50 ; 15’
Hidrolisat
Disaring Dinetralkan
H
2
SO
4
10; pH: 5-6 Ditambahkan arang
aktif 5 dari volume Disaring
Hidrolisat hasil detoksifikasi
Kapur tohor 1:3; pH: 10
17
6. Fermentasi