3 Tiap kelompok memprentasikan hasil kelompok disertai dengan tanya jawab.
4 Pada waktu mempresentasikan tiap kelompok diberi waktu 7-10 menit. 5 Guru mengevaluasi hasil diskusi bersama siswa.
4. Metode Role Playing
a. Hakekat Metode Role Playing
Role playing bermain peran merupakan suatu teknik pembelajaran untuk menghadapi proses pemikiran dan perasaan yang majemuk secara
efektif Reni Akbar- Hawadi dkk, 2001: 39. Sedangkan pengertian metode role playing menurut Kiranawati 2007 adalah “Suatu cara penguasaan bahan-
bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa”. Menurut Mantola 2009 menyatakan bahwa “Role Playing is a sosial activity,
where imaginary people acting out in a imaginary environment”. Berarti Role Playing dikatakan sebagai aktivitas sosial, dimana seseorang memainkan
peran dengan mengimajinasikan lingkungan. Metode ini murid memainkan peran sehingga mereka dapat menghayati sesuatu, hal itu diungkap oleh Eddy
1987:116. Role Play memang dimaksudkan untuk melakukan analisis kompetensi berdasarkan pengamatan dan penilaian terhadap sejumlah orang
yang melakukan peran tertentu. Melalui kegiatan ini diharapkan diperoleh sejumlah peran tertentu yang ada di dalam masyarakat, sebagai bahan untuk
mengidentifikasikan kompetensi yang perlu dikembangkan dan dimiliki oleh murid.
Secara etimologis Ladousse 1997: 5 menyatakan bahwa “Role play comes from 2 word, role and play. Role means play a part in a specific
situation. Play means the role is taken on in safe environment in which students are inventive and play ful as possible”. Kutipan tersebut dapat
diartikan bahwa role play berasal dari 2 kata role dan play. Role berarti memainkan satu bagian dalam situasi yang berbeda. Play berarti peran yang
dibawakan dalam lingkungan yang aman dimana sebisa mungkin penuh daya cipta dan bermain.
Sedangkan Moedjiono dan Moh Dimyati 1991: 81 menyatakan bahwa :
Bermain peran role playing, yakni memainkan peranan dari peran- peran yang sudah pasti berdasarkan kejadian terdahulu, yang
dimaksudkan untuk menciptakan kemungkinan-kemungkinan kejadian masa yang akan datang, menciptakan peristiwa mutakhir yang dapat
dipercaya, atau mengkhayalkan situasi pada suatu tempat danatau waktu tertentu.
Selain memainkan peran yang berkaitan dengan kejadian, teknik ini bertalian dengan studi kasus, tetapi kasus tersebut melibatkan individu-
manusia dan tingkah laku mereka atau interaksi antara individu-individu tersebut dalam dramasasi Oemar Hamalik, 1990:245.
Aktivitas role play adalah aktivitas dimana siswa diajak berimajinasi bahwa mereka ada di dalam situasi yang berbeda dan berekspresi secara tepat.
Pendapat tersebut diungkapkan oleh Harmer 1998: 92 bahwa “Role play activities are those where students are asked to imagine that they are in
different situations and act accor dingly”.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode role playing adalah teknik pembelajaran dimana penguasaan bahan pelajaran
melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa dengan cara memainkan peran terhadap kasus tertentu, sehingga siswa dapat berkreasi
menunjukkan kemampuannya dalam pembelajaran.
b. Tujuan Penggunaan Metode Role Playing