Metode Penelitian Pengaruh Perbedaan Karakteristik Kimia dan Mineral serta Penambahan Bahan Organik terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi yang Ditanam dengan Metode SRI

Tabel di bawah menjelaskan perlakuan yang digunakan pada penelitian. Tabel 2. Perlakuan Percobaan No. Kode Perlakuan Uraian 1 Chd Bgr,KB0 Cihideung Bogor-Konvensional-tanpa Bahan organik 2 Chd Bgr,KB1 Cihideung Bogor-Konvensional-dengan Bahan organik 3 Chd Bgr,SB0 Cihideung Bogor-SRI-tanpa Bahan organik 4 Chd Bgr, SB1 Cihideung Bogor-SRI-dengan Bahan organik 5 Sbr Bgr, KB0 Sindangbarang Bogor-Konvensional-tanpa Bahan organik 6 Sbr Bgr, KB1 Sindangbarang Bogor-Konvensional-dengan Bahan organik 7 Sbr Bgr, SB0 Sindangbarang Bogor-SRI-tanpa Bahan organik 8 Sbr Bgr, SB1 Sindangbarang Bogor-SRI-dengan Bahan organik 9 Mgk Krw, KB0 Margakaya Karawang-Konvensional-tanpa Bahan organik 10 Mgk Krw, KB1 Margakaya Karawang-Konvensional-dengan Bahan organik 11 Mgk Krw, SB0 Margakaya Karawang-SRI-tanpa Bahan organik 12 Mgk Krw, SB1 Margakaya Karawang-SRI-dengan Bahan organik 13 Bbj Cjr, KB0 Bobojong Cianjur-Konvensional-tanpa Bahan organik 14 Bbj Cjr, KB1 Bobojong Cianjur-Konvensional-dengan Bahan organik 15 Bbj Cjr, SB0 Bobojong Cianjur-SRI-tanpa Bahan organik 16 Bbj Cjr, SB1 Bobojong Cianjur-SRI-dengan Bahan organik

3.4. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan 16 perlakuan dan tiga kali ulangan sehingga terdapat 48 satuan percobaan. Model linearnya adalah: Y ijk = µ + A i +B j +C k +AB ij +AC ik +BC jk + Σ ijk Keterangan: i = 1,2,3,4 j = 1,2 k = 1,2 Y ijk = Nilai pengamatan pada perlakuan ke-i, perlakuan ke-j dan perlakuan ke-k µ = Rataan umum A i = Pengaruh perlakuan tanah ke-i B j = Pengaruh perlakuan bahan organik ke-j C k = Pengaruh perlakuan air ke-k AB ij = Pengaruh interaksi perlakuan ke-i dan perlakuan ke-j AC ik = Pengaruh interaksi perlakuan ke-i dan perlakuan ke-k BC jk = Pengaruh interaksi perlakuan ke-j dan perlakuan ke-k ABC ijk = Pengaruh interaksi perlakuan ke-i, perlakuan ke-j dan perlakuan ke-k Σ ijk = Pengaruh acak pada perlakuan ke-i, perlakuan ke-j dan perlakuan ke-k Untuk mengetahui pengaruh perlakuan maka dilakukan analisis sidik ragam pada variabel yang diamati dengan menggunakan Microsoft Excel. Percobaan dilakukan di rumah kasa, melalui 6 enam tahap, seperti yang tercantum pada Gambar 3. Adapun uraian masing-masing tahap adalah sebagai berikut: Tahap 1. Pengambilan Contoh Tanah Contoh tanah dengan jenis yang berbeda diambil dari tanah pertanian di 4 lokasi, yaitu Cihideung Bogor, Sindangbarang Bogor, Margakaya Karawang dan Bobojong Cianjur dengan kedalaman 0-20 cm dari permukaan tanah. Tahap 2. Analisis Pendahuluan Contoh tanah yang diambil dikering udarakan, ditumbuk kemudian disaring dengan ayakan 2 mm dan 0.5 mm. Kemudian dilakukan analisis awal untuk sifat kimia tanah KTK, pH, C-organik, N-total dan basa-basa, sifat fisik tanah tekstur serta jenis dan karakterisasi mineralnya dengan menggunakan Differential Thermal Analysis untuk fraksi liat dan mikroskop polarisasi untuk fraksi pasir. Tahap 3. Persiapan Tanah dan Bibit a.Persiapan Tanah Contoh tanah yang telah diambil dilumpurkan langsung dan dimasukkan kedalam polybag masing-masing 24 kg bobot basah. Hal ini dimaksudkan agar tanah yang akan ditanami sesuai dengan keadaan tanah aslinya. Kemudian tanah diinkubasi selama kurang lebih 2 minggu dalam keadaan tergenang. b. Persiapan Bibit Tahapan-tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Pemilihan Benih a. Dibuat larutan garam dalam ember dengan indikator telur ayam mentah. b. Telur ayam mentah tersebut dimasukkan ke dalam larutan garam hingga telur terapung. c. Kemudian gabah dimasukkan ke dalam larutan garam dan diaduk. Gabah yang bernas adalah gabah yang tenggelam pada dasar ember. Sedangkan yang terapung tidak terpakai. d. Gabah hasil seleksi dibilas dengan air tawar hingga bersih dan garam tidak terasa lagi. e. Sebelum disemai, benih padi direndam ke dalam air tawar selama 48 jam. f. Setelah direndam, diangkat dan dimasukkan ke dalam karung atau tempat yang berpori. Penyimpanan dalam keadaan lembab selama 24 jam. 2. Persemaian a. Pertama-tama disiapkan media tanam kompos, arang sekam dan tanah dengan perbandingan 1:1:1 ke dalam besek setebal 3 – 4 cm. b. Benih padi ditabur ke besek dan ditutup tipis dengan campuran media tanam. c. Penyiraman dilakukan setiap hari agar lembab. d. Benih disemai hingga 10 hari. Tahap 4. Penanaman dan Pemeliharaan Setelah berumur 10 hari, bibit ditanam pada media tanam yang telah disiapkan tanah yang telah dilumpurkan dan diinkubasi dalam polybag di dalam rumah kassa. Setiap wadah ditanami 1 bibit tanaman tunggal dengan tinggi muka air yang dipertahankan. Untuk konvensional, tinggi muka air dipertahankan ± 5 cm dari permukaan tanah. Sedangkan untuk SRI, air diberikan macak-macak. Bibit ditanam secepat mungkin ½ jam dan dangkal 1 – 1.5 cm dengan posisi akar horizontal sehingga membentuk huruf L Gambar 2. Gambar 2. Posisi Akar Pada Saat Penanaman Aplikasi bahan organik dilakukan 2 minggu sebelum tanam dengan cara mencampurkan bahan organik dengan dosis 7 tonha, yaitu sekitar 47.2 gram untuk masing-masing perlakuan dalam wadah percobaan dengan kedalaman 10 cm dari permukaan. Bahan organik yang digunakan berasal dari campuran kotoran sapi, sekam bakar, tepung tulang, kulit telur dan kulit kerang. Penggunaan dosis 7 tonha disesuaikan dengan penggunaan bahan organik untuk tanaman padi SRI di daerah Bobojong Cianjur dengan hasil produksi ± 7 hingga 8 tonha, jumlah anakan maksimum 100, jumlah malai ± 40-50, panjang malai ± 34 cm dan jumlah bulir isi 300. Untuk aplikasi pupuk cair, digunakan campuran urine sapi dan air dengan perbandingan 1:10 dan disemprotkan setiap 10 hari sekali. Penyiangan gulma dilakukan setiap 10 hari sekali. Tidak digunakan pestisida apapun untuk menanggulangi adanya hama dan penyakit pada tanaman. Tahap 5. Pengamatan dan Pengukuran Parameter yang diamati pada masa vegetatif adalah tinggi tanaman, jumlah anakan dan pilokron. Pengamatan dan pengukuran tanaman dilakukan setiap hari selama masa vegetatif. Sedangkan parameter yang diamati pada saat panen antara lain jumlah malai tiap tanaman jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah butir bernas pada setiap malai, bobot gabah bernas, bobot seratus butir gabah bernas. Tahap 6. Analisis Akhir a. Analisis Kimia Setelah dilakukan pemanenan, dilakukan analisis terhadap sifat kimia tanah C-organik, dan N-total.

b. Analisis Data