Metode SRI System of Rice Intensification

berbagai macam jenis padi hasil seleksi dan pemuliaan yang dilakukan orang Anonim, 2008a Salah satu jenis padi hasil seleksi dan pemuliaan ialah varietas Mekongga. Varietas ini merupakan varietas unggul yang lahir dari persilangan antara padi jenis galur A 2970 yang berasal dari Arkansas, Amerika Serikat dengan varietas IR 64 yang telah dirilis oleh Menteri Pertanian 14 Juni 2004. Varietas jenis ini memiliki kelebihan umur tanam yang cukup singkat, hanya 116-125 hari, bentuk tanaman tegak, dengan tinggi tanaman mencapai 91-106 cm. Anakan produktif 13-16 batang, bentuk gabah ramping panjang dengan tekstur pulen, kadar amilosa 23 . Bobot 1000 butir 28 gram, potensi hasil 8.4 tonha. Resistensi cukup baik dari serangan hama, di mana agak tahan terhadap serangan wereng coklat biotipe 2 dan 3, agak tahan terhadap serangan hama dan penyakit daun bakteri yang dikenal dengan nama Strain IV Anonim, 2008b. Untuk pertumbuhannya, padi memerlukan hara, air dan energi. Hara adalah unsur pelengkap dari bahan organik asam nukleat, hormon dan enzim yang berfungsi sebagai katalis dalam merombak hasil fotosintesa atau respirasi menjadi senyawa yang lebih sederhana dan energi. Hara dan air diperoleh tanaman padi dari tanah, sedangkan fotosintat diperoleh dari daun melalui fotosintesa. Oleh karena itu, tanahlahan dan cuacaiklim merupakan faktor lingkungan tumbuh tanaman padi. Penguasaan tentang lingkungan tumbuh padi ini sangat penting untuk menentukan cara budidaya yang paling tepat dan menguntungkan. Terciptanya ragam budidaya tanaman padi dan teknologinya adalah upaya penyesuaian tanaman padi dengan lingkungan tumbuhnya Ismunadji dan Roechan, 1988.

2.2. Metode SRI System of Rice Intensification

System of Rice Intensification SRI merupakan salah satu pendekatan dalam praktek budidaya padi yang menekankan pada manajemen pengelolaan tanah, tanaman dan air yang berbasis pada prinsip ramah lingkungan. SRI dikembangkan di Madagaskar awal tahun 1980 oleh Henri de Lauline, seorang pastor Jesuit yang lebih dari 30 tahun hidup bersama petani-petani di sana. Tahun 1990 dibentuk Association Tefy Saina ATS, sebuah LSM Malagasy untuk memperkenalkan SRI. Empat tahun kemudian, Cornell International Institution for Food, Agriculture and Development CIIFAD, mulai bekerja sama dengan Tefy Saina untuk memperkenalkan SRI di sekitar Ranomafana National Park di Madagaskar Timur, didukung oleh US Agency for International Development. SRI telah diuji di Cina, India, Indonesia, Filipina, Sri Langka dan Bangladesh dengan hasil yang positif. Hasil metode SRI sangat memuaskan Tabel 1. Metode SRI dapat menghasilkan panen dua kali lipat dibandingkan metode lain yang pernah ditanam. Metode ini juga bisa diterapkan untuk berbagai varietas yang biasa dipakai petani. Hanya saja, diperlukan pikiran yang terbuka untuk menerima metode baru dan kemauan untuk bereksperimen. Tabel 1. Perbandingan Pertumbuhan Padi antara Metode Tradisional dengan Metode SRI. Metode Tradisional Metode SRI Rata-rata Kisaran Rata-rata Kisaran Rumpunm2 56 42-65 16 10-25 Tanamanrumpun 3 2-5 1 1 Batangrumpun 8,6 8-9 55 44-74 Malairumpun 7,8 7-8 32 23-49 Bulirmalai 114 101-130 181 166-212 Bulirrumpun 824 707-992 5,858 3,956-10,388 Hasil panen tha 2,0 1,0-3,0 7,6 6,5-8,8 Kekuataan akar kg 28 25-32 53 43-69 Keterangan: Data dalam metode tradisional dihitung dari 5 pecahan lahan di areal yang berdekatan. Data dalam metode SRI merupakan rata-rata dan kisaran dari 22 plot uji coba Joelibarison, 1998 dalam Barkelaar, 2001. Para petani yang menerapkan metode SRI belum menemukan resiko yang lebih besar daripada metode tradisional atau konvensional. Adapun kunci penerapan SRI seperti yang tercantum dalam Berkelaar 2001 adalah:

a. Bibit dipindah tanam transplantasi lebih awal