3. Senayan dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman interpreter
Senayan dibangun dengan menggunakan PHP sebagai bahasa pemrograman.
4. Senayan dikembangankan oleh sumber daya manusia lokal
Senayan dikembangan oleh sumber daya manusia lokal, atau dikembangkan oleh SDM bangsa Indonesia.
5. Instalasi mudah dilakukan
Sebagai perangkat lunak yang tergolong dalam jenis perangkat lunak berbasis web instalasi Senayan mudah dilakukan, baik itu untuk system
operasi windows maupun system operasi linux.
6. Mampu berjalan di sistem operasi linux maupun windows.
Senayan mampu berjalan stabil di dua sistem operasi Windows ataupun linux yang merupakan dua sistem operasi yang familiar digunakan oleh
perpustakaan di Indonesia.
7. Memiliki dokumentasi yang lengkap
Dokumentasi yang lengkap pengguna atau calon pengguna Senayan dapat dengan mudah mempelajari Senayan.
8. Memiliki prospek pengembangan yang jelas
Perkembangan Senayan terlihat dari banyaknya versi yang telah dirilis ke publik. Kondisi ini mencerminkan bahwa perangkat lunak ini memiliki
prospek pengembangan..
9. Memiliki forum komunikasi antara pengguna dan pengembang
Senayan menggunakan
icsisisyahoogroups.com sebagai
forum komunikasi antar sesama pengguna Senayan atau pengembang Senayan.
b. Kelemahan SLiMS
Kelemahan dari perangkat lunak SLiMS adalah dalam hal kompatibilitas web browser. Untuk mengakses Senayan diperlukan web browser. Sayangnya
tidak semua web browser mampu menjalankan aplikasi ini dengan sempurna. Perangkat lunak ini merekomendasikan mozilla firefox sebagai web browser.
Sehingga jika pengguna menggunakan web browser selain mozilla firefox mampu tampilan Senayan tidak akan muncul secara sempurna. Misalnya ada beberapa
menu yang akan tertutupi oleh banner jika pengguna menggunakan internet eksplorer sebagai web browser. Namun jika hanya digunakan untuk mengakses
OPAC online public access catalog semua web browser dapat digunakan. Hakim 2011,10
Maksud dari uraian di atas adalah SLiMS memiliki kelemahan dalam menjalankan aplikasi Senayan. Tidak semua web browser dapat menjalankannya,
selain mozila firefox aplikasi senayan tidak akan terbuka secara sempurna. Namun, untuk pengaksesan OPAC semua web browser dapat digunakan.
2.7 Online Public Access Catalog OPAC
Pada masa ini rata-rata perpustakaan memiliki katalog online atau yang sering disebut dengan OPAC. Katalog online atau OPAC merupakan salah satu
fasilitas perpustakaan untuk menemukan kembali koleksi perpustakaan.
2.7.1 Pengertian OPAC
Online public access catalog atau yang disingkat dengan OPAC merupakan katalog online dimana pengguna perpustakaan dapat mengakses
koleksi perpustakaan baik dari dalam maupun luar perpustakaan.
Menurut Arif yang dikutip oleh Kusmayadi dan Andriyanti 2006, 52 katalog merupakan keterangan singkat atau wakil dari suatu dokumen, demikian
pula katalog elektronis dari sistem perpustakaan yang terautomasi. Subsistem seperti OPAC dan sirkulasi saling berinteraksi dalam menyediakan layanan
automasi. Sistem katalog yang dirancang dengan baik merupakan kunci keberhasilan penerapan automasi perpustakaan.
Sedangkan menurut Saleh dan Mustafa yang dikutip oleh Kusmayadi dan Andriyanti 2006, 52 katalog online atau OPAC merupakan sistem katalog
perpustakaan yang
digunakan oleh
perpustakaan terautomasi
dengan menggunakan komputer. Pangkalan datanya biasanya dirancang dan dibuat
sendiri oleh perpustakaan dengan menggunakan perangkat lunak komersial atau buatan sendiri. Katalog ini memberikan informasi bibliografi, status dan letak
koleksinya. Katalog biasanya dirancang untuk mempermudah pengguna sehingga tidak perlu bertanya dalam menggunakannya user friendly.
Selanjutnya Tedd yang dikutip oleh Hasugian 2009,154 menyatakan OPAC adalah sistem katalog terpasang yang dapat diakses secara umum, dan
dapat dipakai pengguna untuk menelusur pangkalan data katalog, untuk memastikan apakah perpustakaan menyimpan karya tertentu, untuk mendapatkan
informasi tentang lokasinya, dan jika sistem katalog dihubungkan sistem sirkulasi, maka pengguna dapat mengetahui apakah bahan pustaka yang sedang dicari
tersedia di perpustakaan atau sedang dipinjam. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa yang dimaksud dengan katalog online OPAC adalah wakil dokumen atau
bibliografi koleksi bahan pustaka yang dimasukkan ke dalam OPAC dengan
tujuan mempermudah pengguna dalam menemukan dokumen sehingga pengguna tidak perlu bertanya dalam menggunakannya dengan adanya OPAC pengguna
dapat mengetahui apakah bahan pustaka yang dibutuhkan tersedia di perpustakaan atau sedang dipinjam.
Penggunaan OPAC di berbagai perpustakaan merupakan suatu hal yang wajib dilakukan oleh pengguna perpustakaan, karena dengan penggunaan OPAC
dapat membantu pengguna dalam menemukan kembali koleksi perpustakaan dengan mudah, cepat dan tepat seperti dalam gambar berikut :
Katagori Pencarian
Jenis Koleksi
Kata Kunci pencarian Informasi Bibliografi
Gambar 2.3 Interaksi pengguna dengan OPAC Sumber : Anjarsari dan Komalasari 2006,8
Dari gambar diatas dapat dimengerti bahwa pengguna yang menenetukan kategori pencarian, jenis koleksi dan kata kunci pencarian query yang akan
dimasukkan ke dalam OPAC setelah itu OPAC akan memberikan Informasi bibliografi sesuai dengan kata kunci dan jenis koleksi yang dimasukkan oleh
pengguna.
2.7.2 Tujuan dan Fungsi OPAC
Pembuatan OPAC di dalam automasi perpustakaan memilki beberapa tujuan dan fungsi bagi perpustakaan.
Pengguna OPAC
b. Tujuan OPAC
Penggunaan OPAC dapat menjangkau kalangan yang lebih luas, pengguna yang dapat mengakses informasi yang ada di perpustakaan tidak hanya pengguna
yang ada di dalam lingkugan perpustakaan saja, pengguna yang ada di luar lingkungan perpustakaan juga dapat mengakses informasi yang tersedia di dalam
perpustakaaan. Tujuan pembuatan pengatalogan menurut Cutter yang dikutip oleh Darmono 2001, 87 adalah :
1. Memudahkan seseorang menemukan sebuah karya yang telah diketahui
pengarang, judul, atau subjeknya. 2.
Memperlihatkan apa yang dimiliki perpustakaan melalui nama pengarang, subjek dan jenis literaturnya.
3. Membantu pilihan sebuah karya seperti dalam hal edisinya secara
bibliografis dan karakternya topic, Beberapa hal yang ingin dicapai dalam pembuatan OPAC menurut
Kusmayadi dan Andriaty 2006, 53 adalah : 1.
Pengguna dapat mengakses secara langsung ke dalam pangkalan data yang dimiliki perpustakaan
2. Mengurangi beban biaya dan waktu yang diperlukan dan yang harus
dikeluarkan oleh pengguna dalam mencari informasi 3.
Mengurangi beban pekerjaan dalam pengelolaan pangkalan data sehingga dapat meningkatkan efisiensi tenaga kerja
4. Mempercepat pencarian informasi
5. Dapat melayani kebutuhan informasi masyarakat dalam jangkauan yang
luas. Dari pernyataan diatas beberapa hal yang menjadi tujuan OPAC di atas
terlihat jelas bahwa OPAC memberikan kemudahan bagi pengguna dalam menelusur koleksi bahan pustaka yang ada di perpustakaan secara efektif dan
efisien.
c. Fungsi OPAC