Sifat Makroskopis 1. Warna dan corak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sifat Makroskopis 1. Warna dan corak

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa warna kayu Aromadendron elegans berbeda dengan warna keempat jenis kayu talauma yang diteliti. Kayu T. gigantifolia, T . liliifera, T. rubra dan T. singapurensis pada umumnya berwarna kuning kecoklatan, sedangkan kayu A. elegans coklat keabuan lebih gelap. Kayu T . singapurensis kuningnya bahkan lebih pucat Gambar 4. Gambar 4 Warna dan corak kayu: a A. elegans; b Talauma gigantifolia; c T. liliifera ; d T. rubra; e T. singapurensis. Warna kayu terkait dengan banyaknya kandungan zat ekstraktif yang ada Hoadley 1980. Dengan demikian dapat diduga bahwa zat ekstraktif pada kayu A. elegans lebih banyak dibandingkan zat ekstraktif pada keempat jenis kayu talauma yang diteliti. Diantara keempat jenis talauma yang diteliti, kayu T. singapurensis memiliki kandungan zat ekstraktif yang paling rendah. Dari Gambar 4 juga dapat dilihat bahwa kelima jenis kayu yang diteliti tidak menampilkan corak yang khas karena kurang tegasnya batas lingkaran tumbuh yang ada. Lingkaran tumbuh yang jelas akan lebih mempertegas corak kayu. 16

2. Tekstur

Hasil pengukuran tekstur kayu menunjukkan bahwa tekstur kelima jenis kayu yang diteliti bervariasi: mulai halus-sedang hingga sedang-kasar. Kayu T. singapurensis dan T. gigantifolia bertekstur halus-sedang, kayu T. liliifera bertekstur halus-kasar, sementara T. rubra dan A. elegans merupakan kayu-kayu yang bertekstur sedang-kasar. Khusus terhadap kayu A. elegans, hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa tekstur kayu A. elegans tergolong agak halus dan merata Sosef et al. 1998. Perbedaan ini diduga terkait dengan perbedaan umur sampel yang digunakan.

3. Arah serat

Hasil pengamatan terhadap arah serat menunjukkan bahwa kayu T. rubra dan T. singapurensis memiliki arah serat yang sama dengan kayu A. elegans; sedangkan T. gigantifolia dan T. liliifera tidak. Kayu A. elegans, T. rubra dan T. singapurensis memiliki arah serat lurus hingga agak berpadu; sedangkan T. gigantifolia dan T. liliifera memiliki arah serat lurus. Sebagaimana halnya dengan tekstur kayu, hasil penelitian ini juga berbeda dengan hasil penelitian terdahulu. Menurut Sosef et al. 1998, kayu A. elegans berserat lurus. Perbedaan ini diduga terkait dengan perbedaan umur dan kondisi sampel yang digunakan.

B. Sifat Mikroskopis