3 Prasarana wisata Prasarana yang diperuntukkan bagi wisatawan yang meliputi tempat
penginapan, tempat dan kantor informasi, tempat promosi, tempat-tempat rekreasi dan sport.
Keberhasilan program pengembangan obyek wisata ditentukan oleh berbagai faktor yang saling terkait, salah satu diantaranya adalah adanya
keterlibatan dari penyelenggara negara atau pihak pemerintah. Peran serta pemerintah dalam kepariwisataan tergantung pada kondisi dan kepentingan negara
yang bersangkutan. Tindakan pemerintah ini dapat berupa penetapan kebijakan atau perundang-undangan yang mengatur tentang kepariwisataan, penyediaan
sarana dan prasarana, serta memberikan bantuan keuangan. Kebijaksanaan
yang diambil
oleh pemerintah
antara lain
penyelenggaraan tahun kunjungan wisata, penyelenggaraan program sapta pesona, kampanye sadar wisata dan Visit Asean Year. Keberhasilan dari kebijaksanaan
tersebut tidak terlepas dari peran serta masyarakat. Kesadaran dan tanggung jawab masyarakat sangat penting. Masyarakat berfungsi menyediakan sarana dan
tingkah laku yang diharapkan berupa sikap dan keramahtamahan. Sikap masyarakat diwujudkan dengan adanya kesadaran untuk senantiasa memelihara
lingkungan seperti tidak menebang hutan, merusak cagar alam dan sebagainya, sedangkan sikap ramah tamah terhadap wisatawan akan memberikan suasana
yang nyaman dan rasa aman bagi wisatawan.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Noval Fahroni. Efektivitas Dinas Pariwisata Dalam Pengembangan Potensi Wisata Di Kota Surakarta Penelitian Deskriptif Tentang Efektivitas Dinas
Pariwisata Dalam Pengembangan Potensi Wisata Di Kota Surakarata Tahun 2001. Dalam usaha pengembangan potensi wisata diperlukan organisasi yang
efektif. Di sini yang dimaksud adalah Dinas Pariwisata dirasa belum optimal. Dari sini muncul permasalahan sejauhmana Dinas Pariwisata kota Surakarta dalam
pengembangan potensi wisata di kota Surakarta dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas Dinas Pariwisata.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Pariwisata kota Surakarta. Data primer diperoleh dari
wawancara dengan informan yang relevan dengan masalah penelitian. Data sekunder diperoleh dari dokumentasi lapangan serta buku-buku. Penentuan
sumber data dilakukan dengan teknik purposive sampling. Validitas data diperoleh dengan teknik triangulasi, analisa data yang digunakan adalah model
interaktif. Dari penelitian diperoleh hasil mengenai pelaksanaan program kerja
Dinas Pariwisata tahun 2001 yang sudah efektif karena sesuai dengan target yang ditentukan yaitu peningkatan promosi dan pemasaran pariwisata dengan lima
proyek. Dinas Pariwisata kota Surakarta dalam usaha pengembangan potensi wisata efektif karena terealiasinya program kerja dan tujuan pengembangan
potensi wisata secara tidak langsung dengan adanya faktor pendukung yang ada belum optimal karena masih banyaknya faktor penghambat yang muncul dan
masih rendahnya kontribusi Dinas Pariwisata dalam meningkatkan pendapatan asli daerah.
C. Kerangka Pemikiran
Pembangunan dan pengembangan kepariwisataan diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan daerah dan
memberdayakan ekonomi masyarakat. Pembangunan kepariwisataan pada hakekatnya adalah mengembangkan dan memanfaatkan obyek wisata dan daya
tarik wisata yang merupakan potensi daerah yang dimiliki. Pengembangan pariwisata akan mencapai hasil yang optimal bila didukung oleh sarana dan
prasarana yang memadai serta adanya partisipasi aktif dari masyarakat baik pemerintah maupun swasta. Dalam pengembangan pariwisata terdapat beberapa
faktor yang harus diperhatikan yaitu ketersediaan obyek dan atraksi wisata, sarana transportasi dan sarana penunjang yang berupa akomodasi dan infrastruktur.
Obyek dan atraksi wisata merupakan salah satu faktor utama dalam pengembangan pariwisata. Obyek dan atraksi wisata tersebut dapat berupa benda-
benda yang terdapat di alam maupun hasil karya manusia. Obyek dan atraksi yang
berasal dari alam meliputi keadaaan fisik, flora dan fauna, sedangkan yang merupakan hasil karya manusia meliputi benda-benda bersejarah, kebudayaan dan
keagamaan serta tata cara hidup masyarakat. Banjarnegara merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang
memiliki potensi yang perlu dikembangkan. Selain potensi fisik yaitu tersedianya lahan, Banjarnegara juga memiliki aset peninggalan budaya seperti candi, prasasti,
tari tradisional, kerajinan keramik dan sebagainya. Potensi-potensi tersebut apabila dikembangkan akan dapat menarik
wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menaikkan pendapatan asli
daerah. Dari uraian tersebut dapat digambarkan diagram alur pemikiran sebagai berikut:
Obyek wisata
Potensi
Non alam ~ Benda bersejarah
~ Kebudayaan dan keagamaan
~ Tata cara hidup masyarakat
Alam ~ Fisik
~ Flora ~ Fauna
Pengembangan Obyek Wisata
Peningkatan jumlah wisatawan
Meningkatkan pendapatan asli daerah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan permasalahan merupakan salah satu sumber data yang bisa dimanfaatkan oleh penulis. Sesuai dengan
masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini akan mengambil tempat penelitian pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Banjarnegara di
jalan Selamanik Nomor 35 Banjarnegara.
2. Waktu Penelitian
Sesuai dengan masalah yang penulis teliti, penelitian akan dilaksanakan selama enam bulan atau sejak disetujuinya proposal penelitian dan setelah
perijinan selesai sampai dengan terselesaikannya penelitian ini.
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang mempunyai tujuan untuk memecahkan masalah yang ada
pada masa sekarang. Dengan kata lain penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini dan melihat kaitan
antara variabel-variabel yang ada. Heribertus B. Sutopo, 2002: 34. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain. Secara holistik dan
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah. Lexy J. Moleong, 2004: 6
Bogdan dan Taylor sebagaimana dikutip oleh Lexy J. Moleong 2004: 4 “Metodologi kualitatif adalah prosedur penelitian yang mengahasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang