Sumber Pendapatan Asli Daerah

tujuan pemberian otonomi daerah itu sendiri terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, sesuai dengan potensi dan karakteristik masing- masing daerah. Prinsip otonomi nyata adalah suatu tugas, wewenang dan kewajiban untuk menangani urusan pemerintahan yang senyatanya telah ada dan berpotensi untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi dan karakteristik daerah masing-masing. Isi dan jenis otonomi daerah bagi setiap daerah tidak selalu sama dengan daerah lainnya. Otonomi yang bertanggung jawab adalah otonomi yang dalam penyelenggaraanya harus benar-benar sejalan dengan tujuan pemberian otonomi yang pada dasarnya untuk memberdayakan daerah, termasuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Betapapun luasnya otonomi yang dimiliki oleh suatu daerah pelaksanaanya harus tetap dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia. Di samping itu, penyelenggaraan otonomi daerah harus menjamin adanya hubungan yang serasi antara masyarakat, pemerintah daerah dan DPRD. Kinerja penyelenggara otonomi daerah, yaitu pemerintah daerah dan DPRD harus selalu berorientasi pada peningkatan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat dengan selalu memperhatikan kepentingan dan aspirasi masyarakat luas.

2. Sumber Pendapatan Asli Daerah

Salah satu ukuran keberhasilan suatu daerah otonom dapat dilihat dari kemampuan dalam pengelolaan keuangan daerah. Pengelolaan keuangan daerah yang baik akan bermuara pada peningkatan pendapatan asli daerah dan meningkatnya usaha-usaha pembangunan. Rozali Abdullah 2005: 143 menjelaskan dalam hal ini yang dimaksud “Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang dan barang yang dapat dijadikan milik daerah yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut”. Dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah, kewenangan keuangan yang melekat pada setiap pemerintahan menjadi kewenangan daerah. Urusan- urusan yang menjadi tugas-tugas daerah otonom dalam rangka desentralisasi dilimpahkan dalam APBD daerah bersangkutan. Sedangkan urusan-urusan yang menjadi tugas pemerintah pusat atau tugas di daerah dalam rangka asas pembantuan dibebankan kepada APBN atau APBD. Tantangan yang dihadapi daerah dalam rangka menyusun dan mengatur rumah tangganya sendiri semakin hari semakin komplek, baik dalam kegiatan pemerintahan maupun pelayanan kepada masyarakat. Oleh karena itu pendapatan asli daerah dan sumber daya manusia akan sangat menentukan keberhasilan pembangunan di daerah. Dalam rangka menyelenggarakan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab diperlukan kewenangan dan kemampuan menggali sumber keuangan sendiri yang didukung oleh perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Rozali Abdullah 2005: 144 mengemukakan bahwa pada umumnya sumber pendapatan daerah terdiri atas : 1. Pendapatan asli daerah yang selanjutnya disebut PAD yaitu : a. Hasil pajak daerah b. Hasil retribusi daerah c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan antara lain berupa bagian laba dari BUMD, hasil kerja sama dengan pihak ketiga. d. Lain-lain PAD yang sah, antara lain penerimaan daerah di luar pajak dan retribusi daerah, seperti jasa giro, hasil penjualan aset daerah. 2. Dana perimbangan, yaitu dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi otonomi daerah. 3. Lain-lain pendapatan daerah yang sah, antara lain hibah atau dana darurat dari pemerintah pusat. Dengan adanya UU No. 32 tahun 2004 beserta UU No. 33 tahun 2004, pelaksanaan otonomi daerah yang luas merupakan peluang bagi daerah untuk pengembangan dan kesempatan untuk mensejahterakan masyarakat secara penuh, sesuai dengan kebutuhan aspirasi yang berkembang. Hal ini tentu berlaku juga pada sektor wisata yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai andalan bagi pemasukan kas daerah dalam bentuk Pendapatan Asli Daerah PAD, sekaligus sektor ini bermanfaat bagi pergerakan ekonomi daerah yang nantinya dapat menjadi tumpuan bagi penyediaan lapangan pekerjaan masyarakat di daerah. http:lc.bppt.go.idiptek, 17 Maret 2007.

3. Pariwisata

Dokumen yang terkait

Upaya Pemerintah Daerah Dalam Pengembangan Sektor Pariwisata Guna Menunjang Pendapatan Asli Daerah (Studi Tentang Pengembangan Wisata Pantai Lombang di Kabupaten Sumenep)

5 25 35

UPAYA DINAS PENDAPATAN DAERAH DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SUMENEP 2000-2005

0 4 2

PEMETAAN POTENSI PARIWISATA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN SUKOHARJO

0 6 18

Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten samosir ( Studi Pada Dinas Pariwisata Seni Dan Budaya Kabupaten Samosir)

7 42 146

STRATEGI OPTIMALISASI ASET DAERAH DI SEKTOR PARIWISATA KABUPATEN KERINCI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD).

0 0 15

Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten samosir ( Studi Pada Dinas Pariwisata Seni Dan Budaya Kabupaten Samosir)

0 0 11

Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten samosir ( Studi Pada Dinas Pariwisata Seni Dan Budaya Kabupaten Samosir)

0 0 3

Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten samosir ( Studi Pada Dinas Pariwisata Seni Dan Budaya Kabupaten Samosir)

0 0 10

Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten samosir ( Studi Pada Dinas Pariwisata Seni Dan Budaya Kabupaten Samosir)

0 0 36

Strategi Pengembangan Sektor Pariwisata Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten samosir ( Studi Pada Dinas Pariwisata Seni Dan Budaya Kabupaten Samosir)

0 1 2