2 Optimasi dengan Teknik Ekstraksi pada Degumming 33,3 NaOH 0,25 N

33 Persamaan O 11  Y = 6,86 + 0,63X 1 + 1,04X 2 + 0,02X 1 X 2 + 0,74X 1 2 + 0,11X 2 2 Persamaan O 12  Y = 7,46 + 0,65X 1 + 1,09X 2 + 0,003X 1 X 2 + 0,83X 1 2 + 0,07X 2 2 keterangan: Y = respon rendemen protein serisin, X 1 = waktu, X 2 = suhu. Kontur pada Gambar 8 belum menampilkan titik optimum, diperlihatkan dengan tidak adanya pemusatan kontur. Hal ini berarti titik pusat yang digunakan pada ordo kedua tidak bekerja pada daerah optimum respon ordo pertama. Gambar 8 Kontur rendemen protein serisin 33,3 NaOH 0,25 N, berbagai suhu dan waktu, 75vv etanol 96, a tanpa AFB dan b dengan AFB. Titik optimum yang dihasilkan pada O 11 dan O 12 berbeda, tetapi menghasilkan rendemen protein yang tidak berbeda nyata Lampiran 10. Artinya penambahan AFB sekitar 12 ml per sampel dapat mengefisienkan energi suhu dan waktu karena dengan suhu yang lebih rendah didapatkan hasil respon rendemen protein yang sama.

d.2 Optimasi dengan Teknik Ekstraksi pada Degumming 33,3 NaOH 0,25 N

dan Isolasi Protein Serisin tanpa etanol teknis 96 O 2 Pada Optimasi 2 O 2 , etanol tidak digunakan sebagai pengendap seperti halnya pada Optimasi 1 O 1 . Hal ini dilakukan untuk mengetahui peran etanol dalam mengendapkan protein serisin jika bahan pelarut yang digunakan adalah NaOH. Etanol bersifat semi polar dengan gugus hidroksil yang dapat melarutkan beberapa senyawa ionik seperti sodium dan potasium hidroksida serta magnesium klorit Shakhashiri 2009. Optimasi 2 O 2 terdiri dari dua kelompok yaitu O 21 tanpa AFB dan O 22 dengan AFB dengan masing-masing data rendemen protein serisin pada a b 34 Lampiran 11. Analisis RSM menghasilkan fungsi persamaan masing-masing sebagai berikut: Persamaan O 21  Y = 9,34 + 0,97X 1 + 2,21X 2 + 1,31X 1 X 2 - 0,79X 1 2 - 0,99X 2 2 Persamaan O 22  Y = 10,17 + 1,02X 1 + 2,36X 2 + 1,4X 1 X 2 - 0,85X 1 2 - 0,13X 2 2 keterangan: Y = respon rendemen protein serisin, X 1 = waktu, X 2 = suhu. Titik optimum yang diperoleh masing-masing pada suhu 131,74 o C dan 73,74 menit, serta suhu 129,66 o C dan 70,36 menit. Dengan persamaan fungsi dan titik optimum tersebut, rendemen protein serisin dapat diduga. Optimasi yang diperoleh dari percobaan O 21 dan O 22 adalah optimasi maksimum ditunjukkan eigen value yang keduanya bernilai negatif Lampiran 12 dan 13. Hal ini berarti ekstraksi pada optimasi 2 O 2 menghasilkan titik optimum variabel bebas faktor yang dapat memaksimumkan respon rendemen protein serisin, ditunjukkan gambar kontur Gambar 9. Optimasi 2 menghasilkan titik optimum yang berbeda dan didukung hasil analisis ragamnya Lampiran 14 yang berbeda P0,05, dengan rendemen protein relatif tinggi pada O 22 Lampiran 11. Hasil ini menunjukkan bahwa penambahan AFB O 22 dalam perhitungan rendemen akan mengefisienkan energi, karena dengan suhu dan waktu yang lebih rendah dapat menghasilkan rendemen protein yang lebih tinggi. Gambar 9 Kontur rendemen protein serisin Degumming dengan 33,3 NaOH 0,25 N pada berbagai suhu, tekanan dan waktu tertentu, a tanpa AFB dan b dengan AFB. a b 35

d.3 Optimasi dengan Teknik Ekstraksi pada Degumming tanpa NaOH dan