Kelarutan Bobot Molekul BM

11 drying dengan suhu inlet 180 o C dan atomisasi 3 kgcm 2 . Metode lain yang menggunakan membran filtrasi adalah Cui et al. 2009, tahap pertama air rebusan hasil degumming disimpan pada suhu 25 o C selama 2 hari. Larutan tersebut kemudian difiltrasi dengan filtrasi kertas nomor 1, selanjutnya didialisis pada molecular weigth cut off MWCO 10.000 membran selama 3 hari. Isolat kemudian dikeringbekukan dengan lyophilization. Karakterisasi Protein Serisin Karakterisasi sifat kimia dari protein serisin sangat berguna untuk aplikasi serisin selanjutnya. Protein serisin dapat diekstraksi dari kokon melalui proses degumming dan kelenjar sutera tengah. Degumming menggunakan bahan pengurai seperti sabun, NaOH atau Na 2 CO 3 , sedangkan ekstraksi kelenjar sutera menggunakan reagen tissue extraction. Beberapa sifat kimia dari protein serisin adalah:

a. Kelarutan

Serisin dapat dibedakan berdasarkan kelarutannya, Padamwar Pawar 2004 membaginya menjadi serisin A, serisin B dan serisin C. Serisin A merupakan lapisan terluar outermost layer, tidak larut dalam air panas, dan mengandung 17,5 nitrogen dan asam amino seperti serina, treonin, glisina dan asam aspartat. Serisin B adalah lapisan tengah middle layer, pada hidrolisis asam akan menghasilkan asam amino serisin A dan triptofan serta mengandung 16,8 nitrogen. Hidrolisis adalah reaksi kimia yang memecah molekul air menjadi atom hidrogen H dan gugus hidroksida OH melalui suatu proses kimia. Serisin C adalah lapisan terdalam dari serisin innermost layer yang berdekatan dengan fibroin. Serisin C tidak larut dalam air panas tapi akan larut dalam alkali atau asam panas. Serisin C akan menghasilkan prolin dan asam amino serisin B pada hidrolisis asam. Serisin C mengandung sulfur dan 16,6 nitrogen.

b. Bobot Molekul BM

Bobot molekul merupakan salah satu penentu kemurnian protein serisin. Protein serisin mewakili kelompok protein dengan bobot molekul antara 10-310 kDa Wei et al. 2005 dan mempunyai permukaan hidrofilik. Metode ekstraksi 12 yang berbeda akan menghasilkan BM yang berbeda pula. Aramwit et al. 2010, ekstraksi dengan urea akan menghasilkan kisaran BM protein serisin antara 10- 250 kDa, ekstraksi dengan asam menghasilkan kisaran 50-150 kDa, ekstraksi dengan alkali menghasilkan kisaran 15-75 kDa, sedangkan ekstraksi dengan temperatur dan tekanan tinggi akan menghasilkan BM dengan kisaran 25-150 kDa. Takasu et al. 2010, kisaran BM protein serisin dibagi menjadi empat bagian yaitu, di atas 250 kDa pada Ser1, 250 kDa pada Ser3, 225-230 kDa pada Ser2-large dan di bawah 130 kDa pada Ser2-small. Wu et al. 2007 menyatakan bahwa bobot molekul serisin Bombyx mori berkisar 6 kDa dengan resolving gel 12,5 dan stacking gel 4. Salah satu metode yang sering digunakan dalam menentukan bobot molekul adalah metode elektroforesis dengan Sodium dodecyl sulfate polyacrylamide gel electrophoresis SDS –PAGE dan pewarnaan silver Laemmli 1970. Marker yang digunakan adalah standar protein dengan ukuran bobot molekul tertentu seperti phosphorylase B 97 kDa, bovine serum albumin 66 kDa, ovalbumin 43 kDa, carbonic anhydrase 31 kDa, soy trypsin inhibitor 22 kDa, dan lysozyme 14 kDa serta paket protein standar yang dikeluarkan suatu perusahaan.

c. Persentase Protein