No. Tahun
Jumlah Orang
1. 2005
546 2.
2006 678
3. 2007
872 4.
2008 881
5. 2009
917 6.
2010 956
Jumlah 4.850
Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Nias Dari tabel 1.4 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah pemohon izin reklame dari
tahun 2005-2010 mengalami kenaikan tiap tahunnya. Hal ini membuktikan bahwa adanya keinginan masyarakat subjek pajak dalam menggunakan reklame. Dengan demikian,
semakin banyaknya orang subjek pajak yang menggunakan reklame, maka semakin menambah jumlah penerimaan Pajak Reklame.
1.5.3 Pengaruh Pemungutan Pajak Daerah terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah
Dalam rangka kelancaran pembangunan daerah maka dibentuk daerah otonomi di tingkat kabupaten agar dapat dilaksanakan pembangunan sesuai
kemampuan dan pemberdayaan daerah. Dimana melalui otonomi ini, daerah akan lebih
mandiri dalam menentukan seluruh kegiatannya dan pemerintah pusat diharapkan tidak terlalu aktif mengatur daerah.
Ciri utama yang menunjukkan suatu daerah otonom ataupun berotonom yaitu yang terletak pada kemampuan keuangan daerah. Artinya, daerah otonom harus memiliki
kewenangan dan kemampuan untuk menggali sumber-sumber keuangan sendiri, mengolah, dan menggunakan keuangan sendiri yang cukup memadai untuk membiayai
penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Pembiayaan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ini, sangat tergantung
pada sumber Pendapatan Asli Daerah terutama dalam pembiayaan pelayanan dasar pada masyarakat umum
. Berbicara masalah pembiayaan, idealnya pembiayaan daerah harus bertumpu pada Pendapatan Asli Daerah terutama dalam pembiayaan pelayanan dasar
pada masyarakat umum. Pajak daerah termasuk salah satunya adalah Pajak Reklame merupakan salah satu sumber pendapatan daerah guna membiayai penyelenggaraan
pemerintahan daerah dan pembangunan daerah untuk meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan masyarakat. Mengingat Kabupaten Nias merupakan Kabupaten yang
sedang mengalami perkembangan baik dari segi pembangunan, perekonomian, maupun perdagangan. Dimana tuntutan dalam penggunaan reklamepun semakin banyak dan
sangat dibutuhkan oleh masyarakat maupun pemerintah sendiri, baik digunakan dalam menyampaikan himbauan kepada masyarakat maupun penggunaan dalam hal
memperkenalkan usaha, ataupun jasa yang dilakukan oleh masyarakat. Hal ini memberikan dampak positif bagi penerimaan daerah yaitu Pajak Reklame. Sehingga
penerimaan dari Pajak Reklame tersebut, dapat menambah jumlah penerimaan Pendapatan Asli Daerah PAD, untuk digunakan dalam membiayai Pembangunan
Daerah dan Pemerintah Daerah Kabupaten Nias. Dengan demikian, pemungutan Pajak
Reklame ini, memiliki pengaruh yang besar terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah PAD di Kabupaten Nias.
“Dalam membiayai pembangunan salah satu upaya pemerintah daerah adalah menyerap dari sektor pajak dan retribusi, meskipun tidak kalah pentingnya pemasukan
dari berbagai sektor pendapatan yang lain. Upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah dapat dilakukan dengan cara peningkatan terhadap sumber daya yang sudah ada,dalam
hal ini adalah pajak daerah, yang salah satunya adalah Pajak Reklame”. Masyhuri, 2004: Kontribusi Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Kudus Tahun
2000-2004
http:masyhuri.blogspot.com Karena itulah, Pajak Daerah khususnya Pajak Reklame sangat diharapkan dapat
memberikan pengaruh yang besar dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah PAD. Sehingga daerah mampu melaksanakan otonomi, yaitu mampu mengatur dan mengurus
rumah tangganya sendiri dan dalam rangka mencapai otonomi daerah yang luas, nyata, dan bertanggung jawab.
1.6 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, Dimana rumusan masalah penelitian dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Sugiyono,
2004:70
a Hipotesis Kerja Ha
”Adanya pangaruh pemungutan pajak reklame terhadap peningkatan pendapatan asli daerah di kabupaten Nias.”
b Hipotesis Nol Ho