Pemilihan Ukuran Pasak Pemilihan Bahan Pasak Dan Pemeriksaan Ukuran Pasak

Torsi yang terjadi : T = 9,74 . 10 5 n P maks . = 9,74 . 10 5 1500 2 , 2 . = 1428,533 kg.mm Maka besarnya diameter poros : d p ≥ 4,1 4 T ........................Literatur 9, hal 18 d p ≥ 4,1 4 533 , 1428 d p ≥ 29,26 mm Dengan menyesuaikan standar dimensi poros yang tersedia maka diameter poros direncanakan sebesar 30 mm.

4.6 Perhitungan Pasak

Pasak adalah suatu elemen mesin yang dipakai pada bagian-bagian mesin poros yang mempunyai fungsi membuat sambungan yang mudah dilepas. Jenis dan bentuk pasak cukup banyak, satu diantaranya akan digunakan adalah jenis pasak benam dengan bentuk prismatis. Perhitungan-perhitungan pasak dititik beratkan pada : 1. Pemilihan ukuran pasak berdasarkan diameter poros 2. Pemilihan bahan dan pemeriksaan ukuran pasak

4.6.1 Pemilihan Ukuran Pasak

Posor output mempunyai diameter 30 mm. Untuk ukuran pasak yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Ukuran pasak Ukuran nominal pasak bxh Ukuran standar b, b1 dan b2 Ukuran standar h C 1 Ukuran standar Ukuran standar t2 r1 dan r2 Referensi Pasak prismatis pasak luncur Pasak tirus Pasak prismatis Pasak Luncur Pasak Tirus Diagram poros yang dapat dipakai d 2 x 2 2 2 0.16 - 0,25 6-20 1,2 1 0,5 0,08 - 0,16 Lebih dari 6-8 3 x 3 3 3 6-36 1,8 1,4 0,9 ‘’ 8-10 4 x 4 4 4 8-45 2,5 1,8 1,2 ‘’ 10-12 5 x 5 5 5 0,25 - 0,40 10-56 3,0 2,3 1,7 0,16 - 0,25 ‘’ 12-17 6 x 6 6 6 14-70 3,5 2,8 2,2 ‘’ 17-22 7x7 7 7 7,2 3,0 3,5 3,0 16-18 4.0 ‘’ 20-25 8 x 7 8 7 18-19 4,0 3,3 2,4 ‘’ 22-30 10 x 8 10 8 0,40 - 0,60 22-110 5,0 3,3 2,4 0,25 - 0,40 ‘’ 30-38 12 x 8 12 9 28-140 5,0 3,3 2,4 ‘’ 38-44 14 x 9 14 10 36-160 5,5 3,8 2,9 ‘’ 44-50 15 x 10 15 10 10,2 40-180 5,0 5,0 5,5 5,0 ‘’ 50-55 16 x 10 16 10 45-180 6,0 4,3 3,4 ‘’ 50-58 18 x 11 18 11 50-200 7,0 4,4 3,4 ‘’ 58-65 20 x 12 20 12 0,60 - 0,80 56-220 7,5 4,9 3,9 0,40 - 0,60 ‘’ 65-75 22 x 14 22 14 63-250 9,0 5,4 4,4 ‘’ 75-85 24 x 16 24 16 16,2 70-280 8,0 8,0 8,5 8,0 ‘’ 80-90 25 x 14 25 14 70-280 9,0 5,4 4,4 ‘’ 85-95 28 x 16 28 16 80-320 10,0 6,4 5,4 ‘’ 95-110 32 x 18 32 18 90-360 11,0 7,4 6,4 ‘’ 110-130 Literatur 9 hal. 10 Hasil yang diperoleh pada tabel diatas adalah : Panjang l = 22 ÷110 mm Lebar h = 8 mm Tebal b = 10 mm Kedalaman alur pasak pada poros t 1 = 5 mm Kedalaman alur pasak pada naf t 2 = 3,3 mm Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4 Penampang pasak

4.6.2 Pemilihan Bahan Pasak Dan Pemeriksaan Ukuran Pasak

Bahan pasak dipilih baja nikel khrom molibden jenis SNCM 25 dengan kekuatan tarik 110 kgmm 2 a τ . Maka tegangan geser yang diizinkan : = 2 1 . f f B S S σ = 3 , 1 . 6 110 = 14,10 kgmm 2 p d T 2 Gaya geser yang bekerja pada pasak adalah : F = .........................Literatur 9, hal. 25 Dimana : T = Torsi Universitas Sumatera Utara = 1500 2 , 2 10 . 74 , 9 5 = 1428,533 kg.mm d p 2 30 533 , 1428 = Diameter poros F = F = 95,235 kg Tegangan geser yang diizinkan adalah: A F g = τ Dimana A = Luas penampang = b. l Dari tabel panjang pasak diambil sebesar 22 mm, dimana panjang pasak disarankan jangan terlalu panjang dan umumnya sebesar 0,75 – 1,5 diameter poros. Maka tegangan geser yang timbul adalah : 22 10 235 , 95 = g τ 0,4328 = g τ kgmm a g τ τ ≤ 2 Jadi pasak aman terhadap tegangan geser yang terjadi karena Dari hasil perhitungan diatas ditetapkan ukuran pasak pada poros adalah : a. Ukuran pasak bx h = 8 x 10 mm b. Panjang pasak aktif = 22 mm c. Bahan Pasak = baja nikel khrom molibden jenis SNCM 25 Universitas Sumatera Utara

4.6.3 Perencanaan Bantalan Pada Poros Transmisi