PELAKSANAAN MEDIASI DALAM MENYELESAIKAN SENGKETA

BAB III PELAKSANAAN MEDIASI DALAM MENYELESAIKAN SENGKETA

PERDATA DI PENGADILAN NEGERI MEDAN A. Definisi Mediasi di Pengadilan Sebagaimana dikemukakan pada bab sebelumnya meurut teori ada beberapa definisi mengenai mediasi, tetapi pada pokoknya naturalnya mediasi adalah suatu proses penyelesaian sengketa yang bersifat informal, dengan menggunakan bantuan pihak ketiga yang bersifat netral dan tidak memihak, bukan untuk membuat keputusan atas sengketa yang dimiliki oleh para pihak, melainkan hanya bersifat membantu para pihak untuk menemukan kepentingan-kepentingan pokokessensitial needs mereka untuk kemudian mereka tentukan apa yang mereka inginkan untuk penyelesaian. Penyebutan alternatif penyelesaian sengketa ini dikarenakan mediasi merupakan satu alternatif penyelesaian sengketa disamping pengadilan yang bersifat tidak memutus, cepat, berbiaya ringan dan memberikan akses kepada para pihak yang bersengketa memperoleh keadilan atau penyelesaian yang memuaskan. Dikatakan informal karena pada dasarnya dia merupakan alternatif lain dari dilakukannya penyelesaian sengketa melalui litigasi, serta bagaimana dikemukanan dalam bab sebelumnya mediasi dilakukan oleh pihak ketiga yang netral yang bersifat tidak memutus. Proses mediasi berjalan lebih informal dan dikontrol oleh para pihak. Dalam proses mediasi ini lebih merefleksikan Universitas Sumatera Utara kepentingan prioritas para pihak dan mempertahankan kelanjutan hubungan para pihak. Mediasi menjadi pilihan yang praktis dan ekonomis serta memberikan kepastian hukum dalam menyelesaikan sengketa dalam kehidupan masyarakat modern. Perkembangan selanjutnya dengan melihat banyaknya keuntungan dari dilakukannya mediasi dalam menyelesaikan sengketa dengan berorientasi ke masa depan, mediasi yang tadinya bersifat informal inipun mulai dikualifisir masuk dalam sistem penyelesaian sengketa di pengadilan. Dalam hal tersebut mediasi dilakukan oleh hakim yang bersifat netral dan tidak memihak sebagai mediator, yang bergeser dari fungsi awalnya sebagai pemutus sengketa, mengikuti peran mediator sebenarnya dalam mediasi yang umum, yakni lebih dari hanya memutus perkara, tetapi menggali keinginan para pihak, kemudian memetakannya, kemudian bersama-sama dengan para pihak mencarisolusi terbaik atas sengketa mereka. Stephen R. Marsh dalam artikelny yang berjudul “ Current Issues In Court Annexed Mediation” menyebutkan batasan dari mediasi dipangadilan adalah sebagai berikut: 69 1. The narrowest defination is mediation that has been specifically ordered by a court. There are three different definition of court Annexed Mediation 69 Stephen R. Marsh, Current Issues In Court Annexed Mediation, artikel, http:www.adrr.com ,h.1 Universitas Sumatera Utara mediasi di pengadilan adalah suatu bentuk mediasi khusus yang distrukturisasi oleh badan pengadilan 2. The middle ground is mediation that occurs for every general court orders e.g. standing orders all family law cases will be mediated before a trial date is set Mediasi dipengadilan adalah suatu peristiwa yang terjadi pada setiap kegiatan peradilan misalnya : kasus rumah tangga akan dimediasi terlebih dahulu sebelum akhirnya diperiksa pokok perkaranya melalui litigasi 3. the most expansive definition is teh mediation of any and all matters that will of necessity be litigated e.g. damage awards to minors, divorce action” mediasi di pengadilan dapat dilakukan terhadapa beberapa atau semua jenis kasus yang tergolong ke dalam kasus yang dapat deselesaikan di pengadilan Mengenai kualifikasi jenis kasus yang dapat dimediasi di pengadilan, Steven Rosenberg dala artikelnya “what type of dispute cen be mediated?” menyebutkan sebagai berikut: 70 1. civil litigatioperadilan umum a. cotractual disputes sengketa perjanjian b. insurance claims klaim asuransi 70 Steven Rosenberg. what type of dispute cen be mediated?, artikel http:www.nolo.comlegal-encyclopediaarticle-29875 , h.1 Universitas Sumatera Utara c. personal injury kerugian individu ganti kerugian d. property damage kerusakan bangunan 2. Business and professional bisnis dan pekerjaan profesi a. internal disputes sengketa internal b. partnership sengketa kerja sama bisnis c. employer employe masalah buruh dan majikan d. Disolution and buy outs konklusi dan pekerjaan 3. Real Estate perumahan tinggal a. comercial Leases sewa guna komersial b. Boundary Disputes sengketa pembatasan c. Neighbor Disputed sengketa bertetangga 4. probate Will contests masalah pernyataan kehendak 5. pre-marital Agreements masalah persetujuan pra nikah 6. Divorce and Separation perpisahan dan perceraian a. Child Support Agreement perjanjian pengurusan anak b. Determining, valuing, and dividing marital property mendeterminasi, menilai dan membagi persoalan pernikahan c. Possesion andor disposition of the family residence pergeseran posisi dari rumah keluarga 7. Custody perlindungan a. parenting plans rencana pengurusan orang tua b. Visitation Agrements perjanjian mengenai waktu mengunjungi anak Universitas Sumatera Utara c. Change to prior agreements mengubah perjanjian utama d. Compliance with prior agreements keluhan akan perjanjian utama e. Compliance with court orders menyelesaikan persoalan dangan bantuan pengadilan Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa mediasi di pengadilan adalah proses mediasi yang dilakukan dengan bantuan atau melalui rekomendasi hakim, dimana dalam hal ini hakim mediator tersebut bertindak hanya untuk memfasilitasi perdamaian antar pihak yang bersengketa, tanpa ikut menentukan apa yang diputuskan oleh para pihak yang bersengketa. Jadi dalam hal ini posisi hakim tidak lagi sebagai organ yang memeriksa dan memutus perkara, tetapi dalam mediasi di dalam pengadilan ia bertukar posisi menjadi pihak netral tidak memihak yang mencoba menggali kepentinga para pihak yang bersengketa dan membantu mereka mencari solusi penyelesaiannya dalam suasana yang bersifat privat dan formal sebagaimana dalam proses beracara litigasi yang umumnya mereka lakukan. Jadi mediasi di pengadilan court annexed mediation- court conected mediation adalah proses mediasi yang dikualifisir kedalam bentuk semi formal, yaitu dilakukan didalam pengadilan, dengan bantuan dari seorang hakim yang berperan sebagai mediator, dengan tetap memegang ketentuan umun yang disayaratkan dalam dilaksanakannya mediasi. Universitas Sumatera Utara

B. Dasar Hukum Mediasi di Pengadilan Negeri Medan